Kamis, 07 Juni 2012

Hubungan Pasar Uang dan Hedging

Kelompok :

PENDAHULUAN
       

    Pada dasarnya, bank berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat yang mempunyai dana lebih dan menyalurkannya kepada masyarakat yang kekurangan dana. Sumber dana bank terdiri dari deposito (tabungan, deposito berjangka, dan giro), sekuritas, dan modal. Dalam menggunakan dananya, bank menyalurkan dana yang telah dihimpunnya melalui cash reserves (cadangan kas), loan (kredit), securities (sekuritas), dan other assets (asset lainnya). Sekuritas adalah suatu bentuk kepemilikan atau surat berharga yang berguna untuk mendapatkan bagian dari suatu kekayaan yang menerbitkan surat berharga ini. Sekuritas merupakan salah satu penggunaan dana bank yang memberikan keuntungan terbesar setelah loan. Pasar uang merupakan salah satu tempat jual beli sekuritas yang dimanfaatkan oleh bank untuk memperoleh keuntungan.
    Sementara hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko yang terkait dari langkah tertentu yang diambil seseorang. Dalam pasar uang, hal ini banyak dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian yang mungkin timbul dari risiko investasi yang dilakukan. Hedging timbul didasari oleh ketidakpastian akan masa yang akan datang. Semua ketidakpastian mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan guna mengurangi risiko yang ada. Dalam paper ini penulis akan menjelaskan hubungan antara pasar uang dan hedging.

                                                                  PEMBAHASAN
   

Pasar Uang (Money Market)

1.    Pengertian Pasar Uang
Pasar uang atau money market merupakan pertemuan demand dan supply dana jangka pendek. Atau dapat diartikan pula sebagai suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara. Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat diperjualbelikan didalam pasar uang. (Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, 2001:20).
Dana – dana yang dapat diperjualbelikan di pasar uang dapat berasal dari :
a.    Kelebihan uang kas dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
b.    Kelebihan uang kas dari bank – bank
c.    Kelebihan uang kas dari perusahaan yang belum digunakan
Surat – surat berharga yang diperjualbelikan antara lain :
a.    call money, adalah pinjaman sewaktu – waktu (umumnya hanya berjangka beberapa hari)
b.    SBPU (Surat Berharga Pasar Uang)
c.    SBI (Surat Bank Indonesia)
d.    Surat promes / askep dan wesel dagang yang diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan non bank
Perwujudan dari pasar semacam ini berupa institusi dimana individu atau organisasi yang mempunyai kelebihan dana jangka pendek bertemu dengan individu yang memerlukan dana. Bank merupakan salah satu instansi yang mempunyai kelebihan dana jangka pendek dan berpartisipasi dalam pasar uang. Bank memanfaatkan pasar uang untuk mendapatkan keuntungan.
    Pasar uang juga mempunyai ciri-ciri: menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek; mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana; dan tidak terkait pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.

2.    Fungsi Pasar Uang
a.    Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek
b.    Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek
c.    Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasi
d.    Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada perusahaan di Indonesia
Sedangkan fungsi utama pasar uang untuk bank adalah untuk meyalurkan dananya agar mendapatkan keuntungan, serta untuk mendapatkan dana jangka pendek. Pasar uang ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat penyaluran dana atas kelebihan likuiditas bank. Untuk kegiatan perekonomian, pasar uang juga merupakan sarana pengendali moneter (secara tidak langsung) oleh otoritas moneter dalam melaksanakan operasi terbuka, karena di Indonesia pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia dilakukan melalui pasar uang dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai instrumennya.

3.    Tujuan Pasar Uang
Dari pihak yang membutuhkan dana :
a.    Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
b.    Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
c.    Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
d.    Sedang mengalami kalah kliring

Dari pihak yang menanamkan dana :
a.    Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu
b.    Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan
c.    Spekulasi

4.    Mekanisme Pasar Uang
Pasar Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya dilakukan melalui Bursa atau Stock Exchange. Pasar Uang sifatnya abstrak, tidak ada tempat khusus seperti halnya dengan Pasar Modal, transaksi pada Pasar Uang dilakukan secara OTC (Over The Counter Market), dilakukan oleh setiap peserta (partisipan) melalui Desk atau Dealing Room masing-masing peserta.

5.    Indikator Pasar Uang
Indikator pasar uang sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak mengamati perkembangan pasar uang. Indikator pasar uang meliputi:
a.    Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp). Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam dana dalam bentuk rupiah.
b.    Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp). Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk rupiah.
c.    Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$). Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam dana dalam bentuk US $.
d.    Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$). Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk US $.
e.    JIBOR (Jakarta Interbank Offered). Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar bank.
f.    Suku bunga deposito Rupiah (%/Th). Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk Rupiah.
g.    Suku bunga deposito US$ (%/Th). Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk US $.
h.    Nilai Tukar Rupiah (Kurs). Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.
i.    Suku bunga kredit. Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya kepada para kreditor.
j.    Inflasi. Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus suatu waktu tertentu.
k.    Indeks Harga Konsumen (IHK). Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu.
l.    Sertifikat Bank Indonesi (SBI). Instrumen investasi jangka pendek yang bebas resiko.


Hedging

1.    Pengertian Hedging

Hedging merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko yang terkait dari langkah tertentu yang diambil seseorang. Hedging dalam aktivitas pasar uang adalah aktivitas untuk meniadakan risiko keuangan suatu perusahaan yang terjadi karena perubahan kurs. Hedging adalah transaksi yang dilakukan semata-mata untuk menghindari risiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs (Siamat, 1999).
    Hedging bisa juga dikatakan sebagai suatu posisi investasi yang dimaksudkan untuk mengimbangi potensi kerugian yang mungkin timbul oleh investasi lainnya. Singkatnya, hedging digunakan untuk mengurangi kerugian besar yang diderita oleh seorang individu atau sebuah organisasi. Hedging dapat terbentuk dari berbagai jenis instrumen keuangan, misalnya saham, asuransi, dan kontrak berjangka.

2.    Teknik-Teknik Hedging Jangka Pendek
Teknik-teknik yang biasanya dapat digunakan dalam menghedge sebagian atau seluruh transaksinya dalam jangka pendek, dijelaskan oleh Madura (2000:322-333) antara lain:
a.    Hedging memakai kontrak future
Kontrak futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu.
b.    Hedging memakai kontrak forward
Suatu kontrak antara nasabah dan bank untuk melakukan sejumlah penjualan atau pembelian valuta terhadap valuta lainnya dimasa yang akan datang dengan rate yang telah ditentukan pada saat kontrak dibuat. Keuntungan foward antara lain :
a) Menghindari dan memperkecil resiko kurs
b) Dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan nasabah
Tujuan dari foward adalah :
a) Foward kontrak digunakan untuk mengkover resiko exchange rate untuk pembelian/penjualan valuta di masa mendatang
b) Jika ada suatu transaksi bisnis, foward kontrak dapat menghilangkan currency exposure karena kurs valuta untuk masa yang akan datang telah ditetapkan.
c) Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti
d) Untuk tujuan spekulasi
c.    Hedging memakai instrumen pasar uang.
Hedging memakai instrumen pasar uang melibatkan pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang di masa depan.
d.    Hedging memakai opsi (option) valuta
Opsi menyediakan hak untuk membeli atau menjual suatu valuta tertentu dengan harga tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan dari option ini untuk hedging.


3.    Teknik-Teknik Hedging Jangka Panjang
Menurut Madura (2000:342-345) Ada 3 teknik yang sering dipakai untuk meng-hedge exposure jangka panjang yaitu :
a)    Kontrak foward jangka panjang (Long foward)
Long Foward adalah kontrak foward jangka panjang. Sama seperti kontrak foward jangka pendek, dapat dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari perusahaan. Long foward sangat menarik bagi perusahaan yang telah menandatangani kontrak ekspor atau impor bernilai tetap jangka panjang dan melindungi arus kas mereka jangka panjang.
b)    Currency Swap
Currency Swap adalah kesempatan untuk mempertukarkan satu valuta dengan valuta lain pada kurs dan tanggal tertentu dengan menggunakan bank sebagai perantara antara dua belah pihak yang ingin melakukan currency Swap. Tujuan dari swap antara lain:
1. Mengkover resiko exchange rate untuk pembelian/penjualan valuta
2. Transaksi swap akan menghilangkan currency exposure karena pertukaran kurs pada masa yang akan datang telah ditetapkan.
3. Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti
4. Untuk tujuan spekulasi
5. Strategi gapping
Keuntungan swap :
1. Menghindari resiko pertukaran uang
2. Tidak menganggu pos-pos di balance sheet
c)    Parallel Loan
Parallel Loan adalah kredit yang melibatkan pertukaran valuta antara dua pihak, dengan kesepakatan untuk menukarkan kembali valuta-valuta tersebut pada kurs dan tanggal tertentu di masa depan. Parallel Loan bisa diidentikan dengan dua swap yang digabungkan menjadi satu, satu swap terjadi pada permulaan kontrak parallel loan dan satunya lagi pada tanggal tertentu di masa depan.

Hubungan antara Pasar Uang dan Hedging
    Mengapa hedging sering terjadi di pasar uang? Hal ini karena pasar uang sangat berfluktuatif per menit bahkan per detik.

