Minggu, 24 Oktober 2010

Tugas Mahasiswa Baru 2010 (layanan online Universitas Gunadarma)

STUDENTSITE UNIVERSITAS GUNADARMA

 Studentsite adalah situs resmi mahasiswa Universitas Gunadarma dan melalui situs ini pelayanan administrasi akademik dapat dilakukan.
Di halaman awal situs ini (http://studentsite.gunadarma.ac.id), kita bisa mengetahui info tentang kemahasiswaan. Biasanya info yang terdapat di halaman ini adalah info mengenai seminar, lomba, workshop, dan sebagainya. Di halaman ini juga terdapat menu log in. Kita bisa log in ke situs ini menggunakan username dan password yang sudah kita buat sebelumnya.
Jika kita sudah log in maka akan muncul halaman pribadi kita atau disebut juga locker. Di locker ini kita bisa menjumpai yang namanya Kalendar Akademik. Di kalendar ini kita bisa mengetahui jadwal-jadwal kegiatan yang ada di Universitas Gunadarma secara garis besar. Selain kalendar akademik juga terdapat BAAK NEWS di locker ini. Kita bisa melihat info tentang kegiatan akademik di BAAK NEWS ini.
Selain itu, ada juga menu layanan Studentsite yang terdiri dari:
  • Home: yaitu locker atau halaman pribadi kita
  • WWW News
  • BAAK News: berisi berita atau informasi tentang kegiatan akademik
  • Lecture Message: fasilitas yang digunakan oleh mahasiswa untuk melihat atau mengetahui tugas yang diberikan oleh dosen softskill ataupun dari universitas
  • Rangkuman nilai: berisi informasi nilai, kita juga bisa melihat IPK kita di layanan ini
  • Jadwal kuliah: berisi jadwal kuliah kelas kita atau mahasiswa yang bersangkutan
  • Jadwal ujian: berisi jadwal ujian kelas kita atau mahasiswa yang bersangkutan
  • Bebas perpustakaan
  • Surat keterangan
  • Info absensi
  • Pendaftaran lomba blog: fasilitas ini dilaksanakan mingguan. Untuk mengikuti lomba blog ini kita harus registrasi terlebih dahulu
  • Info seminar UG: berisi informasi mengenai seminar yang diadakan oleh Universitas Gunadarma
  • Tulisan (UG Portofolio): fasilitas yang digunakan mahasiswa untuk menyimpan tugas-tugas ataupun tulisan lain yang diposting dari blog mahasiswa yang bersangkutan
  • Tugas (UG Portofolio): fasilitas yang digunakan mahasiswa untuk mem-posting tugas softskill yang diberikan oleh dosen
  • Deposit library: Situs ini ditujukan untuk anggota Perpustakaan Universitas Gunadarma secara khusus dan masyarakat pada umumnya. Layanan-layanan jarak jauh disediakan pada situs ini untuk memberikan kemudahan bagi pengguna jasa Perpustakaan Universitas Gunadarma untuk meningkatkan pengetahuannya.
  • Warta warga
  • Blog komunitas perbankan
  • Blog komunitas Linux: dikhususkan bagi yang berminat dengan Linux
  • Blog komunitas Fotografi: dikhususkan bagi yang berminat fotografi
  • Blog komunitas Robotika: dikhususkan bagi yang berminat merakit robot
  • Blog komunitas Arsitektur: dikhususkan bagi yang berminat mengenai arsitektur
  • Blog komunitas Ekonomi Syariah: dikhusukan bagi yang berminat dan ingin mengetahui lebih banyak tentang ekonomi syariah
  • Blog komunitas Pasar Modal: dikhususkan bagi yang berminat dan ingin mengetahui lebih banyak tentang pasar modal
 Menurut saya, kelebihan dari layanan online ini adalah memudahkan kami sebagai mahasiswa Universitas Gunadarma untuk mengumpulkan tugas dengan cara mem-posting tugas dari blog ke studentsite ini. Kita juga dapat melihat informasi-informasi mengenai jadwal kuliah, ujian, seminar, ataupun informasi lainnya.
Selain kelebihan, menurut saya studentsite juga memiliki kekurangan, yaitu kita bisa mengirim email melalui layanan ini, tetapi kita tidak bisa mengetahui apakah email yang kita kirim ini sudah terkirim atau belum.

Customer Today



  •  Harapan semakin tinggi
  •  Informasi semakin lengkap
  •  Loyalitas rendah
  •  Sensitifitas terhadap harga meningkat
Saya akan menjelaskan salah satu bagian dari customer today yang berada di poin kedua, yaitu informasi semakin lengkap.

Dulu, orang berjualan hanya sebatas pada barang kebutuhan primer saja. Di era global ini ternyata barang yang dulunya disebut barang sekunder sudah menjadi barang primer yang juga menjadi kebutuhan primer di masa sekarang ini. Banyak yang menjual barang sekunder sekarang ini. Salah satu contohnya adalah telepon genggam atau biasa disebut handphone. Dari dulu hingga kini ada berbagai macam jenis dan merk handphone. Dari yang harganya ratusan ribu hingga belasan juta rupiah. Handphone juga sekarang ini sudah dijual dimana-mana dari mulai counter resmi yang besar hingga counter biasa yang tempatnya seperti warung-warung. Untuk mengetahui informasi tentang handphone yang diinginkan juga sudah bisa dilihat di berbagai media, mulai dari tabloid, majalah, koran, brosur, televisi, bahkan internet. Informasi yang terdapat di media tersebut antara lain sudah mencakup gambar handphone, fitur-fitur yang ada di handphone tersebut, harga, dan sebagainya. Dalam hal ini, informasi tentang handphone yang disampaikan kepada customer atau pelanggan sudah semakin lengkap.

Rabu, 13 Oktober 2010

Strategi Pemasaran, Target Iklan, Segmentasi Pasar, dan Taktik dalam Pemasaran

Strategi pemasaran
Bidang strategi pemasaran mencakup strategi yang terlibat dalam pengelolaan suatu produk diberikan. Sebuah perusahaan yang diberikan dapat memegang berbagai produk di pasar, yang mencakup berbagai industri dan kadang-kadang sepenuhnya tidak berhubungan. Dengan demikian, rencana diperlukan dalam rangka mengelola produk efektif tersebut. Jelas, perusahaan harus menimbang-nimbang dan memastikan bagaimana cara memanfaatkan sumber daya yang terbatas yang efektif. Sebagai contoh, sebuah start-up mobil perusahaan manufaktur akan menghadapi sedikit keberhasilan, harus itu segera berusaha untuk menyaingi Toyota, Ford, Nissan atau pembuat mobil lain yang besar global. Selain itu, produk mungkin mencapai akhir dari siklus hidupnya.. Dengan demikian, isu divestasi, atau menghentikan produksi dapat dilakukan. Berkenaan dengan pertanyaan tersebut di atas, masing-masing skenario memerlukan strategi pemasaran yang unik untuk dipekerjakan. Berikut adalah daftar beberapa model strategi pemasaran terkemuka, yang berusaha untuk mengusulkan berarti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.

Target iklan
Adalah jenis iklan dimana iklan ditempatkan sehingga dapat menjangkau konsumen berdasarkan berbagai sifat-sifat seperti demografi , sejarah pembelian, atau perilaku yang diamati. Dua bentuk utama ditargetkan iklan interaktif adalah perilaku penargetan dan iklan kontekstual .


Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah sebuah konsep dalam ekonomi dan pemasaran . Segmen pasar merupakan sub-set sebuah pasar yang terdiri dari orang atau organisasi dengan satu atau lebih karakteristik yang menyebabkan mereka untuk permintaan produk yang sama dan / atau jasa berdasarkan kualitas produk tersebut seperti harga atau fungsi. Sebuah segmen pasar yang benar memenuhi semua kriteria berikut: ini berbeda dari segmen lain (segmen yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda), itu adalah homogen dalam segmen (pameran kebutuhan umum), menanggapi sama dengan stimulus pasar, dan dapat dicapai oleh intervensi pasar. Istilah ini juga digunakan ketika konsumen dengan produk yang identik dan / atau kebutuhan layanan dibagi ke dalam kelompok sehingga mereka dapat diisi jumlah yang berbeda. Luas ini dapat dipandang sebagai 'positif' dan 'negatif' aplikasi dari ide yang sama, potong pasar ke dalam kelompok-kelompok kecil.
Contoh:
  • Gender
  • Harga
  • Minat
Walaupun mungkin ada segmen ideal 'pasar' secara teoritis, dalam kenyataannya setiap organisasi yang terlibat dalam pasar akan mengembangkan cara-cara yang berbeda dari membayangkan segmen pasar, dan menciptakan diferensiasi produk strategi untuk mengeksploitasi segmen ini. Segmentasi pasar dan strategi diferensiasi produk yang sesuai dapat memberikan perusahaan keuntungan komersial sementara.
Segmentasi pasar berkaitan dengan pembagian pasar konsumen menjadi pribadi yang serupa dengan kebutuhan dan keinginan. Sebagai contoh, jika menggunakan 's sereal Kellog dalam hal ini, Frosties dipasarkan untuk anak-anak. Renyah Nut Cornflakes dipasarkan untuk orang dewasa. Kedua barang tersebut menunjukkan dua produk yang dipasarkan ke dua kelompok yang berbeda orang, baik dengan kebutuhan seperti, sifat, dan keinginan.
Tujuan segmentasi pasar dilakukan untuk dua isu utama. Pertama, segmentasi memungkinkan alokasi sumber daya yang terbatas yang lebih baik perusahaan. perusahaan A hanya memiliki sejumlah sumber daya. Dengan demikian, ia harus membuat pilihan (dan menghargai biaya terkait) dalam melayani kelompok tertentu konsumen. Selanjutnya diversifikasi selera konsumen kontemporer Barat dapat dilayani lebih baik. Dengan keragaman lebih dalam selera konsumen modern, perusahaan mencatat keuntungan melayani aneka ragam pasar baru. Segmentasi pasar dapat didefinisikan dalam hal STP singkatan, yang berarti egment S, T arget dan osition P.


Taktik dan tindakan
Sebuah strategi pemasaran yang dapat berfungsi sebagai dasar dari rencana pemasaran . Sebuah rencana pemasaran berisi serangkaian tindakan khusus yang diperlukan untuk sukses menerapkan strategi pemasaran. Sebagai contoh: "Gunakan produk biaya rendah untuk menarik konsumen Setelah organisasi kami, melalui produk kami biaya rendah, telah menciptakan hubungan dengan konsumen, organisasi kami akan menjual tambahan, produk yang lebih tinggi-margin dan layanan yang meningkatkan interaksi konsumen dengan rendah. -biaya produk atau jasa. "
strategi terdiri dari serangkaian dipikirkan dengan baik taktik untuk membuat rencana pemasaran yang lebih efektif. Strategi pemasaran berfungsi sebagai fondasi dasar dari rencana pemasaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar dan jangkauan pemasaran tujuan. Rencana dan tujuan biasanya diuji untuk hasil yang dapat diukur.
Sebuah strategi pemasaran yang sering mengintegrasikan pemasaran tujuan organisasi, kebijakan, dan urutan tindakan (taktik) menjadi suatu kesatuan kohesif. Demikian pula, berbagai untaian strategi, yang mungkin mencakup iklan , saluran pemasaran,  pemasaran internet,  dan public relations dapat diatur. Banyak perusahaan kaskade strategi seluruh organisasi, dengan menciptakan taktik strategi yang kemudian menjadi tujuan strategi untuk tingkat berikutnya atau kelompok. Setiap satu kelompok diharapkan untuk mengambil tujuan strategi dan mengembangkan satu set taktik untuk mencapai tujuan tersebut. Inilah sebabnya mengapa penting untuk membuat setiap tujuan strategi yang terukur.
Strategi pemasaran yang dinamis dan interaktif. Mereka adalah sebagian direncanakan dan sebagian tidak terencana.