   Fenomena hedging pada grafik di atas dapat kita ilustrasikan, misalnya ketika bank Mandiri membeli sekuritas pada pasar uang antara waktu 10.02-10.03 dengan harga 1,250 lalu antara waktu 10.03-10.04 terjadi peningkatan dengan nilai uang sebesar 1,500, apabila sekuritas tersebut di jual maka bank Mandiri akan mendapat capital gain sebesar 500, namun bank Mandiri memutuskan untuk ditahan (hedging) dengan harapan harganya bisa naik kembali.
    Terdapat pula istilah potential gain dan potential loss yaitu apabila sekuritas tersebut  belum di jual maka hal itu merupakan potensi dan hal itu tergantung pada trader (pemegang sekuritas) untuk memutuskan kapan akan menjual pada nilai yang dapat menghasilkan profit.
Fenomena yang lain yaitu ketika bank Mandiri membeli sekuritas pada pasar uang antara waktu 10.03-10.04  dengan nilai uang sebesar 1,500, lalu antara waktu 10.04-10.05 terjadi penurunan dengan nilai uang menjadi 500 maka terjadi potential loss sebesar 1,000, namun bank Mandiri memutuskan untuk ditahan (hedging). Pasar uang berhubungan dengan masuk dan keluarnya pasar, dan trader bebas masuk dan keluar pasar pada titik mana saja (lihat grafik), hal ini terjadi pada pasar valuta asing.
    Pada pasar uang sebaiknya pemilik sekuritas seharusnya mampu menganalisa secara rasional penyebab naik dan turunnya nilai uang tersebut sehinggga dapat memperkirakan dan mengetahui kapan waktunya untuk membeli atau menjual sekuritas pada pasar uang yang dapt menghasilkan capital gain.

                                                                         PENUTUP

    Hedging sering terjadi di pasar uang karena pasar uang sangat berfluktuatif, per menit bahkan per detik. Hedging terjadi ketika membeli sekuritas di pasar uang pada waktu tertentu. Lalu beberapa detik kemudian, harga sekuritas itu sudah berubah, baik naik atau turun. Jika naik, mungkin ada beberapa perusahaan yang lebih memilih untuk hedging. Dalam hal ini, pembeli sekuritas berharap harganya bisa naik lagi. Jika harga sekuritas tersebut turun, ada beberapa perusahaan yang lebih memilih hedging. Hal ini diharapkan agar harganya bisa naik kembali. Inilah hubungan antara pasar uang dan hedging.
Sumber :
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. Pengantar Pasar Modal, cet. III, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan 2 - Dr. Prihantoro

Senin, 04 Juni 2012

TRANSFER

Kelompok:

PENDAHULUAN
Awal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di Eropa. Lalu berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika oleh para pedagang dan penjajah. Secara etimologi, kata bank berasal dari bahasa Italia banque atau Italia banca yang berarti bangku. Memang awal kemunculannya bank diartikan sebagai tempat penukaran, hal ini dikarenakan para banker Florence pada masa Ranaissans melakukan transaksi mereka dengan duduk di belakang meja penukaran uang. Awalnya bank memang hanya berfungsi sebagai tempat penukaran uang, tapi seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam, jasa yang diberikan oleh bank semakin banyak dan semakin berkembang pula.
Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Tujuan utama jasa perbankan adalah menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat ke masyarakat. Selain itu, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi nasabah. Jasa yang diberikan perbankan antara lain, jasa setoran seperti setoran listrik, telepon, air, atau uang kuliah; jasa pembayaran seperti pembayaran gaji, pension, atau hadiah; jasa pengiriman uang (transfer); jasa penagihan; kriling; penjualan mata uang asing; penyimpanan dokumen; jasa cek wisata; kartu kredit; dan jasa-jasa lainnya. Transfer merupakan salah satu jasa bank yang tidak asing lagi digunakan oleh masyarakat saat ini. Dalam paper ini penulis akan menjelaskan semua yang berkaitan dengan transfer, baik pengertiannya, cara, manfaat, maupun mekanismenya.

ISI
1.    Pengertian Transfer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  (KBBI), transfer adalah pindah atau beralih tempat. Jadi, transfer uang bisa diartikan sebagai  kegiatan bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah nasabah sebagai pemberi amanat yang ditujukan kepada nasabah lain yang mungkin masih dalam satu bank atau ke bank lainnya yang ditunjuk sebagai penerima sejumlah dana tersebut. Transfer bisa juga dikatakan sebagai pemindahan sejumlah dana tertentu dari rekening seorang nasabah ke rekening nasabah lain dalam waktu yang singkat dan aman. Singkatnya, transfer merupakan suatu jasa bank untuk pengiriman dana dari suatu cabang ke cabang lainnya atau ke bank lain atas permintaan nasabah untuk dibayarkan kepada penerima di cabang atau bank lain.
Kiriman uang atau transfer ini bisa dilakukan dengan tujuan dalam kota, luar kota, maupun luar negeri. Untuk transfer ke luar negeri harus melalui bank devisa. Nasabah yang mengirimkan sejumlah dana tertentu dikenakan biaya transfer yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan. Untuk transfer sesama bank tidak dikenakan biaya transfer. Pertimbangan biaya transfer transfer adalah orang yang akan melakukan transfer nasabah bank tersebut atau bukan, serta jarak pengiriman antar bank tersebut.

2.    Transfer Masuk dan Transfer Keluar
Dalam melakukan transfer, ada istilah transfer keluar dan transfer keluar. Transfer keluar ini adalah pihak bank tempat kita mengirimkan transfer, sedangkan transfer masuk adalah pihak bank yang kita tuju.

A.    Transfer Keluar
Salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan lalu lintas pembayaran adalah dengan pengiriman uang keluar. Media untuk melakukan transfer ini adalah secara tertulis ataupun melalui kawat. Pembatalan transfer bisa dilakukan bila transfer keluar belum dibayarkan kepada si penerima uang dan bank pemberi transfer akan mengeluarkan surat “stop payment” kepada cabang pembayaran. Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh bank pemberi amanat kepada nasabah pemberi amanat hanya apabila telah diterima berita konfirmasi dari bank pembayar bahwa memang transfer dimaksud belum dibayarkan.

B.    Transaksi Masuk
Transfer masuk, dimana bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang yang dituju. Dalam hal ini bank pembayar akan membukukan hasil transfer kepada rekening nasabah beneficiary (penerima) bila ia memiliki rekening di bank pembayar. Transfer masuk tidak dikenakan biaya, yang dikenakan biaya adalah transfer keluar. Pembatalan transfer masuk bisa dilakukan bila transfer bibayarkan belum dibayarkan kepada penerima. Bank penerima amanat akan memblokir dan membatalkan transfer tersebut lalu kemudian dikembalikan ke cabang pemberi amanat melalui pinbuk RAK kedua bank tersebut.

3.    Beberapa Pilihan Cara Melakukan Transfer

A.    Transfer melalui ATM
ATM (Automated Teller Machine) atau Anjungan Tunai Mandiri Mesin ini dapat digunakan nasabah untuk mengambil uang tunai, mentransfer sejumlah dana kepada nasabah lain, mengecek rekening tabungan nasabah tanpa harus dilayani oleh seorang teller, dan masih banyak lagi fungsi lainnya dari ATM. Adanya ATM ini dikudung oleh perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Saat ini kita tidak sulit untuk menemukan mesin ATM,  maka dari itu kita bisa melakukan transfer uang dimana saja dan kapan saja.

B.    Transfer melalui setoran tunai di bank
Setoran tunai di bank dapat dilakukan melalui teller. Khusus untuk orang yang belum memiliki account di sebuah bank, transfer tetap bisa dilakukan yaitu dengan datang langsung ke bank terkait kemudian mengisi form aplikasi untuk transfer dan menyerahkan uang transfernya beserta form yang telah diisi kepada teller.

C.    Transfer melalui Mobile Banking
Mobile Banking merupakan kembangan layanan dari layanan ATM. Nasabah dapat melakukan proses transfer melalui handphone. Tidak semua handphone memiliki aplikasi untuk Mobile Banking sebuah bank. Sebelum melakukan transfer, nasabah harus registrasi terlebih dahulu di mesin ATM. Proses selanjutnya langsung dapat dikerjakan dalam aplikasi Mobile Banking di handphone nasabah tersebut.

D.    Transfer melalui Internet Banking
Dengan berkembang pesatnya teknologi informasi dan telekomunikasi, saat ini transfer dapat dilakukan melalui internet. Transfer melalui Internet Banking tidak menggunakan handphone, melainkan menggunakan internet untuk mengaksesnya. Prosedurnya sama seperti transfer melalui Mobile Banking, yaitu nasabah harus registrasi terlebih dahulu di mesin ATM.

4.    Manfaat Transfer

A.    Kelancaran transaksi pengiriman uang
Dengan adanya jasa transfer yang diberikan oleh bank, dapat membantu kelancaran transaksi pengiriman uang. Transfer membuat transaksi pengiriman uang lebih lancar karena ada sistem yang mengatur transaksi tersebut yang membuat kesalahan dan kemacetan transaksi pengiriman uang lebih terminimalisir. Serta dengan adanya transfer mempermudah kita untuk melakukan pengiriman uang dengan siapa pun dan dimana pun.

B.    Kemudahan transaksi pembayaran
Transfer membuat transaksi pembayaran lebih mudah, dengan adanya transfer kita tidak perlu membawa uang untuk melakukan transaksi pembayaran. Pembayaran bisa dilakukan melalui transfer dengan berbagai jumlah dan prosesnya pun cepat.

C.    Keamanan nasabah lebih terjamin
Dengan adanya transfer keamanan nasabah lebih terjamin karena sistem yang aman dan ketat dalam kegiatan mekanisme transfer ini. Dan kerahasiaan nasabah terjamin kerena sistem tersebut hanya dapat diakses oleh sistem.

5.    Mekanisme Transfer
Mekanisme terjadinya transfer adalah satu kantor bank memindahkan uang ke rekening nasabah lain di kantor bank yang sama tapi berbeda wilayah atau kantor cabang lain. Transfer ini terjadi jika kedua bank tersebut mempunyai RAK (Rekening Antar Kantor). Transfer bisa dilakukan dalam satu kota, antar kota, dan luar negeri. Mekanisme transfer dalam kota maupun antar kota sama, satu cabang bisa langsung mentransfer ke cabang lain melalui RAK. Misalnya A yang merupakan nasabah Bank BNI Jakarta akan mentransfer uang ke B yang merupakan nasabah Bank BNI Makasar, maka mekanisme transfer uang tersebut digambarkan oleh skema berikut ini:


 


Jika transfer yang dilakukan berbeda bank, maka proses transfer ini harus melalui roses kriling terlebih dahulu. Contohnya, Siti (Bank Niaga Jakarta) akan mentransfer uang ke Ahmad (Bank Mandiri Makasar). Mekanismenya sebagai berikut:




Jadi, jika transfer dilakukan antara bank yang berbeda, maka proses transfer harus melalui proses kriling.

Dalam mekanisme transfer, ada 4 pihak yangvterlibat, yaitu:
A.    Nasabah
Nasabah adalah pihak pengirim yang memberi perintah kepada bank untuk memindahkan atau mentransfer dananya ke pihak penerima.
B.    Bank Penarik
Bank Penarik merupakan bank yang mendapat perintah dari nasabah dan melakukan transfer dana kepada pihak suatu bank lain.
C.    Bank Tertarik
Bank Tertarik merupakan bank yang menerima transfer dana dari Bank Penarik untuk disampaikan kepada penerima yang dimaksud oleh nasabah.
D.    Penerima Dana
Penerima Dana adalah pihak akhir yang menerima sejumlah dana dari nasabah melalui Bank Penarik dan Bank Tertarik.

PENUTUP
Transfer atau pengiriman uang merupakan salah satu jasa yang ditawarkan oleh bank. Jasa perbankan ini muncul seiring semakin kompleksnya transaksi masyarakat dan perkembangan teknologi. Transfer membantu masyarakat untuk melakukan transaksi yang efisien, dengan adanya transfer masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengirim uang ke siapa pun dan dimana pun.



Referensi:
•    http://id.wikipedia.org/wiki/Bank
•    Hadinoto, Soetanto. 2008. Bank Strategy on Funding and Liability. Jakarta: Elex Media Komputindo.
•    Lubis, Irsyad. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan. Medan.
•    p21din.blog.com/files/2011/03/TRANSFER.doc
•    Sawitri, Peni dan Eko Hartanto. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Gunadarma.

Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan 2 - Dr. Prihantoro

Minggu, 03 Juni 2012

Kliring, Transfer, dan Saldo Bank


Use of Fund
Source of Fund
Asset
Liabilities
(+) Debet
(+)Kredit
(-) Kredit
(-) Debet

            Dalam perbankan, jika tabungan bertambah di kredit. Mengapa? Karena tabungan merupakan deposito yang terletak di sisi liabilities. Tabungan merupakan sumber dana bagi bank. Oleh karena itu, jika tabungan bertambah maka di kredit.
Contohnya:
  • Atun menabung di bank sebesar Rp10 juta, maka jurnalnya:
Kas (+)                         Rp10 juta (D)
Tabungan (+)               Rp10 juta (K) 
  • Pinbuk debet, yaitu pemindahbukuan dari deposito ke tabungan. Bagi deposito itu pinbuk debet karena dananya berkurang di debet.
Deposito Rp10 juta  - Tabungan Rp10 juta, maka jurnalnya:
Deposito (-)                 Rp10 juta (D)
Tabungan (+)               Rp10 juta (K)
  •  Credit Card Rp10 juta (di sisi asset) - Tabungan Rp10 juta (di sisi liabilities), maka jurnalnya:
Credit Card (+)            Rp10 juta (D)
Tabungan (+)               Rp10 juta (K)

KLIRING
Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.
Contoh Kliring 1:
Joko (Jakarta) membeli kerupuk ke Atun (Jakarta) senilai Rp50 juta. Joko tidak mau membayar dengan membawa uang tunai langsung ke Atun. Akhirnya Joko membayar melalui cek dan melibatkan Siti Bank (Jakarta), Bank Indonesia (Jakarta), dan Karman Bank (Jakarta).
Berikut adalah bagannya:


Jurnal Kasus Kliring 1 adalah:
Siti Bank:
Giro                             Rp50 juta (D)
R/K pada BI                 Rp50 juta (K)
Karman Bank:
R/K pada BI                 Rp50 juta (D)
Tab. Atun                     Rp50 juta (K)
Jadi, uang Siti Bank di BI dibayarkan ke Karman Bank.
Siti Bank                      Rp50 juta (D)
Karman Bank              Rp50 juta (K)

Contoh Kliring 2:
Atun mengirim uang Rp100 juta ke Joko, maka jurnalnya adalah:
Siti Bank:
Tab. Atun                     Rp100 juta (D)
R/K pada BI                 Rp100 juta (K)
Karman Bank:
R/K pada BI                 Rp100 juta (D)
Giro                             Rp100 juta (K)
Jadi, uang Karman Bank di BI dibayarkan ke Siti Bank.
Karman Bank              Rp100 juta (D)
Siti Bank                      Rp100 juta (K)

Contoh Kliring 3:
Joko menyerahkan cek kepada Atun. Tapi ternyata gironya tidak mencukupi. Atun melapor ke BI bahwa Atun dan BI ditipu oleh Joko.
Jadi, di BI terjadi tolakan kliring dan Joko masuk ke daftar blacklist di BI. Jadi, posisi debet-kreditnya berubah, sehingga transaksi dibatalkan.

Menang-Kalah Kliring
Surat
Saldo
Nota Debet Keluar
+
Nota Debet Masuk
-
Nota Kredit Keluar
-
Nota Kredit Masuk
+
Tolakan Kliring
+/-

+/-
Jika saldonya (+), maka bank menang kliring, sehingga dana di BI bertambah.
Jika saldonya (-), maka bank kalah kliring.
Setiap bank mempunyai simpanan di BI dan minimal harus 8% dari deposito (simpanan masyarakat).
Contoh menang-kalah kliring:
Siti Bank, depositonya Rp100 juta
Ke BI                = Rp8 juta (8% x Rp100 juta)
Kalah kliring    = Rp2 juta
Jadi, saldonya adalah Rp6 juta.
Karman Bank, depositonya Rp100 juta
Ke BI                = Rp10 juta
Menang kliring= Rp2 juta
Jadi, saldonya adalah Rp12 juta.
Rp10 juta terdiri dari 8% dari deposito (LRR atau Legal Reserve Requirement) dan 2% (ER atau Excess Reserve atau cadangan lebih)
Jadi, Siti Bank tidak bisa langsung menyimpan depositnya di BI karena Siti kalah kliring. Siti harus meminjam uang kepada yang menang kliring yaitu Karman Bank, minimal meminjam Rp2 juta. Ini dinamakan call money. Jika bank-nya kalah terus, maka bank tersebut harus dilikuidasi.
Kliring adalah pemindahan dana yang berada di bank yang berbeda tetapi di wilayah yang sama.


TRANSFER
Transfer merupakan suatu jasa bank untuk pengiriman dana dari suatu cabang ke cabang lainnya atau ke bank lain atas permintaan nasabah untuk dibayarkan kepada penerima di cabang atau bank lain.
Transfer adalah pemindahan dana yang berada di bank yang sama tetapi wilayahnya berbeda.


Contoh soal Transfer Antar-Negara:
Atun bekerja sebagai TKI di Arab Saudi. Atun ingin mengirimkan uang ke Joko yang berada di Jakarta. Ada 2 cara, yaitu: melalui Bank Draft/Mail Transfer atau Payment Order.


Saldo Bank
Penghitungan Bunga:






% i x Hari Bunga x Nominal


365 atau 360






Catatan: Dibagi 365 apabila terdapat di sisi liabilities, dan dibagi 360 apabila berada di sisi asset.

Bank selalu menghitung saldo di:
1.      Akhir Hari (Saldo Rekening)
2.      Akhir Bulan (Akhir Hari dan Bunga), menjadi saldo awal bulan selanjutnya
Contoh soal 1:
Tabungan Atun di Siti Bank; di sisi liabilities, jadi dibagi 365.
5 Mei               Setor tunai Rp50 juta
7 Mei               Pinbuk kredit dari deposito Rp10 juta
10 Mei             Pinbuk debet untuk rek.tab. Joko Rp15 juta
18 Mei             Pinbuk debet untuk loan Atun Rp10 juta
Tanggal
Saldo
5 Mei
50
7 Mei
60
10 Mei
45
18 Mei
35
1 Juni
35 + xxx








Contoh soal 2:
Kredit Atun; 15% à di sisi asset, jadi dibagi 360.
10 Mei             Tunai Rp30 juta
13 Mei             Pinbuk debet tabungan Rp20 juta
18 Mei             Pinbuk debet deposito Rp20 juta
20 Mei             Pinbuk kredit deposito Rp15 juta
Tanggal
Saldo
10 Mei
30
13 Mei
50
18 Mei
70
20 Mei
55
1 Juni
55 + xxx


Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan 2 -  Dr. Prihantoro

Selasa, 29 Mei 2012

Analisis Jumlah Rekening Tabungan Masyarakat 10 Tahun Terakhir

Kelompok:
  1. Ayu Mulyaningsih
  2. Ely Puji Setianingsih
  3. Sartika              

Dalam artikel ini penulis akan menganalisis jumlah rekening tabungan (rupiah) masyarakat sepuluh tahun terakhir, yakni tahun 2002 sampai dengan tahun 2011. Data yang penulis soroti adalah jumlah rekening tabungan (rupiah) masyarakat di bank yang dikategorikan berdasarkan kepemilikannya (bank BUMN, bank swasta nasional, bank joint venture, dan bank pemerintah daerah). Data di penulis peroleh di www.bi.go.id. Berikut ini adalah diagram pie pemetaan jumlah rekening tabungan (rupiah) masyarakat tahun 2002-2011.