Tugas Minggu 3 (Sejarah, Arti Lambang, Visi dan Misi Universitas Gunadarma)

Sejarah Berdirinya Universitas Gunadarma

Setiap universitas pasti memiliki sejarah berdirinya universitas tersebut. Begitu pula dengan Universitas Gunadarma. Saya akan menjelaskan secara singkat sejarah Universitas Gunadarma (http://gunadarma.ac.id/) yang berdiri pada 7 Agustus 1981 yang dulunya bernama Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang menmpung 91 mahasiswa. Kuliah pertama dimulai pada 10 Agustus 1981. melalui asuhan Yayasan Pengembangan Sistem Analis dan Operation Research Matematika (SAOR Matematika), wadah  pendidikan itu berubah menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI). Sejak saat itu meluncurlah suatu kegitan untuk membangkitkan standar baru di dalam pendidikan. Kegiatan itu berbentuk pendidikan ilmu komputer dan matematika.
Pendidikan komputer dan matematika inipun kemudian dimantapkan lagi ke dalam wadah yang lebih tinggi yakni wadah yang berbentuk akademik ke wadah yang berbentuk sekolah tinggi. Pada 21 Juni 1984, nama Gunadarma dipilih untuk menjadikan nama dari sekolah tinggi itu. Pada 9 Juli 1984, Yayasan Pengembangan Sistem Analis dan Operation Research Matematika diganti menjadi Yayasan Pendidikan Gunadarma. Pada 10 Juli 1984, melalui Surat Keputusan Yyayasan Pendidikan Gunadrma, secara resmi nama Gunadarma dikukuhkan ke dalam sekolah tinggi tersebut menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG).
Pemantapan ini kemudian dikukuhkan lagi melalui keputusan yang dirintis oleh Koordintor Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah III. Pada 14 Agustus 1984, Kopertis III memberikan izin operasional kepda STKG. Untuk membangkitkan semangat belajar yang lebih tinggi di kalangan mahasiswa, pada 28 September 1984, diselenggrkan oleh Gundarma upacara wisuda pertama setara sarjana muda, untuk diulangi lagi pada 24 September 1985 dan 26 September 1986.
Pada dimensi program pendidikan, STKG mulai memperoleh kemajua yang cukup pesat. Pada 5 Oktober 1985, melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayan No. 0424/0/1985, sekolah tinggi ini dinyatakan berstatus Terdaftar dengan nama bru Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma (STMIK Gunadarma). Bersmaan dengan itu, di dalam status terdaftarnya itu, Gunadrma dapt mengasuh dua Jenjang Pendidikan yakni Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Satu (S1) serta Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Nol (S0) dalam bentuk Diplom Tiga (D3).
Bersama status itu, Sekolah tiggi ini mengasuh dua jurusan, yakni Jurusan Manajemen Informatika (MI) dan jurusan Teknik Komputer (TK). Pada 29 Juli 1986, STMIK Gunadarma memperoleh Statuta baru di Yayasan Pendidikan Gunadrma.
Pada 13 Januari 1987, untuk pertama kalinya STMIK Gunadarma menyelenggarakan Sidang Sarjana yang diikuti oleh tiga mahasiswa. Kalau pad tahun 1984, 1985, 1986, Perguruan Tinggi ini hanya dapat menyelenggarakan wisuda serta Sarjana Muda, maka pada thun 1987 ini, STMIK Gunadrma telah mampu menyelenggarakan wisuda sesungguhnya. Pada 24 Januari 1987, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Wisuda Sarjana yang pertama. Hingga bulang September 1994, STMIK Gunadarma telah mencapai sidangnya yang ke-150.
Kemjuan di dimensi ini tidak hanya sampai disitu. Pada 4b Januari 1988, malalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 006/0/1988, Status Terdaftar STMIK Gunadarma Program Studi Manajemen Informatika dan Program Studi Teknik Komputer dinaikkan menjadi status Diakui. Dan pada 12 Agustus 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/0/1989, Status kedua program studi tersebut dinaikkan menjadi Status Disamakan.
Pengembangan program pendidikan terus berlanjut hingga pada 4 Juli 1989, STMIK Gunadarma membuka lagi jurusan baru yakni Jurusan Teknik Informatika (TI) dengan program studi Teknik Informatika. Pada 7 September 1989, jurusan dan program studi baru ini memperoleh Status Terdaftar. Selanjutnya Status Diakui dicapai oleh program studi ini pada 19 Juni 1991, serta Status Disamakan diperoleh  pada 20 Februari 1992. dan bersamaan dengan itu, semua program studi di STMIK Gunadarma telah mencapai status Disamakan.
Pengembangan program pendidikan terus berlangsung. Selain program penididikan jenjang D3 dan S1, perguruan tinggi ini juga melangkah maju ke Program Pendidikan Tinggi Strata Dua (S2) yang dikenal Program Pendidikan Magister. Pada 10 Mei 1993, STMIK Gunadarma dilengkapi lagi dengan Program Pasca Sarjana Strata Dua bidang Manajemen Sistem Informasi.
Di samping bidang Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika Gunadarma juga melangkah ke bidang lain. Pada 13 Januari 1990 Gunadarma mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma atau lebih dikenal dengan STIE Gunadarma. Dalam STIE Gunadarma ada dua jurusan, yaitu jurusan Manajemen dan jurusan Akuntansi. STIE Gunadarma memperoleh Status Terdaftar pada tanggal 16 Juni 1990.
Sejalan dengan STMIK Gunadarma status STIE Gunadarma juga mengalami kemajuan yang pesat. Dari status terdaftar memperoleh status Diakui dan kemudian status Disamakan. Sampai bulan September 1994, STIE telah menjalankan tiga kali wisuda. Selanjutnya bersamaan waktu dengan pembukaan Program Pendidikan Tinggi Strata Dua Bidang Manajemen Sistem Informasi pada STMIK, STIE juga membuka Program Pendidikan Tinggi Strata Dua di Bidang Manajemen Asuransi.
Di bidang sarana dan prasarana, lokasi pendidikan juga mengalami kemajuan. Kalau awalnya lokasi pendidikan hanya terdapat di Kampus Jalan Kenari, maka pada waktu itu lokasi bertambah dengan kampus Kramat Sentiong dan Kampus Salemba.
Pada 9 Maret 1985 Gunadarma mengadakan upacara peletakan batu pertama di Kampus Pondok Cina Depok dan pada 5 Januari 1987 dengan suatu upacara gedung pertama di kampis Pondok Cina diresmikan penggunaannya. Sejak itu gedung di kampus itu bertambah. Selain di Pondok Cina, prasarana kampus juga dipersiapkan di Beji. Namun karena akses ke daerah kampus tersebut belum memadai, maka Kampus Beji belum juga diwujudkan. Setelah mengembalikan kampus Salemba yang masa sewanya telah usai, maka pada 8 Februari 1989 Gunadarma menambah kampus baru di Jalan Raya Salemba No.53. di samping kampus Beji yang belum terwujud, Gunadarma telah memiliki beberapa kampus yaitu Kampus Kenari, Kampus Kramat Sentiong, Kampus Pondok Cina dan Kampus Salemba.
Tekanan jumlah mahasiswa menyebabkan Gunadarma mencari lagi kampus baru. Pada bulan Januari 1991, Gunadarma memperoleh tanah di Kelapa Dua yang terletak di Jalan Kases UI di dekat Pondok Cina. Pada bulan September 1994, Kampus Kelapa Dua telah memiliki lima gedung kuliah.
Sarana dan prasarana lain adalah Perpustakaan dan Laboratorium Komputer yang terbentuk sejak zaman PPIK, maka pada 16 Desember 1986 Gunadarma meresmikan Laboratorium Elektronika Dasar. Pada 23 Maret 1987 Gunadarma meresmikan Laboratorium Fisika. Laboratorium inilah yang telah digunakan oleh Gunadarma untuk menyelenggarakan promosi Open House pada 18 Maret 1989.
Sarana lain yang cukup berhasil di Gunadarma selama ini adalah penerbitan buku dan diktat. Telah banyak judul buku dan diktat yang dicetak Gunadarma untuk keperluan kuliah para mahasiswa. Selain dalam bentuk konvensional berupa buku, beberapa bahan kuliah pun telah diwujudkan dalam bentuk audio dan visual di dalam pita video yang setiap saat dapat ditampilkan di layar monitor.
Setelah meninjau perkembangan pada beberapa dimensi ini, kita kembali ke pemikiran dasar Gunadarma. Gunadarma memiliki dua muka yang mendorong maju hajat hidupnya di dalam masyarakat masa kini. Pada satu muka, Gunadarma adalah nama arsitek tenar yang membangun Candi Borobudur, yakni suatu monumen besar sepanjang sejarah kita. Pada muka lainnya, Gunadarma mencerminkan buktinya dan sumbangsihnya kepada masyarakat dalam wujud Guna dan Darma. Sebagai salah satu perintis standar baru di dalam pendidikan, Gunadarma berusaha pula untuk mengisi kemampuan masyarakat di dalam standar baru kehidupan bermasyarakat masa kini melalui penyelenggaraan pendidikan. Dan di dalam hal ini, Gunadarma telah memulainya dari pendidikan di bidang komputer.
Dalam rangka inilah laboratorium, pustaka, dan jurnal memperoleh perhatian Gunadarma. Di dalam ribaannya, terdapat Laboratorium Gunadarma (LG) yang mewakili berbagai laboratorium dan bengkel yang di dalam Gunadarma serta Pustaka Gunadarma (PG) yang mewakili perpustakaan, penerbitan buku, dan penerbitan jurnal berupa Matematika dan Komputer yang kelak dapat disusul dengan penerbitan jurnal lainnya.
Dari waktu ke waktu LG terus ditingkatkan agar praktek pada mahasiswa dapat diperlancar. Bahkan, pengasuh Gunadarma bercita-cita lebih dari itu. Mereka berkehendak agar penggunaan laboratorium tidak sekedar terbatas kepada praktek di dalam pelajaran. Mereka menginginkan agar LG terbuka juga bagi penelitian dan bagi percobaan yang bersifat inovatif, baik berupa penciptaan maupun berupa penemuan baru. Siapa saja yang memiliki gagasan baru yang akan dicoba, dapat saja menggunakan LG untuk maksudnya itu.
Niat untuk maju itu senantiasa diusahakan untuk ditunjang oleh pustaka yang sebaik mungkin. Selama beberapa tahun ini, PG selalu memperoleh perhatian yang besar dari pengasuh Gunadarma. Pustaka cetak dan pustaka rekam terus menerus diperluas untuk menunjang kegiatan belajar ke berbagai cabang ilmu yang diasuh oleh Sekolah Tinggi ini. Disamping LG, PG juga menempati kedudukan sentral di lingkungan Gunadarma.
Di dalam dua wadah yang berupa LG dan PG, tiga serangkai laboratorium, pustaka, dan jurnal ilmiah di Gunadarma ini merupakan satu kesatuan utuh untuk mewujudkan sumbangsih Gunadarma di dalam bentuk Guna dan Darma. Sejalan dengan usia Gunadarma yang masih muda, mereka juga masih bergerak dalam taraf awal dari kegiatan mereka. Namun, melalui perhatian yang besar dari para pengasuh Gunadarma, mereka diharapkan dapat berkembang secara wajar untuk mewujudkan cita-cita Gunadarma dari STMIK Gunadarma ke STIE Gunadarma, ke Program Pasca Sarjana Gunadarma, pendidikan ini akan terus berkembang menuju dan sampai ke wujud Universitas Gunadarma.
Di dalam rangka inilah, tiga serangkai itu mencoba untuk menyusun sejumlah kegiatan yang dapat mencerminkan cita-cita Gunadarma. Didalam kegiatan itu terdapat penelitian, kelompok studi, dan penataran. Guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu tercermin pula didalam kegiatan itu. Penelitian dan kelompok studi di kalangan pengasuh Gunadarma berusaha untuk berdarma bagi ilmu, sementara penataran berusaha untuk berguna bagi masyarakat.
Ada satu hal penting yang selalu menghantui pengasuh Gunadarma didalam usaha mereka untuk memberi arah kepada Gunadarma. Hal penting itu adalah mutu. Segala usaha dilakukan, tidak saja demi peningkatan mutu pendidikan, melainkan juga demi peningkatan mutu ilmu di lingkungan Gunadarma. Dan usaha itu pula yang seharusnya tampak di dalam kegiatan Gunadarma selama ini.
Didalam pembangunannya, Gunadarma selalu bersikap selektif. Prioritas pembangunan selalu mengarah kepeningkatan mutu. Setapak demi setapak, Gunadarma berusaha mengutamakan pengadaan ruang belajar, ruang laboratorium, ruang pustaka, dan sarana publikasi.
Mereka itulah unsur pokok dalam pembinaan mutu, baik mutu para dosennya maupun mutu para mahasiswanya. Betapapun juga, mahasiswa yang diajar oleh dosen yang tenar akan selalu memperoleh keuntungan dari ketenaran dosennya itu.
Namun prasarana untuk peningkatan ini masih perlu ditunjang lagi oleh sarana lain. Ruang belajar belum sama dengan belajar, pustaka belum sama dengan membaca, laboratorium belum sama dengan berpraktek, serta majalah belum sama dengan menulis. Sarana pokok yang perlu mendampingi prasarana itu adalah suasana lingkungan belajar yang baik berupa budaya Gunadarma. Hanya suasana lingkungan belajar yang baik atau budaya Gunadarma yang dapat membuat ruang belajar itu tempat belajar, pustaka itu tempat membaca, laboratorium itu tempat berpraktek, serta majalah atau jurnal itu tempat menulis.
Hal inilah yang menyebabkan pengasuh Gunadarma berusaha untuk membina budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar di Gunadarma. Budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar menyangkut manusia. Dan manusia itulah yang menentukan bagaimana bentuk suasana di lingkungan belajar mereka. Itulah sebabnya maka selama ini, Gunadarma selalu berusaha menghimpun tenaga pengasuh yang memiliki kegemaran untuk belajar. Kepada kelompok gemar belajar inilah Gunadarma menyerahkan tanggung jawab untuk menularkan kegemaran itu keseluruh lingkungan Gunadarma untuk dimantapkan menjadi bagian dari budaya Gunadarma.
Demikianlah disamping ruang belajar, pustaka, laboratorium, dan majalah, kelompok gemar belajar merupakan aset Gunadarma yang selalu diutamakan di dalam pembangunan Gunadarma. Kelompok gemar belajar ditargetkan untuk menjadi inti penggerak pendidikan di lingkungan Gunadarma. Dan kegemaran belajar ini pula yang akan ditanamkan di kalangan mahasiswa yang telah memilih Gunadarma sebagai almamater mereka.
Berguna bagi masyarakat dan berdarma bagi ilmu memiliki implikasi yang luas. Pada masa yang akan datang, Gunadarma bercita-cita untuk menelaah bidang ilmu lainnya yang pada saat ini, secara nyata telah menampakan keefektifan dari segi profesinya dan segi ilmunya di dalam masyarakat. Gunadarma akan menjamah bidang ilmu lain di luar Komputer dan Ekonomi untuk menyumbangkan guna dan darmanya kepada masyarakat.
Manakala kekuatannya sudah cukup memadai, maka Gunadarma akan menjamah pula bidang ilmu demikian untuk mengikuti dan mengejawantahkan standar baru di dalam masyarakat dan standar baru di dalam pendidikan. Pada waktunya, Gunadarma bercita-cita untuk meningkatkan dirinya dari wadah Sekolah Tinggi ke wadah yang lebih tinggi lagi, yakni ke tingkat Universitas. Namun peningkatan demikian ini tidak dilakukan tanpa mutu yang memadai. Disamping perhatian kepada keluasan kegiatan di bidang pendidikan, Gunadarma tetap menempatkan mutu atau kualitas pada tempat yang pertama.
Gunadarma adalah suatu keseluruhan yang bernama Gunadarma. Gunadarma bukan hanya sekedar STMIK Gunadarma, demikian juga Gunadarma bukan hanya sekedar STIE Gunadarma. Gunadarma juga bukan sekedar Program Pasca Sarjana Gunadarma. Gunadarma adalah keseluruhan yang bernama Gunadarma, dari STMIK, STIE, ke berbagai wadah perkembangan lainnya sampai ke Universitas Gunadarma. Di dalam Gunadarma terdapat LG dan PG, di dalam Gunadarma terdapat Laboratorium, Pustaka, dan Jurnal Ilmiah, di dalam Gunadarma terdapat Penelitian, Kelompok Studi, dan Penataran, di dalam Gunadarma terdapat budaya Gunadarma dalam wujud lingkungan belajar yang mewadai, di dalam Gunadarma terdapat guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu, dan di dalam Gunadarma terdapat sumbangsih guna dan darma yang diberikan oleh Gunadarma kepada masyarakat.
Ternyata cita-cita ini tidak berhenti sebagai cita-cita saja. Setelah 15 tahun lamanya lembaga pendidikan ini berdiri sambil merayap dari Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang bersahaja ke Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI) yang lebih sederhana ke STMIK dan STIE Gunadarma yang lebih mantap, maka pada tahun 1996 lembaga pendidikan itu berhasil sampai ke taraf yang sudah lama dicita-citakan. Melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No.92/KEP/ DIKTI/1996, tanggal 3 April 1996. Lembaga pendidikan itu berhasil dikukuhkan menjadi Universitas Gunadarma (UG). Dibawah naungannya terdapat sejumlah Fakultas dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ekonomi, dengan Program Studi yang telah dimiliki Status Disamakan sampai ke Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra yang sama sekali baru. Mereka tersebar di tujuh kampus dari Kampus A sampai Kampus G.
Pada tahun 1996, kedudukan Universitas Gunadarma cukup luar biasa. Ibarat bulan Januari dengan dewa Janus yang memiliki dua muka, satu muka menatap tahun yang lama serta muka lain menatap ke tahun yang baru, maka UG pun memiliki dua muka. Pada satu muka, UG merupakan puncak dari suatu perkembangan, dari wujud program yang bersahaja sampai ke wujud universitas yang kompleks. Pada tahun 1981, seperti halnya bulan Januari yang meninggalkan tahun yang lama untuk membuka lembaran tahun yang baru UG pun kini meninggalkan masa lalunya yang berwujud Program, Akademik, dan Sekolah Tinggi untuk memulai lembaran baru yang berwujud Universitas.
Dengan program Diploma Tiga, Strata Satu, dan Strata Dua di dalam asuhannya, Universitas Gunadarma melangkah ke masa depan dengan membentuk lebih banyak tonggak sejarah lagi. Tonggak pertama adalah pengakuan terhadap Universitas Gunadarma oleh pihak luar.
Sejak tanggal 17 November 1997, berdasarkan suatu evaluasi, Badan Akreditasi Nasional (BAN) menyatakan lima Program Studi pada Strata Satu sebagai terakreditasi. Dan pada bulan Agustus 1998, kelima Program Studi pada Strata Satu itu, yakni Akuntansi, Manajemen, Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika, memperoleh peringkat A pada akreditasi BAN itu. Dari kegiatan awal di bidang komputer, kini Gunadarma telah mengasuh berbagai bidang ilmu dan berbagai jenjang pendidikan.
Pada saat Gunadarma mencapai usia 19 tahun, tibalah Gunadarma di ujung abad ke-20. Sebelum meninggalkan abad ke-20, Gunadarma masih sempat mengembangkan bidang akademiknya. Mulai tanggal 25 September tahun 2000, untuk pertama kalinya, Gunadarma membuka Program Strata Tiga atau Program Doktor di bidang Ilmu Ekonomi. Demikianlah dengan program Jenjang Pendidikan Diploma (D3), Jenjang Pendidikan Sarjana (S1), Jenjang Pendidikan Magister (S2), Jenjang Pendidikan Doktor (S3), 41 laboratorium, beserta sekitar 13.000 alumni Jenjang D3, 19.000 lebih alumni jenjang S1, dan 400 lebih alumni jenjang S2, Gunadarma meninggalkan abad ke-20 dan milenium ke-2.
Pada tahun 2001, Gunadarma memasuki abad ke-21 dan milenium ke-3 dengan 26.000 lebih mahasiswa yang diasuh oleh 1.100 lebih tenaga pengajar. Di awal abad baru ini, Gunadarma merayakan ulang tahun ke-20 dan meneruskan misi pendidikannya sambil terus berusaha meningkatkan mutunya. Kesempatan pengembangan pertama di dalam abad baru ini terjadi pada tahun 2003. Sejak Januari 2003, bekerja sama dengan Universite de Bourgogne dari kota Dijon, Perancis, Gunadarma membuka lagi program pendidikan jenjang S3 di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer. Pengembangan berikutnya terjadi pada tahun 2004 ketika Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Ilmu Ekonomi.
Perkembangan berikutnya terjadi pada awal tahun 2006. Pada waktu itu Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer setelah sebelumnya mereka menempuh ujian tertutup di Dijon, Perancis, pada bulan September 2005. Gunadarma yang dimulai dari bentuk sekolah tinggi dan menanjak menjadi universitas, kini sampai ke taraf universitas penuh dengan meluluskan peserta didik dari jenjang diploma, sarjana, magister, dan doktor.





Arti Lambang Universitas Gunadarma




Tangkai Obor Berdiri Tegak
Melambangkan keteguhan hati untuk menyumbangkan dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa



Cawan Obor yang Melebar dan Cekung
Adalah wadah dari ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam



Kobaran Api yang Kuning Keemasan
Menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dalam menuntut ilmu dan menyumbangkannya kepada masyarakat



Bentuk Lingkaran yang Berwarna Ungu
Adalah suatu bentuk geometris yang memberi ciri pada ilmu pengetahuan yang ditekuni dan dikembangkan



Bingkai Segi Lima
Menyatakan bahwa Universitas Gunadarma berazaskan Pancasila




Visi dan Misi Universitas Gunadarma

Visi
Pada tahun 2012 Universitas Gunadarma menjadi Universitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia yang kontribusinya di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat diakui (recognized), baik di tingkat regional maupun internasional


Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
2. Menciptakan suasana akademik yang mendukung terselenggaranya kegiatan penelitian yang bertaraf internasional dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai ujud pengejawantahan tanggung jawab sosial institusi (university social responsibility).
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pelbagai institusi, baik di dalam maupun di luar negeri.
5. Mengembangkan organisasi institusi dalam rangka merespon pelbagai perubahan yang terjadi.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Tugas Minggu 2 (Resensi Film Laskar Pemimpi)

Film ini cocok banget buat kamu yang suka dengan film komedi.
Ceritanya saat Agresi Militer Belanda II bulan Desember 1948 membuat Sri Mulyani (Tika Project Pop) terbuang dari kampung halamannya di Maguwo, Jawa Tengah. Sri yang lugu mengembara sampai ke wilayah Panjen dan bertemu dengan pasukan gerilya Indonesia pimpinan Kapten Hadi Sugito (Gading Marten) yang sedang membuka pendaftaran anggota baru

Bersama Sri hari itu, Udjo, putra seorang ningrat yang mendaftarkan diri karena diperdaya Wiwid (Shanty) gadis pujaan hatinya. Selain itu, ada Ahok (Odie Project Pop) dan Tumino (Gugum Project Pop), pemuda desa dari wilayah sekitar Panjen. Mereka kemudian bergabung dengan Toar (Yosi Project Pop) pemuda rabun yang sudah lebih dulu menjadi gerilyawan, Kopral Jono (Dwi Sasono) yang sering diturunkan pangkatnya, dan Letnan Bowo (T. Rifnu Wikana) tangan kanan Kapten Hadi Sugito.

Sebelum Sri dan teman-temannya mendapat bekal bertempur yang memadai, pasukan KNIL di bawah pimpinan Letnan Kuyt sudah menyerang basis mereka, desa Panjen. Letnan Kuyt menculik Wiwid dan adiknya, Yayuk (Masayu Anastasia) hingga menimbulkan kemarahan Kopral Jono dan anggota baru gerilyawan Panjen

Di bawah pimpinan Kopral Jono, laskar yang minim pengalaman itu nekad kabur dari markas untuk membebaskan teman-teman mereka. Dengan hanya mengandalkan keterangan dari Once (Oon Project Pop) tentara KNIL yang mereka tawan, dan laskar mbalelo itu menyerbu markas Letnan Kuyt. Akibatnya, mereka malah terdesak lalu ikut ditawan. Untunglah Letnan Bowo dengan pasukan Panjen lainnya menyusul dan membebaskan mereka

Ulah Kopral Jono dan anak buahnya itu membuat Kapten Hadi murka. Mereka dipecat dengan tidak terhormat. Hal ini membuat mereka tidak diikutsertakan dalam serangan besar ke Yogya tanggal 1 Maret 1949 yang dipimpin Letkol Soeharto. Tapi, semangat bertempur Kopral Jono dan para laskar terbuang itu tidak surut. Diam-diam mereka bergerak sendiri mencegat pasukan bantuan Belanda dalam suatu misi nekad, mereka dikenal sebagai pasukan elite oleh pasukan Siliwangi, dan turut mencatatkan sejarah sebagai pahlawan ugal-ugalan yang terlupakan.

Pemain :
Project Pop
Dwi Sasono
Shanty
Gading Marten
T Rifnu Wikana
Masayu Anastasia
Marcell Siahaan
Candil
Sutradara :
Monty Tiwa
Penulis :
Eric Tiwa
Monty Tiwa

sumber: http://21cineplex.com/laskar-pemimpi-lask,movie,2384.htm

Conditional If

Conditional Sentences / If-Clauses Type I, II und III
Conditional Sentences are also known as Conditional Clauses or If Clauses. They are used to express that the action in the main clause (without if) can only take place if a certain condition (in the clause with if) is fulfilled. There are three types of Conditional Sentences.
Conditional Sentence Type 1
→ It is possible and also very likely that the condition will be fulfilled.
Form: if + Simple Present, will-Future
Example: If I find her address, I’ll send her an invitation.
Example: If I find her address, I will send her an invitation.
The main clause can also be at the beginning of the sentence. In this case, don't use a comma.
Example: I will send her an invitation if I find her address.
Note: Main clause and / or if clause might be negative. See Simple Present und will-Future on how to form negative sentences.
Example: If I don’t see him this afternoon, I will phone him in the evening.
Conditional Sentences Type I refer to the future. An action in the future will only happen if a certain condition is fulfilled by that time. We don't know for sure whether the condition actually will be fulfilled or not, but the conditions seems rather realistic – so we think it is likely to happen.
Example: If I find her address, I’ll send her an invitation.
I want to send an invitation to a friend. I just have to find her address. I am quite sure, however, that I will find it.
Example: If John has the money, he will buy a Ferrari.
I know John very well and I know that he earns a lot of money and that he loves Ferraris. So I think it is very likely that sooner or later he will have the money to buy a Ferrari.


Conditional Sentence Type 2
→ It is possible but very unlikely, that the condition will be fulfilled.
Form: if + Simple Past, Conditional I (= would + Infinitive)
Example: If I found her address, I would send her an invitation.
Example: If I found her address, I would send her an invitation.
The main clause can also be at the beginning of the sentence. In this case, don't use a comma.
Example: I would send her an invitation if I found her address.
Note: Main clause and / or if clause might be negative. See Simple Past und Conditional I on how to form negative sentences.
Example: If I had a lot of money, I wouldn’t stay here.
Were instead of Was
In IF Clauses Type II, we usually use ‚were‘ – even if the pronoun is I, he, she or it –.
Example: If I were you, I would not do this.
Conditional Sentences Type II refer to situations in the present. An action could happen if the present situation were different. I don't really expect the situation to change, however. I just imagine „what would happen if …“
Example: If I found her address, I would send her an invitation.
I would like to send an invitation to a friend. I have looked everywhere for her address, but I cannot find it. So now I think it is rather unlikely that I will eventually find her address.
Example: If John had the money, he would buy a Ferrari.
I know John very well and I know that he doesn't have much money, but he loves Ferraris. He would like to own a Ferrari (in his dreams). But I think it is very unlikely that he will have the money to buy one in the near future.



Conditional Sentence Type 3
→ It is impossible that the condition will be fulfilled because it refers to the past.
Form: if + Past Perfect, Conditional II (= would + have + Past Participle)
Example: If I had found her address, I would have sent her an invitation.
Example: If I had found her address, I would have sent her an invitation.
The main clause can also be at the beginning of the sentence. In this case, don't use a comma.
Example: I would have sent her an invitation if I had found her address.
Note: Main clause and / or if clause might be negative. See Past Perfect and Conditional II on how to form negative sentences.
Example: If I hadn’t studied, I wouldn’t have passed my exams.
Conditional Sentences Type III refer to situations in the past. An action could have happened in the past if a certain condition had been fulfilled. Things were different then, however. We just imagine, what would have happened if the situation had been fulfilled.
Example: If I had found her address, I would have sent her an invitation.
Sometime in the past, I wanted to send an invitation to a friend. I didn't find her address, however. So in the end I didn't send her an invitation.
Example: If John had had the money, he would have bought a Ferrari.
I knew John very well and I know that he never had much money, but he loved Ferraris. He would have loved to own a Ferrari, but he never had the money to buy one.