                Sedangkan berikut ini adalah grafik rekening tabungan (rupiah) masyarakat dari tahun ke tahun (2002-2011):
Grafik Jumlah Rekening Tabungan (Rupiah) Masyarakat dari Tahun ke Tahun (2002-2011)

Berdasarkan diagram pie dan grafik diatas, muncul beberapa pertanyaan yang hendak penulis analisis. Pertama, berdasarkan diagram pie mengapa masyarakat lebih banyak memilih bank BUMN?. Kedua, berdasarkan grafik diatas, terlihat jelas terjadi peningkatan jumlah tabungan setiap tahunnya di berbagai bank akan tetapi pada kurun waktu 2005 terjadi penurunan terutama di bank BUMN dan bank milik swasta nasional. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan apa penyebab penurunan jumlah rekening tabungan tersebut terjadi? Dan yang ketiga adalah, berdasarkan grafik diatas terlihat jelas bahwa slope (kemiringan kurva) yang dibentuk oleh bank BUMN dan bank milik swasta nasional lebih curam dibandingkan dengan bank joint venture dan bank pemerintah daerah yang lebih landai. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa kurva jumlah rekening bank BUMN dan swasta nasional lebih fluktuatif dan lebih curam kemiringannya dibandingkan dengan bank joint venture dan bank pembangungan daerah yang cenderung lebih landai dan statis?
Analisis :
Pertama yang akan penulis analisis adalah, diagram pie yang menunjukan pemetaan jumlah tabungan masyarakat. Terlihat jelas dalam diagram tersebut rekening tabungan masyarakat terbesar terdapat di bank BUMN dengan persentase 48%, kedua adalah di bank milik swasta nasional dengan persentase 44%, ketiga di bank pemerintah daerah dengan persentase 7%, dan terakhir adalah di bank joint venture dengan persentase 1%. Jumlah persentase tertinggi adalah di bank BUMN, dan terendah adalah di bank joint venture. Yang akan penulis analisis adalah, mengapa masyarakat lebih memilih bank BUMN pada bank lain untuk menyimpan tabungannya?
Dalam memilih bank untuk  dijadikan tempat menabung, banyak faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut. Faktor-faktor itu antara lain:
  •   kepercayaan masyarakat,
  • keamanan dana,
  • kualitas pelayanan,
  •  fasilitas,
  • teknologi, dan
  • suku bunga. 
Kepercayaan masyarakat adalah faktor utama pemilihan suatu bank, masyarakat lebih banyak untuk memilih bank BUMN atau pemerintah karena bank BUMN dianggap lebih solid dalam menghadapi krisis. Kesolidan suatu bank dapat dilhat dari neraca keuangannya, kinerja bank tersebut, kemampuan likuiditas, solvabilitas, dan profitibilitasnya. Selain itu, masyarakat lebih percaya untuk menabung di bank BUMN karena dana yang disimpan aman dan dijamin oleh negara. Kualitas pelayanan juga menjadi salah satu faktor pertimbangan masyarakat untuk memilih suatu bank, semakin baik, ramah, cepat, dan sedikit terjadi kesalahan maka semakin banyak masyarakat yang memilih bank tesebut. Pelayanan yang diberikan kepada nasabah melalui kebijakan-kebijakan yang ada di bank pun mempengaruhi. Bank BUMN dikenal dengan kebijakan-kebijakannya yang lebih berpihak kepada rakyat karena bank BUMN memang di bawah naungan negara maka dari itu tak heran masyarakat banyak memilih bank BUMN. Bank BUMN, bank swasta nasional, dan bank pembangunan daerah lebih dikenal oleh masyarakat berbagai kalangan dari pada bank joint venture, bank joint venture biasanya kurang dikenal oleh masyarakat menengah kebawah oleh sebab itu tak heran diagram diatas menunjukan bahwa jumlah rekening masyakarakat di bank joint venture terendah. Dalam memilih bank untuk menabung masyarakat juga mempertimbangkan fasiltas bank tersebut, karena tak dipungkiri dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan perbankan. Contoh sederhananya adalah sekarang ini masyarakat tidak bisa lepas dari kartu ATM, kartu debit, kartu kredit, kartu flash, dan fasilitas bank lainnya. Bank milik BUMN dan swasta nasional lebih banyak dipilih karena fasilitas-fasilitas tersebut mudah dijangkau dan ditemunya. Mesin ATM bank BUMN dan swasta nasional dapat ditemukan dengan mudah baik itu di tempat perbelanjaan, perkantoran, perumahan, POM bensin, dan lain sebagainya. Sedangkan mesin ATM dan transaksi menggunakan bank joint venture dan bank pemerintah daerah saat ini masih terbatas dan jarang ditemukan. Maka dari itu banyak masyarakat yang lebih memilih bank BUMN dan bank milik swasta nasional. Faktor teknologi pun ikut ambil dalam menentukan pemilihan bank, karena bank adalah salah satu badan yang sangat mengikuti perkembangan teknologi, semakin canggih dan cepat teknologi yang digunakan suatu bank maka semakin banyak pula masyarakat yang memilih untuk menabung di bank tersebut. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya teknologi yang canggih, akan semakin mempermudah nasabah untuk melakukan transaksi. Contoh perkembangan teknologi di perbankan adalah adanya electronic money dan mobile banking. Dan yang terakhir yang menjadi faktor pertimbangan pemilihan bank untuk menabung adalah suku bunga tabungan yang diberikan oleh bank tersebut. Semakin tinggi bunga yang ditawarkan maka akan semakin banyak nasabah yang tertarik untuk menabung di bank tersebut. Dari uraian diatas, jelas sekali terpapar alasan mengapa masyakat lebih banyak memilih bank BUMN dan BUSN untuk menyimpan dananya.
Yang kedua, dari grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah tabungan di BPD dari tahun ke tahun mengalami kenaikan hingga tahun 2011. Bank Joint Venture juga mengalami kenaikan hingga tahun 2011, tetapi kenikannya tidak terlalu signifikan dan masih terlalu rendah jika dibandingkan dengan bank BUMN, BUSN, dan BPD. Pada tahun 2002, tabungan di Bank BUMN dan BUSN mengalami kenaikan hingga tahun 2004 yang kenaikannya dinilai hampir sama. Akan tetapi, di tahun 2005 tabungan di bank BUMN dan BUSN mengalami penurunan. Mengapa bisa terjadi penurunan? Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat tabungan secara umum, antara lain:
  • Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat
  • Tinggi rendahnya suku bunga tabungan
  • Adanya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank
  • Inflasi
Hal yang mempengaruhi penurunan tabungan masyarakat di Bank BUMN dan BUSN di tahun 2005 antara lain:
  • Rendahnya pendapatan masyarakat
  • Rendahnya tingkat suku bunga tabungan di bank tersebut
  • Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank BUMN dan BUSN yang mungkin pelayanannya dinilai rendah di tahun tersebut, sehingga masyarakat lebih memilih untuk tidak menyimpan uangnya di bank tersebut
  • Pada tahun 2005 terjadi inflasi terbesar semenjak pasca reformasi dikarenakan kenaikan harga barang kebutuhan meningkat sejalan dengan disusulnya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
Ada kemungkinan juga masyarakat lebih memilih menabung di bank Joint Venture atau BPD, hal ini bisa dilihat dari grafik, terbukti dengan menaiknya jumlah tabungan di kedua bank tersebut walaupun kenaikannya tidak signifikan.
Ketiga, dari grafik tersebut dapat kita temukan suatu fenomena yaitu BUMN (Bank Umum Milik Negara) dan  BUSN (Bank Umum Swasta Negara) memiliki grafik yang lebih fluktuatif dan lebih curam kemiringannya dibandingkan BJV (Bank Joint Venture) dan BPD (Bank Pembangunan Daerah) yang grafiknya lebih landai.  Bentuk grafik BUMN dan BUSN yang terlalu berfluktuatif mencerminkan delta atau perubahan-perubahan yang cukup signifikan dan tidak stabil sedangkan Bentuk grafik BJV dan BPD lebih stabil perubahannya dari tahun ke tahun. 
Fenomena curamnya kemiringan slope BUMN dan BUSN dari gambaran grafik tersebut, jika kita amati maka ada kecenderungan signifikan naik atau turunnya jumlah rekening tabungan masyarakat dari tahun ke tahun. Hal ini menimbulkan pertanyaan atas latar belakang munculnya fenomena tersebut. Kita dapat menyoroti dari kebijakan bank BUMN dan BUSN dalam menaikan dan menurunkan tingkat bunga, maka hal ini sangat berdampak terhadap jumlah kenaikan dan penurunan rekening tabungan. Berdasarkan diagram pie telah dijelaskan sebelumnya mengenai faktor-faktor apa saja yang membuat masyakat lebih banyak memilih bank BUMN dan BUSN untuk menyimpan dananya. Ketika BUMN dan BUSN karena alasan terlalu banyaknya uang yang masuk atau cash inflow maka dikhawatirkan menumpuknya uang di bank BUMN tidak sebanding dengan peminjam dana atau cash outflow sehingga bank membuat kebijakan menurunkan tingkat bunga sehingga terjadi penurunan jumlah rekening tabungan yang signifikan. Dan sebaliknya ketika bank membuat kebijakan untuk menaikan tingkat suku bunga maka terjadi penurunan grafik yang curam pada tingkat rekening tabungan.
Fenomena pada BJV (Bank Joint Venture) dan BPD (Bank Pembangunan Daerah) yang grafiknya lebih landai. Berdasarkan diagram pie telah dijelaskan sebelumnya mengenai faktor-faktor apa saja yang membuat BJV dan BPD kurang diminati oleh masyarakat untuk menyimpan dananya. Umumnya, BJV dan BPD memberikan perubahan tingkat bunga yang cukup stabil yang  berbeda dengan fenomena BUMN dan BUSN yang memiliki sangat  banyak rekening tabungan dari masyarakat sehingga saat terjadi kenaikan atau penurunan bunga tabungan akan sangat signifikan terhadap minat masyarakatnya. Khususnya jika disoroti pada BPD yang mencakup wilayah daerahnya saja sehingga biaya administrasi, tekhnologi informasi, dan fasilitas yang digunakan cenderung rendah dan otomatis tingkat bunga bank akan cenderung stabil. Fenomena Pada BJV (Bank Joint Venture) yaitu tingkat kestabilan suku bungan membuat jumlah rekening tabungan meningkat dengan landai.


 Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan 2 - Dr. Prihantoro


Kamis, 07 Juni 2012

Hubungan Pasar Uang dan Hedging

Kelompok :

PENDAHULUAN
       

    Pada dasarnya, bank berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat yang mempunyai dana lebih dan menyalurkannya kepada masyarakat yang kekurangan dana. Sumber dana bank terdiri dari deposito (tabungan, deposito berjangka, dan giro), sekuritas, dan modal. Dalam menggunakan dananya, bank menyalurkan dana yang telah dihimpunnya melalui cash reserves (cadangan kas), loan (kredit), securities (sekuritas), dan other assets (asset lainnya). Sekuritas adalah suatu bentuk kepemilikan atau surat berharga yang berguna untuk mendapatkan bagian dari suatu kekayaan yang menerbitkan surat berharga ini. Sekuritas merupakan salah satu penggunaan dana bank yang memberikan keuntungan terbesar setelah loan. Pasar uang merupakan salah satu tempat jual beli sekuritas yang dimanfaatkan oleh bank untuk memperoleh keuntungan.
    Sementara hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko yang terkait dari langkah tertentu yang diambil seseorang. Dalam pasar uang, hal ini banyak dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian yang mungkin timbul dari risiko investasi yang dilakukan. Hedging timbul didasari oleh ketidakpastian akan masa yang akan datang. Semua ketidakpastian mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan guna mengurangi risiko yang ada. Dalam paper ini penulis akan menjelaskan hubungan antara pasar uang dan hedging.

                                                                  PEMBAHASAN
   

Pasar Uang (Money Market)

1.    Pengertian Pasar Uang
Pasar uang atau money market merupakan pertemuan demand dan supply dana jangka pendek. Atau dapat diartikan pula sebagai suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara. Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat diperjualbelikan didalam pasar uang. (Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, 2001:20).
Dana – dana yang dapat diperjualbelikan di pasar uang dapat berasal dari :
a.    Kelebihan uang kas dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
b.    Kelebihan uang kas dari bank – bank
c.    Kelebihan uang kas dari perusahaan yang belum digunakan
Surat – surat berharga yang diperjualbelikan antara lain :
a.    call money, adalah pinjaman sewaktu – waktu (umumnya hanya berjangka beberapa hari)
b.    SBPU (Surat Berharga Pasar Uang)
c.    SBI (Surat Bank Indonesia)
d.    Surat promes / askep dan wesel dagang yang diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan non bank
Perwujudan dari pasar semacam ini berupa institusi dimana individu atau organisasi yang mempunyai kelebihan dana jangka pendek bertemu dengan individu yang memerlukan dana. Bank merupakan salah satu instansi yang mempunyai kelebihan dana jangka pendek dan berpartisipasi dalam pasar uang. Bank memanfaatkan pasar uang untuk mendapatkan keuntungan.
    Pasar uang juga mempunyai ciri-ciri: menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek; mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana; dan tidak terkait pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.

2.    Fungsi Pasar Uang
a.    Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek
b.    Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek
c.    Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasi
d.    Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada perusahaan di Indonesia
Sedangkan fungsi utama pasar uang untuk bank adalah untuk meyalurkan dananya agar mendapatkan keuntungan, serta untuk mendapatkan dana jangka pendek. Pasar uang ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat penyaluran dana atas kelebihan likuiditas bank. Untuk kegiatan perekonomian, pasar uang juga merupakan sarana pengendali moneter (secara tidak langsung) oleh otoritas moneter dalam melaksanakan operasi terbuka, karena di Indonesia pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia dilakukan melalui pasar uang dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai instrumennya.

3.    Tujuan Pasar Uang
Dari pihak yang membutuhkan dana :
a.    Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
b.    Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
c.    Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
d.    Sedang mengalami kalah kliring

Dari pihak yang menanamkan dana :
a.    Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu
b.    Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan
c.    Spekulasi

4.    Mekanisme Pasar Uang
Pasar Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya dilakukan melalui Bursa atau Stock Exchange. Pasar Uang sifatnya abstrak, tidak ada tempat khusus seperti halnya dengan Pasar Modal, transaksi pada Pasar Uang dilakukan secara OTC (Over The Counter Market), dilakukan oleh setiap peserta (partisipan) melalui Desk atau Dealing Room masing-masing peserta.

5.    Indikator Pasar Uang
Indikator pasar uang sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak mengamati perkembangan pasar uang. Indikator pasar uang meliputi:
a.    Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp). Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam dana dalam bentuk rupiah.
b.    Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp). Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk rupiah.
c.    Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$). Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam dana dalam bentuk US $.
d.    Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$). Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk US $.
e.    JIBOR (Jakarta Interbank Offered). Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar bank.
f.    Suku bunga deposito Rupiah (%/Th). Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk Rupiah.
g.    Suku bunga deposito US$ (%/Th). Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk US $.
h.    Nilai Tukar Rupiah (Kurs). Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.
i.    Suku bunga kredit. Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya kepada para kreditor.
j.    Inflasi. Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus suatu waktu tertentu.
k.    Indeks Harga Konsumen (IHK). Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu.
l.    Sertifikat Bank Indonesi (SBI). Instrumen investasi jangka pendek yang bebas resiko.


Hedging

1.    Pengertian Hedging

Hedging merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko yang terkait dari langkah tertentu yang diambil seseorang. Hedging dalam aktivitas pasar uang adalah aktivitas untuk meniadakan risiko keuangan suatu perusahaan yang terjadi karena perubahan kurs. Hedging adalah transaksi yang dilakukan semata-mata untuk menghindari risiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs (Siamat, 1999).
    Hedging bisa juga dikatakan sebagai suatu posisi investasi yang dimaksudkan untuk mengimbangi potensi kerugian yang mungkin timbul oleh investasi lainnya. Singkatnya, hedging digunakan untuk mengurangi kerugian besar yang diderita oleh seorang individu atau sebuah organisasi. Hedging dapat terbentuk dari berbagai jenis instrumen keuangan, misalnya saham, asuransi, dan kontrak berjangka.

2.    Teknik-Teknik Hedging Jangka Pendek
Teknik-teknik yang biasanya dapat digunakan dalam menghedge sebagian atau seluruh transaksinya dalam jangka pendek, dijelaskan oleh Madura (2000:322-333) antara lain:
a.    Hedging memakai kontrak future
Kontrak futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu.
b.    Hedging memakai kontrak forward
Suatu kontrak antara nasabah dan bank untuk melakukan sejumlah penjualan atau pembelian valuta terhadap valuta lainnya dimasa yang akan datang dengan rate yang telah ditentukan pada saat kontrak dibuat. Keuntungan foward antara lain :
a) Menghindari dan memperkecil resiko kurs
b) Dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan nasabah
Tujuan dari foward adalah :
a) Foward kontrak digunakan untuk mengkover resiko exchange rate untuk pembelian/penjualan valuta di masa mendatang
b) Jika ada suatu transaksi bisnis, foward kontrak dapat menghilangkan currency exposure karena kurs valuta untuk masa yang akan datang telah ditetapkan.
c) Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti
d) Untuk tujuan spekulasi
c.    Hedging memakai instrumen pasar uang.
Hedging memakai instrumen pasar uang melibatkan pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang di masa depan.
d.    Hedging memakai opsi (option) valuta
Opsi menyediakan hak untuk membeli atau menjual suatu valuta tertentu dengan harga tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan dari option ini untuk hedging.


3.    Teknik-Teknik Hedging Jangka Panjang
Menurut Madura (2000:342-345) Ada 3 teknik yang sering dipakai untuk meng-hedge exposure jangka panjang yaitu :
a)    Kontrak foward jangka panjang (Long foward)
Long Foward adalah kontrak foward jangka panjang. Sama seperti kontrak foward jangka pendek, dapat dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari perusahaan. Long foward sangat menarik bagi perusahaan yang telah menandatangani kontrak ekspor atau impor bernilai tetap jangka panjang dan melindungi arus kas mereka jangka panjang.
b)    Currency Swap
Currency Swap adalah kesempatan untuk mempertukarkan satu valuta dengan valuta lain pada kurs dan tanggal tertentu dengan menggunakan bank sebagai perantara antara dua belah pihak yang ingin melakukan currency Swap. Tujuan dari swap antara lain:
1. Mengkover resiko exchange rate untuk pembelian/penjualan valuta
2. Transaksi swap akan menghilangkan currency exposure karena pertukaran kurs pada masa yang akan datang telah ditetapkan.
3. Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti
4. Untuk tujuan spekulasi
5. Strategi gapping
Keuntungan swap :
1. Menghindari resiko pertukaran uang
2. Tidak menganggu pos-pos di balance sheet
c)    Parallel Loan
Parallel Loan adalah kredit yang melibatkan pertukaran valuta antara dua pihak, dengan kesepakatan untuk menukarkan kembali valuta-valuta tersebut pada kurs dan tanggal tertentu di masa depan. Parallel Loan bisa diidentikan dengan dua swap yang digabungkan menjadi satu, satu swap terjadi pada permulaan kontrak parallel loan dan satunya lagi pada tanggal tertentu di masa depan.

Hubungan antara Pasar Uang dan Hedging
    Mengapa hedging sering terjadi di pasar uang? Hal ini karena pasar uang sangat berfluktuatif per menit bahkan per detik.