Gareth gates - Say it isn't so

Gareth Gates Spirit In The Sky

Gareth Gates - Anyone Of Us

Tugas Minggu 2 (ulasan tentang UGPEDIA)

 UGPEDIA, LAYANAN ONLINE UNIVERSITAS GUNADARMA

Salah satu layanan online yang dimiliki Universitas Gunadarma adalah UGPEDIA (http://ugpedia.gunadarma.ac.id/). UGPEDIA merupakan suatu wadah bagi civitas akademika khususnya dan bagi masyarakat umumnya, disini kita dapat mencari dan memberi arah informasi yang berkaitan dengan Universitas Gunadarma, mulai dari pendaftaran, perkuliahan, alumni, prosedur-prosedur, fasilitas serta hal-hal yang berhubungan dengan istilah yang sering ditemui di lingkup pendidikan universitas.
Beberapa keunikan yang dapat anda gunakan pada UGPEDIA adalah:
 
1. Instant Response, merupakan fasilitas pencarian seketika dengan model smart search artinya UGPEDIA akan mulai mencari begitu kita mengetikkan keyword pada fasilitas InstantResponse.
 
2. Kemudahan mencari informasi, UG memiliki sekitar 70-an subdomain, perlu kita ketahui bahwa dengan banyaknya subdomain tersebut sulit bagi kita untuk mencari informasi pada subdomain yang  dimiliki UGPEDIA. Disini kita mendapat kemudahan dari UGPEDIA menunjukkan arah yang tepat bagi informasi yang kita inginkan.
 
3. Sehubungan dengan term "wikipedia" yang sering digunakan oleh masyarakat internet, maka disini pun kita dapat berkontribusi untuk menyumbangkan informasi-informasi yang berkaitan dengan Universitas Gunadarma, diharapkan dengan sumbangsih informasi tersebut dapat membantu pihak yang membutuhkan informasi tersebut.
Selain itu, kita juga dapat bertanya tentang Universitas Gunadarma di layanan online ini, pertanyaan yang bersangkutan bisa tentang Studentsite, KRS, pendaftaran mahasiswa baru, dosen, mahasiswa, alumni, magang, praktik, saran, dan sebagainya yang berhubungan dengan Universitas Gunadarma. Kita juga bisa ikut berkontribusi langsung di UGPEDIA tetapi harus daftar terlebih dahulu dan tidak langsung diterbitkan melainkan di review terlebih dahulu oleh pihak UGPEDIA. 

Jumat, 08 Oktober 2010

Iklan dan targetnya


          Susu Appeton Weight Gain diproduksi untuk dikonsumsi bagi orang yang mempunya problem dengan badan yang kurus dan susah gemuk. Susu ini bisa dikonsumsi oleh semua umur terutama sekitar 13-20 tahun. Tetapi tidak menutup kemungkinan jika di usia 40 tahunan juga masih ada yang mengonsumsinya. Appeton Weight Gain juga ada  untuk anak-anak, sekitar usia 3-12 tahun.
         Di kota-kota besar seperti Jakarta sudah banyak yang mengonsumsi susu ini. Biasanya yang mengonsumsi susu ini adalah orang yang memang ingin gemuk dan mempunyai kemampuan untuk membelinya, karena harga susu ini termasuk mahal. Jadi, menurut saya yang biasa mengonsumsi susu ini adalah orang yang memiliki gaya hidup yang tinggi atau cukup mewah.

tugas Ilmu Budaya Dasar


TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

Unsur yang membangun Manusia
1.       Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
·         Jasad, yaitu badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
·         Hayat, mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
·         Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
·         Nafs, yaitu pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2.       Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsure, yaitu:
·         Id, adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia, pusat insting (hawa nafsu). Dua insting dominan dalam Id adalah: (1) Libido, yaitu insting reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-kegiatan manusia yang konstruktif. (2) Thanatos, yaitu insting destruktif dan agresif. Yang pertama disebut juga insting kehidupan (eros), yang dalam konsep Freud bukan hanya meliputi dorongan seksual, tetapi juga segala hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu, pemujaan terhadap Tuhan, dan cinta diri (narcisism). Yang kedua merupakan insting kematian. Semua motif manusia adalah gabungan antara eros dan thanatos. Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (Pleasure Principle), ingin segera memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu terhadap kenyataan. Id adalah tabiat hewani pada manusia. Walaupun Id mampu melahirkan keinginan, ia tidak mampu memuaskan keinginannya.
·         Ego, berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Egolah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional (pada pribadi yang normal). Ego bergerak berdasarkan prinsip realitas (Reality Principle).
·         Superego, adalah Superego adalah polisi kepribadian, mewakili nilai-nilai yang ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak sesuai dengan norma ke alam bawah sadar. Baik Id maupun Superego berada di alam bawah sadar manusia. Ego berada di tengah, antara memenuhi desakan Id dan mentaati peraturan Superego. Untuk mengatasi ketegangan akibat konflik antara Id dan Superego, ia dapat menyerah pada tuntutan Id, tetapi berarti dihukum Superego dengan perasaan bersalah. Untuk menghindari ketegangan, konflik atau frustrasi, Ego secara tak sadar lalu menggunakan meknisme pertahanan ego, dengan mendistorsi realitas. Secara singkat dalam Psikoanalisis, perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (Ego), dan komponen sosial (Superego); atau unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).

                                                                                                                                                 
Hakikat manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
Sifat hakekat manusia merupakan ciri-ciri yang karakteristik, yang secara principal membedakan manusia dengan hewan, walaupun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama secara biologis (lihat orang hutan). Karenanya banyak filsuf menamakan manusia identik dengan heawan seperti : Socrates, menyebut manusia Zoon Politico (hewan yang bermasyarakat); Max Schaller ; menyebutkan : Das Krantetier (Hewan Ynag Selalu Bermasalah); demikian pula Charles Darwin dengan teori evolusinya telah membuktikan bahwa manusia berasal dari kera (Primat) tetapi dia gagal yang disebutnya dengan The Missing Link.

Manusia dan Kebudayaan
                Sebagai mahkluk sosial yang berkumpul dan menetap tentunya manusia mengadakan interaksi terhadap sesamanya. Dan selain berinteraksi dengan sesamanya tentunya manusia juga mengadakan interaksi terhadap linkungan alam diamana ia tinggal. Didalam interaksi itu yang dilakukan terus-menerus bahkan dapat menimbulkan sesuatu hal/kebiasaan dalam lingkungan masyarakat yang berulang dan menjadi kebiasaan atau diturunkan kepada masyarakat selanjutnya, hal ini kerap dikenal dengan istilah Kebudayaan.
                Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
Hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai 1) penganut kebudayaan, 2) pembawa kebudayaan, 3) manipulator kebudayaan, dan 4) pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

sumber: www.google.co.id

Sabtu, 02 Oktober 2010

Data Penjualan Produk Motor


Dalam dua tahun terakhir, PT Astra Honda Motor (AHM) telah menginvestasikan dana senilai 800 juta dollar AS. Investasi sebesar itu dipergunakan perusahaan patungan antara Jepang dan Indonesia ini untuk memperkuat manufaktur dan industri komponen guna meningkatkan kandungan lokal.
                 Dengan demikian, produk kendaraan roda dua dengan merek Honda makin kuat kompetisinya. Demikian dikatakan Presiden Direktur PT Astra Honda Motor Minoru Yamashita saat peluncuran sepeda motor Honda unit ke-10 juta di Jakarta, Senin (26/5).
                Pelepasan produk ke-10 juta itu dilakukan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan yang juga mantan Presiden Direktur PT Astra International, Rini MS Soewandi.
                  "Saya melihat, saat ini pangsa pasar sepeda motor di Indonesia sungguh luar biasa sehingga kami akan menambah nilai investasi, termasuk akan meluncurkan produk baru. Namun, berapa besar jumlah investasinya kita masih melihat minat masyarakat di Indonesia," kata Minoru Yamashita.
                Perkembangan produksi sepeda motor Honda di Indonesia, papar Yamashita, tergolong sangat pesat karena dalam kurun waktu 32 tahun sudah mampu memproduksi unit yang ke-10 juta.
                 "Inilah rekor kedua dalam produksi sepeda motor Honda setelah Jepang. Di Jepang sendiri membutuhkan waktu 56 tahun baru bisa memproduksi sepeda motor Honda sebesar 60 juta unit," ujarnya.
                 Namun, yang jelas, dari data yang ada, tren pertumbuhan sepeda motor di kawasan Asia cukup tinggi, khususnya untuk jenis sepeda motor. Produk motor bebek ini paling kuat masuk ke pasar di Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
                  Dari ketiga negara tersebut, Indonesia termasuk yang paling tinggi peminat, sedangkan di Thailand pertumbuhan berjalan agak lambat.
                Sementara itu, data dari kalangan produsen motor di Indonesia menunjukkan angka penjualan sepeda motor Honda (Astra) periode Januari hingga April 2003 mencapai 484.907 unit. Non-Astra mencapai 334.329 unit dalam periode empat bulan itu.
                  Dari total volume penjualan sepeda motor Honda tersebut, 437.955 unit adalah produk sepeda motor bebek. Sementara produk non-Astra juga didominasi jenis motor bebek, yakni mencapai 296.817 unit. Berarti produk nonbebek hanya mencapai 37.529 unit. Volume meningkat
                Hal itu dibenarkan oleh Direktur Pemasaran PT AHM Johanes Hermawan. Selama Januari-April 2003 pangsa motor motor Honda meningkat tajam. Hal tersebut bisa dibandingkan dengan data penjualan pada bulan lalu.
                  Pada periode Januari-April 2003 ini bisa mencapai 480.000 yang meliputi jenis Honda Supra 200.000 unit, Kharisma 122.000 unit, dan Honda Legenda 78.000 unit serta sisanya dari Honda tipe lainnya.
                 Jumlah ini meningkat 40.000 unit dibandingkan penjualan dalam periode yang sama tahun 2002, yakni 440.000 unit. "Melihat trennya, manajemen AHM memprediksikan total penjualan tahun 2003 mencapai 1,5 juta unit, " kata Hermawan.
     
                 Mengenai ekspor, Hermawan mengatakan, setiap negara memiliki selera yang berbeda. Oleh karena itu, Indonesia tidak pernah mengekspor sepeda motor Honda.
                 Namun, yang bisa diekspor oleh mereka sampai saat ini masih dalam bentuk terurai atau suku cadangnya. Kemudian produk atau suku cadang yang diekspor itu disesuaikan dengan selera atau jenis sepeda motor yang diinginkan oleh masyarakat. Namun, khusus ke Timor Timur, yang diekspor bukan suku cadang, tetapi bentuk jadinya.
SUMBER:
1. KOMPAS
2. www.google.co.id

Market Leader, Follower, Challanger, and Nicher


Strategi Marketing dan Distribusi Obat
Menilik dari sejarahnya, sebenarnya industri farmasi kita berasal dari berkembangnya Pedagang Besar Farmasi ( PBF ) dan Importir di masa lalu. Jadi, kalau kita menyaksikan industri farmasi yang memiliki fasilitas manufaktur seperti sekarang ini, sebenarnya hal itu baru berkembang sekitar tahun 1970-an.
Sekarang tantangan berat yang dialami industri pada saat yang bersamaan juga mengimbas ke perusahaan-perusahaan distributor farmasi atau distributor obat, terutama dihadapi oleh kalangan distributor lokal yang memiliki daya saing rendah. Pasalnya, ketimpangan yang tajam antara jumlah perusahaan farmasi dengan jumlah distributor obat, apotek dan toko obat, semakin kurang kondusif bagi perkembangan usaha jika dilihat dari sisi skala ekonominya.
Kondisi industri farmasi nasional sekarang ini terasa sangat timpang. Betapa tidak, dengan hanya 196 pabrik obat, jumlah distributornya (PBF-Pedagang Besar Farmasi) ada sebanyak 2.250, yang berarti 1 pabrik obat rata-rata berhadapan dengan 11 distributor, ditambah lagi 1 distributor (PBF) berhadapan dengan 2,3 apotek. Ketimpangan tersebut bagaikan sebuah piramid terbalik, dimana untuk mencapai skala ekonomi atau efisiensi, seharusnya jumlah distributor nasional jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pabriknya. Dengan begitu, akan diperoleh rasio dimana 1 distributor obat dapat melayani puluhan pabrik, tidak seperti sekarang ini dimana 1 pabrik obat dilayani oleh beberapa puluh distributor. Kondisi ini pula yang justru menjadikan PBF lokal, terutama yang tidak memiliki bentuk kerjasama, misalnya sebagai ‘distributor tunggal’ atau ‘sub distributor’, tidak lagi mampu bersaing.
Ketidakseimbangan ini semakin mendorong tidak efisiennya biaya operasional pendistribusian obat. Kecilnya volume yang didistribusikan oleh satu PBF, bukan saja tidak efisien, juga tidak ekonomis, sehingga tidak dapat bersaing secara baik. Dampaknya, obat-obat yang telah diproduksi mengikuti CPOB (cara pembuatan obat yang baik) tidak dapat disimpan dan didistribusikan dengan baik. Begitu juga kualitas obatnya pun tidak lagi terjamin oleh distributor, karena PBF tersebut tidak sanggup melaksanakan GDP (good distribution practice).
Berdasarkan regulasi pemerintah, setiap pabrik obat dalam mendistribusikan produk obatnya harus menggunakan jalur PBF. Saat ini jumlahnya sudah mencapai 2.250 distributor. Sedang jumlah retailer-nya: sekitar 5.695 apotek dan 5.513 toko obat – besar dan kecil.
Selain itu, dari 196 perusahaan farmasi, sekitar 60 pabrik obat menguasai lebih dari 80% total pasar, sedangkan 20% sisanya diperebutkan oleh 140 parik obat lainnya. Dari jumlah itu perbandingan antara perusahaan lokal dan multinasional masih 60 berbanding 40. Gambaran ini menunjukkan betapa lemahnya persaingan industri farmasi di Indonesia, termasuk lemahnya skala ekonomi distributornya, sehingga tak heran bila harga obat di Indonesia bisa begitu melangit.
Peningkatan jumlah PBF yang sangat dramatis, selain karena rata-rata pabrik obat mendirikan PBF sendiri, juga lebih dikarenakan regulasi pemerintah yang memungkinkan perusahaan-perusahaan yang tidak berbasis industri farmasi untuk mendirikan PBF. Jadi, meski jumlah pabrik obat tidak bertambah, sebaliknya malah berkurang, namun jumlah PBF terus meningkat.
Perusahaan-perusahaan distributor dari negara- negara maju, yang memang telah terdukung oleh aplikasi TI, mereka dapat lebih efisien. Selain itu, skala ekonomisnya sangat baik terpenuhi, karena volumenya sangat besar, sehingga meski mendapatkan margin penjualan yang tipis, yakni antara 3-4% dari penjualan, hal itu masih sangat menguntungkan.Di Indonesia rata-rata besar marginnya masih antara 11-12% dan tergantung pada beberapa faktor lainnya, sehingga dalam konteks ini kemampuan distributor nasional untuk bersaing semakin kecil alias tak mampu bersaing dengan baik.Pada tahun 2003, pasar produk-produk farmasi diperkirakan tumbuh sekitar 20%, namun daya beli masyarakat sudah sangat menurun. Produk obat-obatan yang selama ini diproduksi oleh 196 pabrik obat, 4 di antaranya merupakan 4 BUMN, 31 perusahaan PMA, dan sisanya adalah PMDN.
Hanya saja, 31 pabrik obat yang berstatus PMA ini tak kurang menguasai sekitar 50% pangsa pasar farmasi nasional. Hal ini masih ditambah lagi dengan terjadinya merjer dan akuisisi sejumlah pemain regional dan global, sehingga semakin menyulitkan perusahaan-perusahaan lokal untuk bersaing di pasar yang diperkirakan sebesar 17 triliun rupiah itu. Belum lagi, kalangan pabrik obat nasional pun masih besar ketergantungannya terhadap impor bahan baku obat mancanegara, yang berarti semakin meningkatkan tekanan terhadap pabrik obat dalam upaya menyediakan obat-obatan yang terjangkau.
Dibukanya pasar AFTA (ASEAN Free Trade Area), yang merupakan harmonisasi perdagangan di kawasan ASEAN, ternyata masih menyisakan persyaratan, seperti pelaksanaan current GMP (c-GMP), diharuskan adanya penelitian terhadap BA-BE Studies (Bio-Availability_Bio-Equivalent) untuk obat-obat tertentu yang akan dipasarkan di negara-negara ASEAN. Hal itu boleh jadi akan memberikan, baik peluang maupun ancaman, bagi industri farmasi di Indonesia.
Pada sisi pandang masyarakat luas ( konsumen), Konsumen obat di Indonesia selama ini tidak pernah mendapat informasi jelas mengenai harga obat. Pasien selalu hanya menerima secarik kertas resep dari dokter —yang tulisannya tak terbaca— kemudian harus menukarkannya dengan obat di apotek dan diharuskan membayar sejumlah uang. Tidak pernah ada perincian harga obat dengan jelas. Dari satu apotik ke apotik lain, harga obat bisa berubah-ubah. Maka tak heran kalau banyak yang lari ke pasar obat bebas alasannya, di sana lebih murah.
Obat dalam pandangan masyarakat merupakan suatu produk sosial yang harus berharga murah dan pihak industri tidak boleh mengambil untung terlalu banyak. Namun apa mau dikata, pada kenyataannya di Indonesia, obat justru suatu produk yang kadang hanya bisa dijangkau oleh lapisan tertentu. Kalaupun ada obat yang ”murah meriah” terbukti tidak semujarab obat yang berharga mahal. Penyakit-penyakit berbahaya yang butuh penanganan khusus seperti kanker justru memerlukan obat impor yang harganya mahal.
India, kendati tergolong negara berkembang sama seperti Indonesia, terdapat sekira 13.000 pabrik farmasi yang mendapat subsidi pemerintah sebanyak 30-40 persen. Jumlah pabrik obat di Indonesia hanya sekira 196 buah, termasuk empat perusahaan milik negara dan 34 perusahaan asing (PMA), sedangkan sisanya merupakan perusahaan swasta lokal.
Dari jumlah ini, 60 perusahaan di antaranya menguasai kurang lebih 84 persen pangsa pasar. Sedangkan perbandingan antara perusahaan obat lokal dan multinasional masih 60 banding 40. Dan total keseluruhan perusahaan farmasi Indonesia tergolong kecil, hanya tiga persen saja dari total jumlah pabrik obat di seluruh dunia. Gambaran tersebut bisa menunjukkan betapa lemahnya persaingan industri farmasi di Indonesia. Namun, bukan berarti bahwa industri farmasi established cukup mempertahankan pasar, ingat bahwa persaingan perdagangan bebas tingkat ASEAN atau ASEAN Free Trade Area (AFTA) bagi industri farmasi sudah dimulai pada bulan Juni tahun ini. Otomatis perusahaan farmasi lokal harus berani bersaing dengan perusahaan asing yang juga akan mengedarkan produk obatnya di Indonesia. Namun ada kunci- kunci yang harus dipegang oleh perusahaan farmasi agar mampu tetap mampu berkompetisi dan memenangkan persaingan dalam skala nasional maupun internasional, yaitu :
· Buat sistem yang kuat. Dengan langkah identifikasi bagian vital dari informasi kompetitif, identifikasi sumber terbaik dari informasi kompetitor, dan pemilihan SDM yang akan mengatur sistem dan pelayanan.
· Pengumpulan data. Data diambil dari basis lapangan ( sales, saluran pemasaran, pemasok, riset pemasaran perusahaan, asosiasi perdagangan), dari orang yang melakukan bisnis dengan kompetitor, dan dari data yang dipublikasikan. Internet adalah senjata baru yang sangat ampuh dalam pengumpulan data intelijen perusahaan.
· Evaluasi dan analisa data. Pengukuran untuk validitas, tingkat kepercayaan. Interpretasi, dan organisasi
· Pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan. Dengan sistem yang baik, manajer perusahaan akan menerima informasi tentang kompetitor via email, telephone, buletin, koran, dan laporan. Manajer dapat menghubungi intelijen perusahaan jika mereka ingin tahu kekuatan dan kelemahan kompetitor serta berdiskusi untuk menentukan arah perusahaan
Mendesain strategi kompetisi adalah cara terbaik untuk mengetahui dan menempatkan level perusahaan, apakah : pemimpin pasar ( market leader), penantang ( challenger ), pengikut ( follower), atau sisa ( niche ).
· Strategi Pemimpin Pasar ( market leader). Untuk produk farmasi yang telah menjadi pemimpin pasar, maka perusahan akan menghadapi tiga hal secara bersamaan yaitu : Mencari cara untuk terus meningkatkan permintaan market, kedua, perusahaan harus mampu mempertahankan bagian pasar ( market share) dan ekspansi ke market lain, dan ketiga, perusahan harus mampu meningkatkan pembagian pasar walaupun pangsa pasar tetap.
· Strategi Penantang ( challenger). Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh penantang, yaitu pertama, mendefinisikan strategi pemasaran dan sasaran lawan, bisa dengan menyerang market leader, menyerang perusahaan selevel yang memiliki kesulitan keuangan, atau menyerang perusahaan lokal- regional yang kecil. Kedua, pilih pola penyerangan apakah frontal, pengepungan, potong jalur, atau sporadis.
· Strategi Pengikut ( follower). Kebanyakan produk farmasi adalah hasil copy. Namun bukan berarti tanpa inovasi, follower harus mengetahui cara mempertahankan konsumen lama dan memenangkan pembagian pasar (market sharei) yang adil. Follower harus mampu menurunkan biaya manufaktur dengan tetap mempertahan kualitas terbaik dari produk.
· Strategi Sisa ( niche). Strateginya adalah dengan menjadi pemimpin di pasar yang lebih kecil (small market leader). Kunci penting dari strategi ini adalah menjadi produk spesifik dan spesialis.
Khusus untuk pengaturan rantai pasok ( Supply Chain Management), teknologi informasi (TI ) sangat direkomendasikan. Persoalannya tak hanya menyangkut daya saing, melainkan bagaimana perusahaan dapat mengelola sistem pendistribusiannya dengan efisien dan efektif. Selain itu, penerapan TI akan berdampak pada meningkatnya kemampuan manajemen dalam mengambil berbagai keputusan strategis karena berdasarkan data dan informasi yang akurat dan riil, yang dapat tersaji secara lebih lengkap, bervariasi dan lebih cepat.
Penerapan TI di suatu perusahaan distributor obat, juga dapat sekaligus memantau peredaran dan kemungkinan mengurangi beredarnya obat-obat palsu, karena setiap migrasi obat akan terpantau dengan baik dan, bahkan, dalam hal-hal tertentu, secara real-time. Kemampuan bersaing juga ditentukan oleh dimilikinya struktur SDM yang handal, dan mampu mengoptimalkan pemanfaatan TI yang sudah dimiliki. Karena pada dasarnya, para distributor asing yang memasuki pasar Indonesia setidaknya membawa tiga faktor penting, yakni teknologi informasi yang canggih, dukungan keuangan yang kuat, dan penawaran margin yang rendah.
SUMBER: http://bisnisfarmasi.wordpress.com/2008/03/16/strategi-marketing-obat-a-little-bit-of-writer%E2%80%99s-stupid-talk/

Minggu, 24 Oktober 2010

Tugas Mahasiswa Baru 2010 (layanan online Universitas Gunadarma)

STUDENTSITE UNIVERSITAS GUNADARMA

 Studentsite adalah situs resmi mahasiswa Universitas Gunadarma dan melalui situs ini pelayanan administrasi akademik dapat dilakukan.
Di halaman awal situs ini (http://studentsite.gunadarma.ac.id), kita bisa mengetahui info tentang kemahasiswaan. Biasanya info yang terdapat di halaman ini adalah info mengenai seminar, lomba, workshop, dan sebagainya. Di halaman ini juga terdapat menu log in. Kita bisa log in ke situs ini menggunakan username dan password yang sudah kita buat sebelumnya.
Jika kita sudah log in maka akan muncul halaman pribadi kita atau disebut juga locker. Di locker ini kita bisa menjumpai yang namanya Kalendar Akademik. Di kalendar ini kita bisa mengetahui jadwal-jadwal kegiatan yang ada di Universitas Gunadarma secara garis besar. Selain kalendar akademik juga terdapat BAAK NEWS di locker ini. Kita bisa melihat info tentang kegiatan akademik di BAAK NEWS ini.
Selain itu, ada juga menu layanan Studentsite yang terdiri dari:
  • Home: yaitu locker atau halaman pribadi kita
  • WWW News
  • BAAK News: berisi berita atau informasi tentang kegiatan akademik
  • Lecture Message: fasilitas yang digunakan oleh mahasiswa untuk melihat atau mengetahui tugas yang diberikan oleh dosen softskill ataupun dari universitas
  • Rangkuman nilai: berisi informasi nilai, kita juga bisa melihat IPK kita di layanan ini
  • Jadwal kuliah: berisi jadwal kuliah kelas kita atau mahasiswa yang bersangkutan
  • Jadwal ujian: berisi jadwal ujian kelas kita atau mahasiswa yang bersangkutan
  • Bebas perpustakaan
  • Surat keterangan
  • Info absensi
  • Pendaftaran lomba blog: fasilitas ini dilaksanakan mingguan. Untuk mengikuti lomba blog ini kita harus registrasi terlebih dahulu
  • Info seminar UG: berisi informasi mengenai seminar yang diadakan oleh Universitas Gunadarma
  • Tulisan (UG Portofolio): fasilitas yang digunakan mahasiswa untuk menyimpan tugas-tugas ataupun tulisan lain yang diposting dari blog mahasiswa yang bersangkutan
  • Tugas (UG Portofolio): fasilitas yang digunakan mahasiswa untuk mem-posting tugas softskill yang diberikan oleh dosen
  • Deposit library: Situs ini ditujukan untuk anggota Perpustakaan Universitas Gunadarma secara khusus dan masyarakat pada umumnya. Layanan-layanan jarak jauh disediakan pada situs ini untuk memberikan kemudahan bagi pengguna jasa Perpustakaan Universitas Gunadarma untuk meningkatkan pengetahuannya.
  • Warta warga
  • Blog komunitas perbankan
  • Blog komunitas Linux: dikhususkan bagi yang berminat dengan Linux
  • Blog komunitas Fotografi: dikhususkan bagi yang berminat fotografi
  • Blog komunitas Robotika: dikhususkan bagi yang berminat merakit robot
  • Blog komunitas Arsitektur: dikhususkan bagi yang berminat mengenai arsitektur
  • Blog komunitas Ekonomi Syariah: dikhusukan bagi yang berminat dan ingin mengetahui lebih banyak tentang ekonomi syariah
  • Blog komunitas Pasar Modal: dikhususkan bagi yang berminat dan ingin mengetahui lebih banyak tentang pasar modal
 Menurut saya, kelebihan dari layanan online ini adalah memudahkan kami sebagai mahasiswa Universitas Gunadarma untuk mengumpulkan tugas dengan cara mem-posting tugas dari blog ke studentsite ini. Kita juga dapat melihat informasi-informasi mengenai jadwal kuliah, ujian, seminar, ataupun informasi lainnya.
Selain kelebihan, menurut saya studentsite juga memiliki kekurangan, yaitu kita bisa mengirim email melalui layanan ini, tetapi kita tidak bisa mengetahui apakah email yang kita kirim ini sudah terkirim atau belum.

Customer Today



  •  Harapan semakin tinggi
  •  Informasi semakin lengkap
  •  Loyalitas rendah
  •  Sensitifitas terhadap harga meningkat
Saya akan menjelaskan salah satu bagian dari customer today yang berada di poin kedua, yaitu informasi semakin lengkap.