   Fenomena hedging pada grafik di atas dapat kita ilustrasikan, misalnya ketika bank Mandiri membeli sekuritas pada pasar uang antara waktu 10.02-10.03 dengan harga 1,250 lalu antara waktu 10.03-10.04 terjadi peningkatan dengan nilai uang sebesar 1,500, apabila sekuritas tersebut di jual maka bank Mandiri akan mendapat capital gain sebesar 500, namun bank Mandiri memutuskan untuk ditahan (hedging) dengan harapan harganya bisa naik kembali.
    Terdapat pula istilah potential gain dan potential loss yaitu apabila sekuritas tersebut  belum di jual maka hal itu merupakan potensi dan hal itu tergantung pada trader (pemegang sekuritas) untuk memutuskan kapan akan menjual pada nilai yang dapat menghasilkan profit.
Fenomena yang lain yaitu ketika bank Mandiri membeli sekuritas pada pasar uang antara waktu 10.03-10.04  dengan nilai uang sebesar 1,500, lalu antara waktu 10.04-10.05 terjadi penurunan dengan nilai uang menjadi 500 maka terjadi potential loss sebesar 1,000, namun bank Mandiri memutuskan untuk ditahan (hedging). Pasar uang berhubungan dengan masuk dan keluarnya pasar, dan trader bebas masuk dan keluar pasar pada titik mana saja (lihat grafik), hal ini terjadi pada pasar valuta asing.
    Pada pasar uang sebaiknya pemilik sekuritas seharusnya mampu menganalisa secara rasional penyebab naik dan turunnya nilai uang tersebut sehinggga dapat memperkirakan dan mengetahui kapan waktunya untuk membeli atau menjual sekuritas pada pasar uang yang dapt menghasilkan capital gain.

                                                                         PENUTUP

    Hedging sering terjadi di pasar uang karena pasar uang sangat berfluktuatif, per menit bahkan per detik. Hedging terjadi ketika membeli sekuritas di pasar uang pada waktu tertentu. Lalu beberapa detik kemudian, harga sekuritas itu sudah berubah, baik naik atau turun. Jika naik, mungkin ada beberapa perusahaan yang lebih memilih untuk hedging. Dalam hal ini, pembeli sekuritas berharap harganya bisa naik lagi. Jika harga sekuritas tersebut turun, ada beberapa perusahaan yang lebih memilih hedging. Hal ini diharapkan agar harganya bisa naik kembali. Inilah hubungan antara pasar uang dan hedging.
Sumber :
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. Pengantar Pasar Modal, cet. III, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan 2 - Dr. Prihantoro

Senin, 04 Juni 2012

TRANSFER

Kelompok:

PENDAHULUAN
Awal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di Eropa. Lalu berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika oleh para pedagang dan penjajah. Secara etimologi, kata bank berasal dari bahasa Italia banque atau Italia banca yang berarti bangku. Memang awal kemunculannya bank diartikan sebagai tempat penukaran, hal ini dikarenakan para banker Florence pada masa Ranaissans melakukan transaksi mereka dengan duduk di belakang meja penukaran uang. Awalnya bank memang hanya berfungsi sebagai tempat penukaran uang, tapi seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam, jasa yang diberikan oleh bank semakin banyak dan semakin berkembang pula.
Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Tujuan utama jasa perbankan adalah menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat ke masyarakat. Selain itu, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi nasabah. Jasa yang diberikan perbankan antara lain, jasa setoran seperti setoran listrik, telepon, air, atau uang kuliah; jasa pembayaran seperti pembayaran gaji, pension, atau hadiah; jasa pengiriman uang (transfer); jasa penagihan; kriling; penjualan mata uang asing; penyimpanan dokumen; jasa cek wisata; kartu kredit; dan jasa-jasa lainnya. Transfer merupakan salah satu jasa bank yang tidak asing lagi digunakan oleh masyarakat saat ini. Dalam paper ini penulis akan menjelaskan semua yang berkaitan dengan transfer, baik pengertiannya, cara, manfaat, maupun mekanismenya.

ISI
1.    Pengertian Transfer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  (KBBI), transfer adalah pindah atau beralih tempat. Jadi, transfer uang bisa diartikan sebagai  kegiatan bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah nasabah sebagai pemberi amanat yang ditujukan kepada nasabah lain yang mungkin masih dalam satu bank atau ke bank lainnya yang ditunjuk sebagai penerima sejumlah dana tersebut. Transfer bisa juga dikatakan sebagai pemindahan sejumlah dana tertentu dari rekening seorang nasabah ke rekening nasabah lain dalam waktu yang singkat dan aman. Singkatnya, transfer merupakan suatu jasa bank untuk pengiriman dana dari suatu cabang ke cabang lainnya atau ke bank lain atas permintaan nasabah untuk dibayarkan kepada penerima di cabang atau bank lain.
Kiriman uang atau transfer ini bisa dilakukan dengan tujuan dalam kota, luar kota, maupun luar negeri. Untuk transfer ke luar negeri harus melalui bank devisa. Nasabah yang mengirimkan sejumlah dana tertentu dikenakan biaya transfer yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan. Untuk transfer sesama bank tidak dikenakan biaya transfer. Pertimbangan biaya transfer transfer adalah orang yang akan melakukan transfer nasabah bank tersebut atau bukan, serta jarak pengiriman antar bank tersebut.

2.    Transfer Masuk dan Transfer Keluar
Dalam melakukan transfer, ada istilah transfer keluar dan transfer keluar. Transfer keluar ini adalah pihak bank tempat kita mengirimkan transfer, sedangkan transfer masuk adalah pihak bank yang kita tuju.

A.    Transfer Keluar
Salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan lalu lintas pembayaran adalah dengan pengiriman uang keluar. Media untuk melakukan transfer ini adalah secara tertulis ataupun melalui kawat. Pembatalan transfer bisa dilakukan bila transfer keluar belum dibayarkan kepada si penerima uang dan bank pemberi transfer akan mengeluarkan surat “stop payment” kepada cabang pembayaran. Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh bank pemberi amanat kepada nasabah pemberi amanat hanya apabila telah diterima berita konfirmasi dari bank pembayar bahwa memang transfer dimaksud belum dibayarkan.

B.    Transaksi Masuk
Transfer masuk, dimana bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang yang dituju. Dalam hal ini bank pembayar akan membukukan hasil transfer kepada rekening nasabah beneficiary (penerima) bila ia memiliki rekening di bank pembayar. Transfer masuk tidak dikenakan biaya, yang dikenakan biaya adalah transfer keluar. Pembatalan transfer masuk bisa dilakukan bila transfer bibayarkan belum dibayarkan kepada penerima. Bank penerima amanat akan memblokir dan membatalkan transfer tersebut lalu kemudian dikembalikan ke cabang pemberi amanat melalui pinbuk RAK kedua bank tersebut.

3.    Beberapa Pilihan Cara Melakukan Transfer

A.    Transfer melalui ATM
ATM (Automated Teller Machine) atau Anjungan Tunai Mandiri Mesin ini dapat digunakan nasabah untuk mengambil uang tunai, mentransfer sejumlah dana kepada nasabah lain, mengecek rekening tabungan nasabah tanpa harus dilayani oleh seorang teller, dan masih banyak lagi fungsi lainnya dari ATM. Adanya ATM ini dikudung oleh perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Saat ini kita tidak sulit untuk menemukan mesin ATM,  maka dari itu kita bisa melakukan transfer uang dimana saja dan kapan saja.

B.    Transfer melalui setoran tunai di bank
Setoran tunai di bank dapat dilakukan melalui teller. Khusus untuk orang yang belum memiliki account di sebuah bank, transfer tetap bisa dilakukan yaitu dengan datang langsung ke bank terkait kemudian mengisi form aplikasi untuk transfer dan menyerahkan uang transfernya beserta form yang telah diisi kepada teller.

C.    Transfer melalui Mobile Banking
Mobile Banking merupakan kembangan layanan dari layanan ATM. Nasabah dapat melakukan proses transfer melalui handphone. Tidak semua handphone memiliki aplikasi untuk Mobile Banking sebuah bank. Sebelum melakukan transfer, nasabah harus registrasi terlebih dahulu di mesin ATM. Proses selanjutnya langsung dapat dikerjakan dalam aplikasi Mobile Banking di handphone nasabah tersebut.

D.    Transfer melalui Internet Banking
Dengan berkembang pesatnya teknologi informasi dan telekomunikasi, saat ini transfer dapat dilakukan melalui internet. Transfer melalui Internet Banking tidak menggunakan handphone, melainkan menggunakan internet untuk mengaksesnya. Prosedurnya sama seperti transfer melalui Mobile Banking, yaitu nasabah harus registrasi terlebih dahulu di mesin ATM.

4.    Manfaat Transfer

A.    Kelancaran transaksi pengiriman uang
Dengan adanya jasa transfer yang diberikan oleh bank, dapat membantu kelancaran transaksi pengiriman uang. Transfer membuat transaksi pengiriman uang lebih lancar karena ada sistem yang mengatur transaksi tersebut yang membuat kesalahan dan kemacetan transaksi pengiriman uang lebih terminimalisir. Serta dengan adanya transfer mempermudah kita untuk melakukan pengiriman uang dengan siapa pun dan dimana pun.

B.    Kemudahan transaksi pembayaran
Transfer membuat transaksi pembayaran lebih mudah, dengan adanya transfer kita tidak perlu membawa uang untuk melakukan transaksi pembayaran. Pembayaran bisa dilakukan melalui transfer dengan berbagai jumlah dan prosesnya pun cepat.

C.    Keamanan nasabah lebih terjamin
Dengan adanya transfer keamanan nasabah lebih terjamin karena sistem yang aman dan ketat dalam kegiatan mekanisme transfer ini. Dan kerahasiaan nasabah terjamin kerena sistem tersebut hanya dapat diakses oleh sistem.

5.    Mekanisme Transfer
Mekanisme terjadinya transfer adalah satu kantor bank memindahkan uang ke rekening nasabah lain di kantor bank yang sama tapi berbeda wilayah atau kantor cabang lain. Transfer ini terjadi jika kedua bank tersebut mempunyai RAK (Rekening Antar Kantor). Transfer bisa dilakukan dalam satu kota, antar kota, dan luar negeri. Mekanisme transfer dalam kota maupun antar kota sama, satu cabang bisa langsung mentransfer ke cabang lain melalui RAK. Misalnya A yang merupakan nasabah Bank BNI Jakarta akan mentransfer uang ke B yang merupakan nasabah Bank BNI Makasar, maka mekanisme transfer uang tersebut digambarkan oleh skema berikut ini:


 


Jika transfer yang dilakukan berbeda bank, maka proses transfer ini harus melalui roses kriling terlebih dahulu. Contohnya, Siti (Bank Niaga Jakarta) akan mentransfer uang ke Ahmad (Bank Mandiri Makasar). Mekanismenya sebagai berikut:




Jadi, jika transfer dilakukan antara bank yang berbeda, maka proses transfer harus melalui proses kriling.