Dulu, orang berjualan hanya sebatas pada barang kebutuhan primer saja. Di era global ini ternyata barang yang dulunya disebut barang sekunder sudah menjadi barang primer yang juga menjadi kebutuhan primer di masa sekarang ini. Banyak yang menjual barang sekunder sekarang ini. Salah satu contohnya adalah telepon genggam atau biasa disebut handphone. Dari dulu hingga kini ada berbagai macam jenis dan merk handphone. Dari yang harganya ratusan ribu hingga belasan juta rupiah. Handphone juga sekarang ini sudah dijual dimana-mana dari mulai counter resmi yang besar hingga counter biasa yang tempatnya seperti warung-warung. Untuk mengetahui informasi tentang handphone yang diinginkan juga sudah bisa dilihat di berbagai media, mulai dari tabloid, majalah, koran, brosur, televisi, bahkan internet. Informasi yang terdapat di media tersebut antara lain sudah mencakup gambar handphone, fitur-fitur yang ada di handphone tersebut, harga, dan sebagainya. Dalam hal ini, informasi tentang handphone yang disampaikan kepada customer atau pelanggan sudah semakin lengkap.

Rabu, 13 Oktober 2010

Strategi Pemasaran, Target Iklan, Segmentasi Pasar, dan Taktik dalam Pemasaran

Strategi pemasaran
Bidang strategi pemasaran mencakup strategi yang terlibat dalam pengelolaan suatu produk diberikan. Sebuah perusahaan yang diberikan dapat memegang berbagai produk di pasar, yang mencakup berbagai industri dan kadang-kadang sepenuhnya tidak berhubungan. Dengan demikian, rencana diperlukan dalam rangka mengelola produk efektif tersebut. Jelas, perusahaan harus menimbang-nimbang dan memastikan bagaimana cara memanfaatkan sumber daya yang terbatas yang efektif. Sebagai contoh, sebuah start-up mobil perusahaan manufaktur akan menghadapi sedikit keberhasilan, harus itu segera berusaha untuk menyaingi Toyota, Ford, Nissan atau pembuat mobil lain yang besar global. Selain itu, produk mungkin mencapai akhir dari siklus hidupnya.. Dengan demikian, isu divestasi, atau menghentikan produksi dapat dilakukan. Berkenaan dengan pertanyaan tersebut di atas, masing-masing skenario memerlukan strategi pemasaran yang unik untuk dipekerjakan. Berikut adalah daftar beberapa model strategi pemasaran terkemuka, yang berusaha untuk mengusulkan berarti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.

Target iklan
Adalah jenis iklan dimana iklan ditempatkan sehingga dapat menjangkau konsumen berdasarkan berbagai sifat-sifat seperti demografi , sejarah pembelian, atau perilaku yang diamati. Dua bentuk utama ditargetkan iklan interaktif adalah perilaku penargetan dan iklan kontekstual .


Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah sebuah konsep dalam ekonomi dan pemasaran . Segmen pasar merupakan sub-set sebuah pasar yang terdiri dari orang atau organisasi dengan satu atau lebih karakteristik yang menyebabkan mereka untuk permintaan produk yang sama dan / atau jasa berdasarkan kualitas produk tersebut seperti harga atau fungsi. Sebuah segmen pasar yang benar memenuhi semua kriteria berikut: ini berbeda dari segmen lain (segmen yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda), itu adalah homogen dalam segmen (pameran kebutuhan umum), menanggapi sama dengan stimulus pasar, dan dapat dicapai oleh intervensi pasar. Istilah ini juga digunakan ketika konsumen dengan produk yang identik dan / atau kebutuhan layanan dibagi ke dalam kelompok sehingga mereka dapat diisi jumlah yang berbeda. Luas ini dapat dipandang sebagai 'positif' dan 'negatif' aplikasi dari ide yang sama, potong pasar ke dalam kelompok-kelompok kecil.
Contoh:
  • Gender
  • Harga
  • Minat
Walaupun mungkin ada segmen ideal 'pasar' secara teoritis, dalam kenyataannya setiap organisasi yang terlibat dalam pasar akan mengembangkan cara-cara yang berbeda dari membayangkan segmen pasar, dan menciptakan diferensiasi produk strategi untuk mengeksploitasi segmen ini. Segmentasi pasar dan strategi diferensiasi produk yang sesuai dapat memberikan perusahaan keuntungan komersial sementara.
Segmentasi pasar berkaitan dengan pembagian pasar konsumen menjadi pribadi yang serupa dengan kebutuhan dan keinginan. Sebagai contoh, jika menggunakan 's sereal Kellog dalam hal ini, Frosties dipasarkan untuk anak-anak. Renyah Nut Cornflakes dipasarkan untuk orang dewasa. Kedua barang tersebut menunjukkan dua produk yang dipasarkan ke dua kelompok yang berbeda orang, baik dengan kebutuhan seperti, sifat, dan keinginan.
Tujuan segmentasi pasar dilakukan untuk dua isu utama. Pertama, segmentasi memungkinkan alokasi sumber daya yang terbatas yang lebih baik perusahaan. perusahaan A hanya memiliki sejumlah sumber daya. Dengan demikian, ia harus membuat pilihan (dan menghargai biaya terkait) dalam melayani kelompok tertentu konsumen. Selanjutnya diversifikasi selera konsumen kontemporer Barat dapat dilayani lebih baik. Dengan keragaman lebih dalam selera konsumen modern, perusahaan mencatat keuntungan melayani aneka ragam pasar baru. Segmentasi pasar dapat didefinisikan dalam hal STP singkatan, yang berarti egment S, T arget dan osition P.


Taktik dan tindakan
Sebuah strategi pemasaran yang dapat berfungsi sebagai dasar dari rencana pemasaran . Sebuah rencana pemasaran berisi serangkaian tindakan khusus yang diperlukan untuk sukses menerapkan strategi pemasaran. Sebagai contoh: "Gunakan produk biaya rendah untuk menarik konsumen Setelah organisasi kami, melalui produk kami biaya rendah, telah menciptakan hubungan dengan konsumen, organisasi kami akan menjual tambahan, produk yang lebih tinggi-margin dan layanan yang meningkatkan interaksi konsumen dengan rendah. -biaya produk atau jasa. "
strategi terdiri dari serangkaian dipikirkan dengan baik taktik untuk membuat rencana pemasaran yang lebih efektif. Strategi pemasaran berfungsi sebagai fondasi dasar dari rencana pemasaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar dan jangkauan pemasaran tujuan. Rencana dan tujuan biasanya diuji untuk hasil yang dapat diukur.
Sebuah strategi pemasaran yang sering mengintegrasikan pemasaran tujuan organisasi, kebijakan, dan urutan tindakan (taktik) menjadi suatu kesatuan kohesif. Demikian pula, berbagai untaian strategi, yang mungkin mencakup iklan , saluran pemasaran,  pemasaran internet,  dan public relations dapat diatur. Banyak perusahaan kaskade strategi seluruh organisasi, dengan menciptakan taktik strategi yang kemudian menjadi tujuan strategi untuk tingkat berikutnya atau kelompok. Setiap satu kelompok diharapkan untuk mengambil tujuan strategi dan mengembangkan satu set taktik untuk mencapai tujuan tersebut. Inilah sebabnya mengapa penting untuk membuat setiap tujuan strategi yang terukur.
Strategi pemasaran yang dinamis dan interaktif. Mereka adalah sebagian direncanakan dan sebagian tidak terencana.

Tugas Minggu 3 (Sejarah, Arti Lambang, Visi dan Misi Universitas Gunadarma)