Dalam mekanisme transfer, ada 4 pihak yangvterlibat, yaitu:
A.    Nasabah
Nasabah adalah pihak pengirim yang memberi perintah kepada bank untuk memindahkan atau mentransfer dananya ke pihak penerima.
B.    Bank Penarik
Bank Penarik merupakan bank yang mendapat perintah dari nasabah dan melakukan transfer dana kepada pihak suatu bank lain.
C.    Bank Tertarik
Bank Tertarik merupakan bank yang menerima transfer dana dari Bank Penarik untuk disampaikan kepada penerima yang dimaksud oleh nasabah.
D.    Penerima Dana
Penerima Dana adalah pihak akhir yang menerima sejumlah dana dari nasabah melalui Bank Penarik dan Bank Tertarik.

PENUTUP
Transfer atau pengiriman uang merupakan salah satu jasa yang ditawarkan oleh bank. Jasa perbankan ini muncul seiring semakin kompleksnya transaksi masyarakat dan perkembangan teknologi. Transfer membantu masyarakat untuk melakukan transaksi yang efisien, dengan adanya transfer masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengirim uang ke siapa pun dan dimana pun.



Referensi:
•    http://id.wikipedia.org/wiki/Bank
•    Hadinoto, Soetanto. 2008. Bank Strategy on Funding and Liability. Jakarta: Elex Media Komputindo.
•    Lubis, Irsyad. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan. Medan.
•    p21din.blog.com/files/2011/03/TRANSFER.doc
•    Sawitri, Peni dan Eko Hartanto. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Gunadarma.

Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan 2 - Dr. Prihantoro

Minggu, 03 Juni 2012

Kliring, Transfer, dan Saldo Bank


Use of Fund
Source of Fund
Asset
Liabilities
(+) Debet
(+)Kredit
(-) Kredit
(-) Debet

            Dalam perbankan, jika tabungan bertambah di kredit. Mengapa? Karena tabungan merupakan deposito yang terletak di sisi liabilities. Tabungan merupakan sumber dana bagi bank. Oleh karena itu, jika tabungan bertambah maka di kredit.
Contohnya:
  • Atun menabung di bank sebesar Rp10 juta, maka jurnalnya:
Kas (+)                         Rp10 juta (D)
Tabungan (+)               Rp10 juta (K) 
  • Pinbuk debet, yaitu pemindahbukuan dari deposito ke tabungan. Bagi deposito itu pinbuk debet karena dananya berkurang di debet.
Deposito Rp10 juta  - Tabungan Rp10 juta, maka jurnalnya:
Deposito (-)                 Rp10 juta (D)
Tabungan (+)               Rp10 juta (K)
  •  Credit Card Rp10 juta (di sisi asset) - Tabungan Rp10 juta (di sisi liabilities), maka jurnalnya:
Credit Card (+)            Rp10 juta (D)
Tabungan (+)               Rp10 juta (K)

KLIRING
Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.
Contoh Kliring 1:
Joko (Jakarta) membeli kerupuk ke Atun (Jakarta) senilai Rp50 juta. Joko tidak mau membayar dengan membawa uang tunai langsung ke Atun. Akhirnya Joko membayar melalui cek dan melibatkan Siti Bank (Jakarta), Bank Indonesia (Jakarta), dan Karman Bank (Jakarta).
Berikut adalah bagannya:


Jurnal Kasus Kliring 1 adalah:
Siti Bank:
Giro                             Rp50 juta (D)
R/K pada BI                 Rp50 juta (K)
Karman Bank:
R/K pada BI                 Rp50 juta (D)
Tab. Atun                     Rp50 juta (K)
Jadi, uang Siti Bank di BI dibayarkan ke Karman Bank.
Siti Bank                      Rp50 juta (D)
Karman Bank              Rp50 juta (K)

Contoh Kliring 2:
Atun mengirim uang Rp100 juta ke Joko, maka jurnalnya adalah:
Siti Bank:
Tab. Atun                     Rp100 juta (D)
R/K pada BI                 Rp100 juta (K)
Karman Bank:
R/K pada BI                 Rp100 juta (D)
Giro                             Rp100 juta (K)
Jadi, uang Karman Bank di BI dibayarkan ke Siti Bank.
Karman Bank              Rp100 juta (D)
Siti Bank                      Rp100 juta (K)

Contoh Kliring 3:
Joko menyerahkan cek kepada Atun. Tapi ternyata gironya tidak mencukupi. Atun melapor ke BI bahwa Atun dan BI ditipu oleh Joko.
Jadi, di BI terjadi tolakan kliring dan Joko masuk ke daftar blacklist di BI. Jadi, posisi debet-kreditnya berubah, sehingga transaksi dibatalkan.

Menang-Kalah Kliring
Surat
Saldo
Nota Debet Keluar
+
Nota Debet Masuk
-
Nota Kredit Keluar
-
Nota Kredit Masuk
+
Tolakan Kliring
+/-

+/-
Jika saldonya (+), maka bank menang kliring, sehingga dana di BI bertambah.
Jika saldonya (-), maka bank kalah kliring.
Setiap bank mempunyai simpanan di BI dan minimal harus 8% dari deposito (simpanan masyarakat).
Contoh menang-kalah kliring:
Siti Bank, depositonya Rp100 juta
Ke BI                = Rp8 juta (8% x Rp100 juta)
Kalah kliring    = Rp2 juta
Jadi, saldonya adalah Rp6 juta.
Karman Bank, depositonya Rp100 juta
Ke BI                = Rp10 juta
Menang kliring= Rp2 juta
Jadi, saldonya adalah Rp12 juta.
Rp10 juta terdiri dari 8% dari deposito (LRR atau Legal Reserve Requirement) dan 2% (ER atau Excess Reserve atau cadangan lebih)
Jadi, Siti Bank tidak bisa langsung menyimpan depositnya di BI karena Siti kalah kliring. Siti harus meminjam uang kepada yang menang kliring yaitu Karman Bank, minimal meminjam Rp2 juta. Ini dinamakan call money. Jika bank-nya kalah terus, maka bank tersebut harus dilikuidasi.
Kliring adalah pemindahan dana yang berada di bank yang berbeda tetapi di wilayah yang sama.


TRANSFER
Transfer merupakan suatu jasa bank untuk pengiriman dana dari suatu cabang ke cabang lainnya atau ke bank lain atas permintaan nasabah untuk dibayarkan kepada penerima di cabang atau bank lain.
Transfer adalah pemindahan dana yang berada di bank yang sama tetapi wilayahnya berbeda.


Contoh soal Transfer Antar-Negara:
Atun bekerja sebagai TKI di Arab Saudi. Atun ingin mengirimkan uang ke Joko yang berada di Jakarta. Ada 2 cara, yaitu: melalui Bank Draft/Mail Transfer atau Payment Order.


Saldo Bank
Penghitungan Bunga:






% i x Hari Bunga x Nominal


365 atau 360






Catatan: Dibagi 365 apabila terdapat di sisi liabilities, dan dibagi 360 apabila berada di sisi asset.

Bank selalu menghitung saldo di:
1.      Akhir Hari (Saldo Rekening)
2.      Akhir Bulan (Akhir Hari dan Bunga), menjadi saldo awal bulan selanjutnya
Contoh soal 1:
Tabungan Atun di Siti Bank; di sisi liabilities, jadi dibagi 365.
5 Mei               Setor tunai Rp50 juta
7 Mei               Pinbuk kredit dari deposito Rp10 juta
10 Mei             Pinbuk debet untuk rek.tab. Joko Rp15 juta
18 Mei             Pinbuk debet untuk loan Atun Rp10 juta
Tanggal
Saldo
5 Mei
50
7 Mei
60
10 Mei
45
18 Mei
35
1 Juni
35 + xxx








Contoh soal 2:
Kredit Atun; 15% à di sisi asset, jadi dibagi 360.
10 Mei             Tunai Rp30 juta
13 Mei             Pinbuk debet tabungan Rp20 juta
18 Mei             Pinbuk debet deposito Rp20 juta
20 Mei             Pinbuk kredit deposito Rp15 juta
Tanggal
Saldo
10 Mei
30
13 Mei
50
18 Mei
70
20 Mei
55
1 Juni
55 + xxx


Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan 2 -  Dr. Prihantoro

Selasa, 29 Mei 2012

Analisis Jumlah Rekening Tabungan Masyarakat 10 Tahun Terakhir

Kelompok:
  1. Ayu Mulyaningsih
  2. Ely Puji Setianingsih
  3. Sartika              

Dalam artikel ini penulis akan menganalisis jumlah rekening tabungan (rupiah) masyarakat sepuluh tahun terakhir, yakni tahun 2002 sampai dengan tahun 2011. Data yang penulis soroti adalah jumlah rekening tabungan (rupiah) masyarakat di bank yang dikategorikan berdasarkan kepemilikannya (bank BUMN, bank swasta nasional, bank joint venture, dan bank pemerintah daerah). Data di penulis peroleh di www.bi.go.id. Berikut ini adalah diagram pie pemetaan jumlah rekening tabungan (rupiah) masyarakat tahun 2002-2011.