Sejarah Berdirinya Universitas Gunadarma

Setiap universitas pasti memiliki sejarah berdirinya universitas tersebut. Begitu pula dengan Universitas Gunadarma. Saya akan menjelaskan secara singkat sejarah Universitas Gunadarma (http://gunadarma.ac.id/) yang berdiri pada 7 Agustus 1981 yang dulunya bernama Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang menmpung 91 mahasiswa. Kuliah pertama dimulai pada 10 Agustus 1981. melalui asuhan Yayasan Pengembangan Sistem Analis dan Operation Research Matematika (SAOR Matematika), wadah  pendidikan itu berubah menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI). Sejak saat itu meluncurlah suatu kegitan untuk membangkitkan standar baru di dalam pendidikan. Kegiatan itu berbentuk pendidikan ilmu komputer dan matematika.
Pendidikan komputer dan matematika inipun kemudian dimantapkan lagi ke dalam wadah yang lebih tinggi yakni wadah yang berbentuk akademik ke wadah yang berbentuk sekolah tinggi. Pada 21 Juni 1984, nama Gunadarma dipilih untuk menjadikan nama dari sekolah tinggi itu. Pada 9 Juli 1984, Yayasan Pengembangan Sistem Analis dan Operation Research Matematika diganti menjadi Yayasan Pendidikan Gunadarma. Pada 10 Juli 1984, melalui Surat Keputusan Yyayasan Pendidikan Gunadrma, secara resmi nama Gunadarma dikukuhkan ke dalam sekolah tinggi tersebut menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG).
Pemantapan ini kemudian dikukuhkan lagi melalui keputusan yang dirintis oleh Koordintor Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah III. Pada 14 Agustus 1984, Kopertis III memberikan izin operasional kepda STKG. Untuk membangkitkan semangat belajar yang lebih tinggi di kalangan mahasiswa, pada 28 September 1984, diselenggrkan oleh Gundarma upacara wisuda pertama setara sarjana muda, untuk diulangi lagi pada 24 September 1985 dan 26 September 1986.
Pada dimensi program pendidikan, STKG mulai memperoleh kemajua yang cukup pesat. Pada 5 Oktober 1985, melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayan No. 0424/0/1985, sekolah tinggi ini dinyatakan berstatus Terdaftar dengan nama bru Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma (STMIK Gunadarma). Bersmaan dengan itu, di dalam status terdaftarnya itu, Gunadrma dapt mengasuh dua Jenjang Pendidikan yakni Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Satu (S1) serta Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Nol (S0) dalam bentuk Diplom Tiga (D3).
Bersama status itu, Sekolah tiggi ini mengasuh dua jurusan, yakni Jurusan Manajemen Informatika (MI) dan jurusan Teknik Komputer (TK). Pada 29 Juli 1986, STMIK Gunadarma memperoleh Statuta baru di Yayasan Pendidikan Gunadrma.
Pada 13 Januari 1987, untuk pertama kalinya STMIK Gunadarma menyelenggarakan Sidang Sarjana yang diikuti oleh tiga mahasiswa. Kalau pad tahun 1984, 1985, 1986, Perguruan Tinggi ini hanya dapat menyelenggarakan wisuda serta Sarjana Muda, maka pada thun 1987 ini, STMIK Gunadrma telah mampu menyelenggarakan wisuda sesungguhnya. Pada 24 Januari 1987, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Wisuda Sarjana yang pertama. Hingga bulang September 1994, STMIK Gunadarma telah mencapai sidangnya yang ke-150.
Kemjuan di dimensi ini tidak hanya sampai disitu. Pada 4b Januari 1988, malalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 006/0/1988, Status Terdaftar STMIK Gunadarma Program Studi Manajemen Informatika dan Program Studi Teknik Komputer dinaikkan menjadi status Diakui. Dan pada 12 Agustus 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/0/1989, Status kedua program studi tersebut dinaikkan menjadi Status Disamakan.
Pengembangan program pendidikan terus berlanjut hingga pada 4 Juli 1989, STMIK Gunadarma membuka lagi jurusan baru yakni Jurusan Teknik Informatika (TI) dengan program studi Teknik Informatika. Pada 7 September 1989, jurusan dan program studi baru ini memperoleh Status Terdaftar. Selanjutnya Status Diakui dicapai oleh program studi ini pada 19 Juni 1991, serta Status Disamakan diperoleh  pada 20 Februari 1992. dan bersamaan dengan itu, semua program studi di STMIK Gunadarma telah mencapai status Disamakan.
Pengembangan program pendidikan terus berlangsung. Selain program penididikan jenjang D3 dan S1, perguruan tinggi ini juga melangkah maju ke Program Pendidikan Tinggi Strata Dua (S2) yang dikenal Program Pendidikan Magister. Pada 10 Mei 1993, STMIK Gunadarma dilengkapi lagi dengan Program Pasca Sarjana Strata Dua bidang Manajemen Sistem Informasi.
Di samping bidang Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika Gunadarma juga melangkah ke bidang lain. Pada 13 Januari 1990 Gunadarma mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma atau lebih dikenal dengan STIE Gunadarma. Dalam STIE Gunadarma ada dua jurusan, yaitu jurusan Manajemen dan jurusan Akuntansi. STIE Gunadarma memperoleh Status Terdaftar pada tanggal 16 Juni 1990.
Sejalan dengan STMIK Gunadarma status STIE Gunadarma juga mengalami kemajuan yang pesat. Dari status terdaftar memperoleh status Diakui dan kemudian status Disamakan. Sampai bulan September 1994, STIE telah menjalankan tiga kali wisuda. Selanjutnya bersamaan waktu dengan pembukaan Program Pendidikan Tinggi Strata Dua Bidang Manajemen Sistem Informasi pada STMIK, STIE juga membuka Program Pendidikan Tinggi Strata Dua di Bidang Manajemen Asuransi.
Di bidang sarana dan prasarana, lokasi pendidikan juga mengalami kemajuan. Kalau awalnya lokasi pendidikan hanya terdapat di Kampus Jalan Kenari, maka pada waktu itu lokasi bertambah dengan kampus Kramat Sentiong dan Kampus Salemba.
Pada 9 Maret 1985 Gunadarma mengadakan upacara peletakan batu pertama di Kampus Pondok Cina Depok dan pada 5 Januari 1987 dengan suatu upacara gedung pertama di kampis Pondok Cina diresmikan penggunaannya. Sejak itu gedung di kampus itu bertambah. Selain di Pondok Cina, prasarana kampus juga dipersiapkan di Beji. Namun karena akses ke daerah kampus tersebut belum memadai, maka Kampus Beji belum juga diwujudkan. Setelah mengembalikan kampus Salemba yang masa sewanya telah usai, maka pada 8 Februari 1989 Gunadarma menambah kampus baru di Jalan Raya Salemba No.53. di samping kampus Beji yang belum terwujud, Gunadarma telah memiliki beberapa kampus yaitu Kampus Kenari, Kampus Kramat Sentiong, Kampus Pondok Cina dan Kampus Salemba.
Tekanan jumlah mahasiswa menyebabkan Gunadarma mencari lagi kampus baru. Pada bulan Januari 1991, Gunadarma memperoleh tanah di Kelapa Dua yang terletak di Jalan Kases UI di dekat Pondok Cina. Pada bulan September 1994, Kampus Kelapa Dua telah memiliki lima gedung kuliah.
Sarana dan prasarana lain adalah Perpustakaan dan Laboratorium Komputer yang terbentuk sejak zaman PPIK, maka pada 16 Desember 1986 Gunadarma meresmikan Laboratorium Elektronika Dasar. Pada 23 Maret 1987 Gunadarma meresmikan Laboratorium Fisika. Laboratorium inilah yang telah digunakan oleh Gunadarma untuk menyelenggarakan promosi Open House pada 18 Maret 1989.
Sarana lain yang cukup berhasil di Gunadarma selama ini adalah penerbitan buku dan diktat. Telah banyak judul buku dan diktat yang dicetak Gunadarma untuk keperluan kuliah para mahasiswa. Selain dalam bentuk konvensional berupa buku, beberapa bahan kuliah pun telah diwujudkan dalam bentuk audio dan visual di dalam pita video yang setiap saat dapat ditampilkan di layar monitor.
Setelah meninjau perkembangan pada beberapa dimensi ini, kita kembali ke pemikiran dasar Gunadarma. Gunadarma memiliki dua muka yang mendorong maju hajat hidupnya di dalam masyarakat masa kini. Pada satu muka, Gunadarma adalah nama arsitek tenar yang membangun Candi Borobudur, yakni suatu monumen besar sepanjang sejarah kita. Pada muka lainnya, Gunadarma mencerminkan buktinya dan sumbangsihnya kepada masyarakat dalam wujud Guna dan Darma. Sebagai salah satu perintis standar baru di dalam pendidikan, Gunadarma berusaha pula untuk mengisi kemampuan masyarakat di dalam standar baru kehidupan bermasyarakat masa kini melalui penyelenggaraan pendidikan. Dan di dalam hal ini, Gunadarma telah memulainya dari pendidikan di bidang komputer.
Dalam rangka inilah laboratorium, pustaka, dan jurnal memperoleh perhatian Gunadarma. Di dalam ribaannya, terdapat Laboratorium Gunadarma (LG) yang mewakili berbagai laboratorium dan bengkel yang di dalam Gunadarma serta Pustaka Gunadarma (PG) yang mewakili perpustakaan, penerbitan buku, dan penerbitan jurnal berupa Matematika dan Komputer yang kelak dapat disusul dengan penerbitan jurnal lainnya.
Dari waktu ke waktu LG terus ditingkatkan agar praktek pada mahasiswa dapat diperlancar. Bahkan, pengasuh Gunadarma bercita-cita lebih dari itu. Mereka berkehendak agar penggunaan laboratorium tidak sekedar terbatas kepada praktek di dalam pelajaran. Mereka menginginkan agar LG terbuka juga bagi penelitian dan bagi percobaan yang bersifat inovatif, baik berupa penciptaan maupun berupa penemuan baru. Siapa saja yang memiliki gagasan baru yang akan dicoba, dapat saja menggunakan LG untuk maksudnya itu.
Niat untuk maju itu senantiasa diusahakan untuk ditunjang oleh pustaka yang sebaik mungkin. Selama beberapa tahun ini, PG selalu memperoleh perhatian yang besar dari pengasuh Gunadarma. Pustaka cetak dan pustaka rekam terus menerus diperluas untuk menunjang kegiatan belajar ke berbagai cabang ilmu yang diasuh oleh Sekolah Tinggi ini. Disamping LG, PG juga menempati kedudukan sentral di lingkungan Gunadarma.
Di dalam dua wadah yang berupa LG dan PG, tiga serangkai laboratorium, pustaka, dan jurnal ilmiah di Gunadarma ini merupakan satu kesatuan utuh untuk mewujudkan sumbangsih Gunadarma di dalam bentuk Guna dan Darma. Sejalan dengan usia Gunadarma yang masih muda, mereka juga masih bergerak dalam taraf awal dari kegiatan mereka. Namun, melalui perhatian yang besar dari para pengasuh Gunadarma, mereka diharapkan dapat berkembang secara wajar untuk mewujudkan cita-cita Gunadarma dari STMIK Gunadarma ke STIE Gunadarma, ke Program Pasca Sarjana Gunadarma, pendidikan ini akan terus berkembang menuju dan sampai ke wujud Universitas Gunadarma.
Di dalam rangka inilah, tiga serangkai itu mencoba untuk menyusun sejumlah kegiatan yang dapat mencerminkan cita-cita Gunadarma. Didalam kegiatan itu terdapat penelitian, kelompok studi, dan penataran. Guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu tercermin pula didalam kegiatan itu. Penelitian dan kelompok studi di kalangan pengasuh Gunadarma berusaha untuk berdarma bagi ilmu, sementara penataran berusaha untuk berguna bagi masyarakat.
Ada satu hal penting yang selalu menghantui pengasuh Gunadarma didalam usaha mereka untuk memberi arah kepada Gunadarma. Hal penting itu adalah mutu. Segala usaha dilakukan, tidak saja demi peningkatan mutu pendidikan, melainkan juga demi peningkatan mutu ilmu di lingkungan Gunadarma. Dan usaha itu pula yang seharusnya tampak di dalam kegiatan Gunadarma selama ini.
Didalam pembangunannya, Gunadarma selalu bersikap selektif. Prioritas pembangunan selalu mengarah kepeningkatan mutu. Setapak demi setapak, Gunadarma berusaha mengutamakan pengadaan ruang belajar, ruang laboratorium, ruang pustaka, dan sarana publikasi.
Mereka itulah unsur pokok dalam pembinaan mutu, baik mutu para dosennya maupun mutu para mahasiswanya. Betapapun juga, mahasiswa yang diajar oleh dosen yang tenar akan selalu memperoleh keuntungan dari ketenaran dosennya itu.
Namun prasarana untuk peningkatan ini masih perlu ditunjang lagi oleh sarana lain. Ruang belajar belum sama dengan belajar, pustaka belum sama dengan membaca, laboratorium belum sama dengan berpraktek, serta majalah belum sama dengan menulis. Sarana pokok yang perlu mendampingi prasarana itu adalah suasana lingkungan belajar yang baik berupa budaya Gunadarma. Hanya suasana lingkungan belajar yang baik atau budaya Gunadarma yang dapat membuat ruang belajar itu tempat belajar, pustaka itu tempat membaca, laboratorium itu tempat berpraktek, serta majalah atau jurnal itu tempat menulis.
Hal inilah yang menyebabkan pengasuh Gunadarma berusaha untuk membina budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar di Gunadarma. Budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar menyangkut manusia. Dan manusia itulah yang menentukan bagaimana bentuk suasana di lingkungan belajar mereka. Itulah sebabnya maka selama ini, Gunadarma selalu berusaha menghimpun tenaga pengasuh yang memiliki kegemaran untuk belajar. Kepada kelompok gemar belajar inilah Gunadarma menyerahkan tanggung jawab untuk menularkan kegemaran itu keseluruh lingkungan Gunadarma untuk dimantapkan menjadi bagian dari budaya Gunadarma.
Demikianlah disamping ruang belajar, pustaka, laboratorium, dan majalah, kelompok gemar belajar merupakan aset Gunadarma yang selalu diutamakan di dalam pembangunan Gunadarma. Kelompok gemar belajar ditargetkan untuk menjadi inti penggerak pendidikan di lingkungan Gunadarma. Dan kegemaran belajar ini pula yang akan ditanamkan di kalangan mahasiswa yang telah memilih Gunadarma sebagai almamater mereka.
Berguna bagi masyarakat dan berdarma bagi ilmu memiliki implikasi yang luas. Pada masa yang akan datang, Gunadarma bercita-cita untuk menelaah bidang ilmu lainnya yang pada saat ini, secara nyata telah menampakan keefektifan dari segi profesinya dan segi ilmunya di dalam masyarakat. Gunadarma akan menjamah bidang ilmu lain di luar Komputer dan Ekonomi untuk menyumbangkan guna dan darmanya kepada masyarakat.
Manakala kekuatannya sudah cukup memadai, maka Gunadarma akan menjamah pula bidang ilmu demikian untuk mengikuti dan mengejawantahkan standar baru di dalam masyarakat dan standar baru di dalam pendidikan. Pada waktunya, Gunadarma bercita-cita untuk meningkatkan dirinya dari wadah Sekolah Tinggi ke wadah yang lebih tinggi lagi, yakni ke tingkat Universitas. Namun peningkatan demikian ini tidak dilakukan tanpa mutu yang memadai. Disamping perhatian kepada keluasan kegiatan di bidang pendidikan, Gunadarma tetap menempatkan mutu atau kualitas pada tempat yang pertama.
Gunadarma adalah suatu keseluruhan yang bernama Gunadarma. Gunadarma bukan hanya sekedar STMIK Gunadarma, demikian juga Gunadarma bukan hanya sekedar STIE Gunadarma. Gunadarma juga bukan sekedar Program Pasca Sarjana Gunadarma. Gunadarma adalah keseluruhan yang bernama Gunadarma, dari STMIK, STIE, ke berbagai wadah perkembangan lainnya sampai ke Universitas Gunadarma. Di dalam Gunadarma terdapat LG dan PG, di dalam Gunadarma terdapat Laboratorium, Pustaka, dan Jurnal Ilmiah, di dalam Gunadarma terdapat Penelitian, Kelompok Studi, dan Penataran, di dalam Gunadarma terdapat budaya Gunadarma dalam wujud lingkungan belajar yang mewadai, di dalam Gunadarma terdapat guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu, dan di dalam Gunadarma terdapat sumbangsih guna dan darma yang diberikan oleh Gunadarma kepada masyarakat.
Ternyata cita-cita ini tidak berhenti sebagai cita-cita saja. Setelah 15 tahun lamanya lembaga pendidikan ini berdiri sambil merayap dari Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang bersahaja ke Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI) yang lebih sederhana ke STMIK dan STIE Gunadarma yang lebih mantap, maka pada tahun 1996 lembaga pendidikan itu berhasil sampai ke taraf yang sudah lama dicita-citakan. Melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No.92/KEP/ DIKTI/1996, tanggal 3 April 1996. Lembaga pendidikan itu berhasil dikukuhkan menjadi Universitas Gunadarma (UG). Dibawah naungannya terdapat sejumlah Fakultas dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ekonomi, dengan Program Studi yang telah dimiliki Status Disamakan sampai ke Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra yang sama sekali baru. Mereka tersebar di tujuh kampus dari Kampus A sampai Kampus G.
Pada tahun 1996, kedudukan Universitas Gunadarma cukup luar biasa. Ibarat bulan Januari dengan dewa Janus yang memiliki dua muka, satu muka menatap tahun yang lama serta muka lain menatap ke tahun yang baru, maka UG pun memiliki dua muka. Pada satu muka, UG merupakan puncak dari suatu perkembangan, dari wujud program yang bersahaja sampai ke wujud universitas yang kompleks. Pada tahun 1981, seperti halnya bulan Januari yang meninggalkan tahun yang lama untuk membuka lembaran tahun yang baru UG pun kini meninggalkan masa lalunya yang berwujud Program, Akademik, dan Sekolah Tinggi untuk memulai lembaran baru yang berwujud Universitas.
Dengan program Diploma Tiga, Strata Satu, dan Strata Dua di dalam asuhannya, Universitas Gunadarma melangkah ke masa depan dengan membentuk lebih banyak tonggak sejarah lagi. Tonggak pertama adalah pengakuan terhadap Universitas Gunadarma oleh pihak luar.
Sejak tanggal 17 November 1997, berdasarkan suatu evaluasi, Badan Akreditasi Nasional (BAN) menyatakan lima Program Studi pada Strata Satu sebagai terakreditasi. Dan pada bulan Agustus 1998, kelima Program Studi pada Strata Satu itu, yakni Akuntansi, Manajemen, Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika, memperoleh peringkat A pada akreditasi BAN itu. Dari kegiatan awal di bidang komputer, kini Gunadarma telah mengasuh berbagai bidang ilmu dan berbagai jenjang pendidikan.
Pada saat Gunadarma mencapai usia 19 tahun, tibalah Gunadarma di ujung abad ke-20. Sebelum meninggalkan abad ke-20, Gunadarma masih sempat mengembangkan bidang akademiknya. Mulai tanggal 25 September tahun 2000, untuk pertama kalinya, Gunadarma membuka Program Strata Tiga atau Program Doktor di bidang Ilmu Ekonomi. Demikianlah dengan program Jenjang Pendidikan Diploma (D3), Jenjang Pendidikan Sarjana (S1), Jenjang Pendidikan Magister (S2), Jenjang Pendidikan Doktor (S3), 41 laboratorium, beserta sekitar 13.000 alumni Jenjang D3, 19.000 lebih alumni jenjang S1, dan 400 lebih alumni jenjang S2, Gunadarma meninggalkan abad ke-20 dan milenium ke-2.
Pada tahun 2001, Gunadarma memasuki abad ke-21 dan milenium ke-3 dengan 26.000 lebih mahasiswa yang diasuh oleh 1.100 lebih tenaga pengajar. Di awal abad baru ini, Gunadarma merayakan ulang tahun ke-20 dan meneruskan misi pendidikannya sambil terus berusaha meningkatkan mutunya. Kesempatan pengembangan pertama di dalam abad baru ini terjadi pada tahun 2003. Sejak Januari 2003, bekerja sama dengan Universite de Bourgogne dari kota Dijon, Perancis, Gunadarma membuka lagi program pendidikan jenjang S3 di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer. Pengembangan berikutnya terjadi pada tahun 2004 ketika Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Ilmu Ekonomi.
Perkembangan berikutnya terjadi pada awal tahun 2006. Pada waktu itu Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer setelah sebelumnya mereka menempuh ujian tertutup di Dijon, Perancis, pada bulan September 2005. Gunadarma yang dimulai dari bentuk sekolah tinggi dan menanjak menjadi universitas, kini sampai ke taraf universitas penuh dengan meluluskan peserta didik dari jenjang diploma, sarjana, magister, dan doktor.