                Sedangkan berikut ini adalah grafik rekening tabungan (rupiah) masyarakat dari tahun ke tahun (2002-2011):
Grafik Jumlah Rekening Tabungan (Rupiah) Masyarakat dari Tahun ke Tahun (2002-2011)

Berdasarkan diagram pie dan grafik diatas, muncul beberapa pertanyaan yang hendak penulis analisis. Pertama, berdasarkan diagram pie mengapa masyarakat lebih banyak memilih bank BUMN?. Kedua, berdasarkan grafik diatas, terlihat jelas terjadi peningkatan jumlah tabungan setiap tahunnya di berbagai bank akan tetapi pada kurun waktu 2005 terjadi penurunan terutama di bank BUMN dan bank milik swasta nasional. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan apa penyebab penurunan jumlah rekening tabungan tersebut terjadi? Dan yang ketiga adalah, berdasarkan grafik diatas terlihat jelas bahwa slope (kemiringan kurva) yang dibentuk oleh bank BUMN dan bank milik swasta nasional lebih curam dibandingkan dengan bank joint venture dan bank pemerintah daerah yang lebih landai. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa kurva jumlah rekening bank BUMN dan swasta nasional lebih fluktuatif dan lebih curam kemiringannya dibandingkan dengan bank joint venture dan bank pembangungan daerah yang cenderung lebih landai dan statis?
Analisis :
Pertama yang akan penulis analisis adalah, diagram pie yang menunjukan pemetaan jumlah tabungan masyarakat. Terlihat jelas dalam diagram tersebut rekening tabungan masyarakat terbesar terdapat di bank BUMN dengan persentase 48%, kedua adalah di bank milik swasta nasional dengan persentase 44%, ketiga di bank pemerintah daerah dengan persentase 7%, dan terakhir adalah di bank joint venture dengan persentase 1%. Jumlah persentase tertinggi adalah di bank BUMN, dan terendah adalah di bank joint venture. Yang akan penulis analisis adalah, mengapa masyarakat lebih memilih bank BUMN pada bank lain untuk menyimpan tabungannya?
Dalam memilih bank untuk  dijadikan tempat menabung, banyak faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut. Faktor-faktor itu antara lain:
  •   kepercayaan masyarakat,
  • keamanan dana,
  • kualitas pelayanan,
  •  fasilitas,
  • teknologi, dan
  • suku bunga. 
Kepercayaan masyarakat adalah faktor utama pemilihan suatu bank, masyarakat lebih banyak untuk memilih bank BUMN atau pemerintah karena bank BUMN dianggap lebih solid dalam menghadapi krisis. Kesolidan suatu bank dapat dilhat dari neraca keuangannya, kinerja bank tersebut, kemampuan likuiditas, solvabilitas, dan profitibilitasnya. Selain itu, masyarakat lebih percaya untuk menabung di bank BUMN karena dana yang disimpan aman dan dijamin oleh negara. Kualitas pelayanan juga menjadi salah satu faktor pertimbangan masyarakat untuk memilih suatu bank, semakin baik, ramah, cepat, dan sedikit terjadi kesalahan maka semakin banyak masyarakat yang memilih bank tesebut. Pelayanan yang diberikan kepada nasabah melalui kebijakan-kebijakan yang ada di bank pun mempengaruhi. Bank BUMN dikenal dengan kebijakan-kebijakannya yang lebih berpihak kepada rakyat karena bank BUMN memang di bawah naungan negara maka dari itu tak heran masyarakat banyak memilih bank BUMN. Bank BUMN, bank swasta nasional, dan bank pembangunan daerah lebih dikenal oleh masyarakat berbagai kalangan dari pada bank joint venture, bank joint venture biasanya kurang dikenal oleh masyarakat menengah kebawah oleh sebab itu tak heran diagram diatas menunjukan bahwa jumlah rekening masyakarakat di bank joint venture terendah. Dalam memilih bank untuk menabung masyarakat juga mempertimbangkan fasiltas bank tersebut, karena tak dipungkiri dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan perbankan. Contoh sederhananya adalah sekarang ini masyarakat tidak bisa lepas dari kartu ATM, kartu debit, kartu kredit, kartu flash, dan fasilitas bank lainnya. Bank milik BUMN dan swasta nasional lebih banyak dipilih karena fasilitas-fasilitas tersebut mudah dijangkau dan ditemunya. Mesin ATM bank BUMN dan swasta nasional dapat ditemukan dengan mudah baik itu di tempat perbelanjaan, perkantoran, perumahan, POM bensin, dan lain sebagainya. Sedangkan mesin ATM dan transaksi menggunakan bank joint venture dan bank pemerintah daerah saat ini masih terbatas dan jarang ditemukan. Maka dari itu banyak masyarakat yang lebih memilih bank BUMN dan bank milik swasta nasional. Faktor teknologi pun ikut ambil dalam menentukan pemilihan bank, karena bank adalah salah satu badan yang sangat mengikuti perkembangan teknologi, semakin canggih dan cepat teknologi yang digunakan suatu bank maka semakin banyak pula masyarakat yang memilih untuk menabung di bank tersebut. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya teknologi yang canggih, akan semakin mempermudah nasabah untuk melakukan transaksi. Contoh perkembangan teknologi di perbankan adalah adanya electronic money dan mobile banking. Dan yang terakhir yang menjadi faktor pertimbangan pemilihan bank untuk menabung adalah suku bunga tabungan yang diberikan oleh bank tersebut. Semakin tinggi bunga yang ditawarkan maka akan semakin banyak nasabah yang tertarik untuk menabung di bank tersebut. Dari uraian diatas, jelas sekali terpapar alasan mengapa masyakat lebih banyak memilih bank BUMN dan BUSN untuk menyimpan dananya.
Yang kedua, dari grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah tabungan di BPD dari tahun ke tahun mengalami kenaikan hingga tahun 2011. Bank Joint Venture juga mengalami kenaikan hingga tahun 2011, tetapi kenikannya tidak terlalu signifikan dan masih terlalu rendah jika dibandingkan dengan bank BUMN, BUSN, dan BPD. Pada tahun 2002, tabungan di Bank BUMN dan BUSN mengalami kenaikan hingga tahun 2004 yang kenaikannya dinilai hampir sama. Akan tetapi, di tahun 2005 tabungan di bank BUMN dan BUSN mengalami penurunan. Mengapa bisa terjadi penurunan? Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat tabungan secara umum, antara lain:
  • Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat
  • Tinggi rendahnya suku bunga tabungan
  • Adanya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank
  • Inflasi
Hal yang mempengaruhi penurunan tabungan masyarakat di Bank BUMN dan BUSN di tahun 2005 antara lain:
  • Rendahnya pendapatan masyarakat
  • Rendahnya tingkat suku bunga tabungan di bank tersebut
  • Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank BUMN dan BUSN yang mungkin pelayanannya dinilai rendah di tahun tersebut, sehingga masyarakat lebih memilih untuk tidak menyimpan uangnya di bank tersebut
  • Pada tahun 2005 terjadi inflasi terbesar semenjak pasca reformasi dikarenakan kenaikan harga barang kebutuhan meningkat sejalan dengan disusulnya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
Ada kemungkinan juga masyarakat lebih memilih menabung di bank Joint Venture atau BPD, hal ini bisa dilihat dari grafik, terbukti dengan menaiknya jumlah tabungan di kedua bank tersebut walaupun kenaikannya tidak signifikan.
Ketiga, dari grafik tersebut dapat kita temukan suatu fenomena yaitu BUMN (Bank Umum Milik Negara) dan  BUSN (Bank Umum Swasta Negara) memiliki grafik yang lebih fluktuatif dan lebih curam kemiringannya dibandingkan BJV (Bank Joint Venture) dan BPD (Bank Pembangunan Daerah) yang grafiknya lebih landai.  Bentuk grafik BUMN dan BUSN yang terlalu berfluktuatif mencerminkan delta atau perubahan-perubahan yang cukup signifikan dan tidak stabil sedangkan Bentuk grafik BJV dan BPD lebih stabil perubahannya dari tahun ke tahun. 
Fenomena curamnya kemiringan slope BUMN dan BUSN dari gambaran grafik tersebut, jika kita amati maka ada kecenderungan signifikan naik atau turunnya jumlah rekening tabungan masyarakat dari tahun ke tahun. Hal ini menimbulkan pertanyaan atas latar belakang munculnya fenomena tersebut. Kita dapat menyoroti dari kebijakan bank BUMN dan BUSN dalam menaikan dan menurunkan tingkat bunga, maka hal ini sangat berdampak terhadap jumlah kenaikan dan penurunan rekening tabungan. Berdasarkan diagram pie telah dijelaskan sebelumnya mengenai faktor-faktor apa saja yang membuat masyakat lebih banyak memilih bank BUMN dan BUSN untuk menyimpan dananya. Ketika BUMN dan BUSN karena alasan terlalu banyaknya uang yang masuk atau cash inflow maka dikhawatirkan menumpuknya uang di bank BUMN tidak sebanding dengan peminjam dana atau cash outflow sehingga bank membuat kebijakan menurunkan tingkat bunga sehingga terjadi penurunan jumlah rekening tabungan yang signifikan. Dan sebaliknya ketika bank membuat kebijakan untuk menaikan tingkat suku bunga maka terjadi penurunan grafik yang curam pada tingkat rekening tabungan.
Fenomena pada BJV (Bank Joint Venture) dan BPD (Bank Pembangunan Daerah) yang grafiknya lebih landai. Berdasarkan diagram pie telah dijelaskan sebelumnya mengenai faktor-faktor apa saja yang membuat BJV dan BPD kurang diminati oleh masyarakat untuk menyimpan dananya. Umumnya, BJV dan BPD memberikan perubahan tingkat bunga yang cukup stabil yang  berbeda dengan fenomena BUMN dan BUSN yang memiliki sangat  banyak rekening tabungan dari masyarakat sehingga saat terjadi kenaikan atau penurunan bunga tabungan akan sangat signifikan terhadap minat masyarakatnya. Khususnya jika disoroti pada BPD yang mencakup wilayah daerahnya saja sehingga biaya administrasi, tekhnologi informasi, dan fasilitas yang digunakan cenderung rendah dan otomatis tingkat bunga bank akan cenderung stabil. Fenomena Pada BJV (Bank Joint Venture) yaitu tingkat kestabilan suku bungan membuat jumlah rekening tabungan meningkat dengan landai.


 Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan 2 - Dr. Prihantoro