Arti Lambang Universitas Gunadarma




Tangkai Obor Berdiri Tegak
Melambangkan keteguhan hati untuk menyumbangkan dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa



Cawan Obor yang Melebar dan Cekung
Adalah wadah dari ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam



Kobaran Api yang Kuning Keemasan
Menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dalam menuntut ilmu dan menyumbangkannya kepada masyarakat



Bentuk Lingkaran yang Berwarna Ungu
Adalah suatu bentuk geometris yang memberi ciri pada ilmu pengetahuan yang ditekuni dan dikembangkan



Bingkai Segi Lima
Menyatakan bahwa Universitas Gunadarma berazaskan Pancasila




Visi dan Misi Universitas Gunadarma

Visi
Pada tahun 2012 Universitas Gunadarma menjadi Universitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia yang kontribusinya di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat diakui (recognized), baik di tingkat regional maupun internasional


Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
2. Menciptakan suasana akademik yang mendukung terselenggaranya kegiatan penelitian yang bertaraf internasional dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai ujud pengejawantahan tanggung jawab sosial institusi (university social responsibility).
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pelbagai institusi, baik di dalam maupun di luar negeri.
5. Mengembangkan organisasi institusi dalam rangka merespon pelbagai perubahan yang terjadi.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Tugas Minggu 2 (Resensi Film Laskar Pemimpi)

Film ini cocok banget buat kamu yang suka dengan film komedi.
Ceritanya saat Agresi Militer Belanda II bulan Desember 1948 membuat Sri Mulyani (Tika Project Pop) terbuang dari kampung halamannya di Maguwo, Jawa Tengah. Sri yang lugu mengembara sampai ke wilayah Panjen dan bertemu dengan pasukan gerilya Indonesia pimpinan Kapten Hadi Sugito (Gading Marten) yang sedang membuka pendaftaran anggota baru

Bersama Sri hari itu, Udjo, putra seorang ningrat yang mendaftarkan diri karena diperdaya Wiwid (Shanty) gadis pujaan hatinya. Selain itu, ada Ahok (Odie Project Pop) dan Tumino (Gugum Project Pop), pemuda desa dari wilayah sekitar Panjen. Mereka kemudian bergabung dengan Toar (Yosi Project Pop) pemuda rabun yang sudah lebih dulu menjadi gerilyawan, Kopral Jono (Dwi Sasono) yang sering diturunkan pangkatnya, dan Letnan Bowo (T. Rifnu Wikana) tangan kanan Kapten Hadi Sugito.

Sebelum Sri dan teman-temannya mendapat bekal bertempur yang memadai, pasukan KNIL di bawah pimpinan Letnan Kuyt sudah menyerang basis mereka, desa Panjen. Letnan Kuyt menculik Wiwid dan adiknya, Yayuk (Masayu Anastasia) hingga menimbulkan kemarahan Kopral Jono dan anggota baru gerilyawan Panjen

Di bawah pimpinan Kopral Jono, laskar yang minim pengalaman itu nekad kabur dari markas untuk membebaskan teman-teman mereka. Dengan hanya mengandalkan keterangan dari Once (Oon Project Pop) tentara KNIL yang mereka tawan, dan laskar mbalelo itu menyerbu markas Letnan Kuyt. Akibatnya, mereka malah terdesak lalu ikut ditawan. Untunglah Letnan Bowo dengan pasukan Panjen lainnya menyusul dan membebaskan mereka

Ulah Kopral Jono dan anak buahnya itu membuat Kapten Hadi murka. Mereka dipecat dengan tidak terhormat. Hal ini membuat mereka tidak diikutsertakan dalam serangan besar ke Yogya tanggal 1 Maret 1949 yang dipimpin Letkol Soeharto. Tapi, semangat bertempur Kopral Jono dan para laskar terbuang itu tidak surut. Diam-diam mereka bergerak sendiri mencegat pasukan bantuan Belanda dalam suatu misi nekad, mereka dikenal sebagai pasukan elite oleh pasukan Siliwangi, dan turut mencatatkan sejarah sebagai pahlawan ugal-ugalan yang terlupakan.

Pemain :
Project Pop
Dwi Sasono
Shanty
Gading Marten
T Rifnu Wikana
Masayu Anastasia
Marcell Siahaan
Candil
Sutradara :
Monty Tiwa
Penulis :
Eric Tiwa
Monty Tiwa

sumber: http://21cineplex.com/laskar-pemimpi-lask,movie,2384.htm

Conditional If

Conditional Sentences / If-Clauses Type I, II und III
Conditional Sentences are also known as Conditional Clauses or If Clauses. They are used to express that the action in the main clause (without if) can only take place if a certain condition (in the clause with if) is fulfilled. There are three types of Conditional Sentences.
Conditional Sentence Type 1
→ It is possible and also very likely that the condition will be fulfilled.
Form: if + Simple Present, will-Future
Example: If I find her address, I’ll send her an invitation.
Example: If I find her address, I will send her an invitation.
The main clause can also be at the beginning of the sentence. In this case, don't use a comma.
Example: I will send her an invitation if I find her address.
Note: Main clause and / or if clause might be negative. See Simple Present und will-Future on how to form negative sentences.
Example: If I don’t see him this afternoon, I will phone him in the evening.
Conditional Sentences Type I refer to the future. An action in the future will only happen if a certain condition is fulfilled by that time. We don't know for sure whether the condition actually will be fulfilled or not, but the conditions seems rather realistic – so we think it is likely to happen.
Example: If I find her address, I’ll send her an invitation.
I want to send an invitation to a friend. I just have to find her address. I am quite sure, however, that I will find it.
Example: If John has the money, he will buy a Ferrari.
I know John very well and I know that he earns a lot of money and that he loves Ferraris. So I think it is very likely that sooner or later he will have the money to buy a Ferrari.


Conditional Sentence Type 2
→ It is possible but very unlikely, that the condition will be fulfilled.
Form: if + Simple Past, Conditional I (= would + Infinitive)
Example: If I found her address, I would send her an invitation.
Example: If I found her address, I would send her an invitation.
The main clause can also be at the beginning of the sentence. In this case, don't use a comma.
Example: I would send her an invitation if I found her address.
Note: Main clause and / or if clause might be negative. See Simple Past und Conditional I on how to form negative sentences.
Example: If I had a lot of money, I wouldn’t stay here.
Were instead of Was
In IF Clauses Type II, we usually use ‚were‘ – even if the pronoun is I, he, she or it –.
Example: If I were you, I would not do this.
Conditional Sentences Type II refer to situations in the present. An action could happen if the present situation were different. I don't really expect the situation to change, however. I just imagine „what would happen if …“
Example: If I found her address, I would send her an invitation.
I would like to send an invitation to a friend. I have looked everywhere for her address, but I cannot find it. So now I think it is rather unlikely that I will eventually find her address.
Example: If John had the money, he would buy a Ferrari.
I know John very well and I know that he doesn't have much money, but he loves Ferraris. He would like to own a Ferrari (in his dreams). But I think it is very unlikely that he will have the money to buy one in the near future.



Conditional Sentence Type 3
→ It is impossible that the condition will be fulfilled because it refers to the past.
Form: if + Past Perfect, Conditional II (= would + have + Past Participle)
Example: If I had found her address, I would have sent her an invitation.
Example: If I had found her address, I would have sent her an invitation.
The main clause can also be at the beginning of the sentence. In this case, don't use a comma.
Example: I would have sent her an invitation if I had found her address.
Note: Main clause and / or if clause might be negative. See Past Perfect and Conditional II on how to form negative sentences.
Example: If I hadn’t studied, I wouldn’t have passed my exams.
Conditional Sentences Type III refer to situations in the past. An action could have happened in the past if a certain condition had been fulfilled. Things were different then, however. We just imagine, what would have happened if the situation had been fulfilled.
Example: If I had found her address, I would have sent her an invitation.
Sometime in the past, I wanted to send an invitation to a friend. I didn't find her address, however. So in the end I didn't send her an invitation.
Example: If John had had the money, he would have bought a Ferrari.
I knew John very well and I know that he never had much money, but he loved Ferraris. He would have loved to own a Ferrari, but he never had the money to buy one.

Gareth gates - Say it isn't so

Gareth Gates Spirit In The Sky

Gareth Gates - Anyone Of Us

Tugas Minggu 2 (ulasan tentang UGPEDIA)

 UGPEDIA, LAYANAN ONLINE UNIVERSITAS GUNADARMA

Salah satu layanan online yang dimiliki Universitas Gunadarma adalah UGPEDIA (http://ugpedia.gunadarma.ac.id/). UGPEDIA merupakan suatu wadah bagi civitas akademika khususnya dan bagi masyarakat umumnya, disini kita dapat mencari dan memberi arah informasi yang berkaitan dengan Universitas Gunadarma, mulai dari pendaftaran, perkuliahan, alumni, prosedur-prosedur, fasilitas serta hal-hal yang berhubungan dengan istilah yang sering ditemui di lingkup pendidikan universitas.
Beberapa keunikan yang dapat anda gunakan pada UGPEDIA adalah:
 
1. Instant Response, merupakan fasilitas pencarian seketika dengan model smart search artinya UGPEDIA akan mulai mencari begitu kita mengetikkan keyword pada fasilitas InstantResponse.
 
2. Kemudahan mencari informasi, UG memiliki sekitar 70-an subdomain, perlu kita ketahui bahwa dengan banyaknya subdomain tersebut sulit bagi kita untuk mencari informasi pada subdomain yang  dimiliki UGPEDIA. Disini kita mendapat kemudahan dari UGPEDIA menunjukkan arah yang tepat bagi informasi yang kita inginkan.
 
3. Sehubungan dengan term "wikipedia" yang sering digunakan oleh masyarakat internet, maka disini pun kita dapat berkontribusi untuk menyumbangkan informasi-informasi yang berkaitan dengan Universitas Gunadarma, diharapkan dengan sumbangsih informasi tersebut dapat membantu pihak yang membutuhkan informasi tersebut.
Selain itu, kita juga dapat bertanya tentang Universitas Gunadarma di layanan online ini, pertanyaan yang bersangkutan bisa tentang Studentsite, KRS, pendaftaran mahasiswa baru, dosen, mahasiswa, alumni, magang, praktik, saran, dan sebagainya yang berhubungan dengan Universitas Gunadarma. Kita juga bisa ikut berkontribusi langsung di UGPEDIA tetapi harus daftar terlebih dahulu dan tidak langsung diterbitkan melainkan di review terlebih dahulu oleh pihak UGPEDIA. 

Jumat, 08 Oktober 2010

Iklan dan targetnya


          Susu Appeton Weight Gain diproduksi untuk dikonsumsi bagi orang yang mempunya problem dengan badan yang kurus dan susah gemuk. Susu ini bisa dikonsumsi oleh semua umur terutama sekitar 13-20 tahun. Tetapi tidak menutup kemungkinan jika di usia 40 tahunan juga masih ada yang mengonsumsinya. Appeton Weight Gain juga ada  untuk anak-anak, sekitar usia 3-12 tahun.
         Di kota-kota besar seperti Jakarta sudah banyak yang mengonsumsi susu ini. Biasanya yang mengonsumsi susu ini adalah orang yang memang ingin gemuk dan mempunyai kemampuan untuk membelinya, karena harga susu ini termasuk mahal. Jadi, menurut saya yang biasa mengonsumsi susu ini adalah orang yang memiliki gaya hidup yang tinggi atau cukup mewah.

tugas Ilmu Budaya Dasar


TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

Unsur yang membangun Manusia
1.       Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
·         Jasad, yaitu badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
·         Hayat, mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
·         Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
·         Nafs, yaitu pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2.       Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsure, yaitu:
·         Id, adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia, pusat insting (hawa nafsu). Dua insting dominan dalam Id adalah: (1) Libido, yaitu insting reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-kegiatan manusia yang konstruktif. (2) Thanatos, yaitu insting destruktif dan agresif. Yang pertama disebut juga insting kehidupan (eros), yang dalam konsep Freud bukan hanya meliputi dorongan seksual, tetapi juga segala hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu, pemujaan terhadap Tuhan, dan cinta diri (narcisism). Yang kedua merupakan insting kematian. Semua motif manusia adalah gabungan antara eros dan thanatos. Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (Pleasure Principle), ingin segera memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu terhadap kenyataan. Id adalah tabiat hewani pada manusia. Walaupun Id mampu melahirkan keinginan, ia tidak mampu memuaskan keinginannya.
·         Ego, berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Egolah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional (pada pribadi yang normal). Ego bergerak berdasarkan prinsip realitas (Reality Principle).
·         Superego, adalah Superego adalah polisi kepribadian, mewakili nilai-nilai yang ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak sesuai dengan norma ke alam bawah sadar. Baik Id maupun Superego berada di alam bawah sadar manusia. Ego berada di tengah, antara memenuhi desakan Id dan mentaati peraturan Superego. Untuk mengatasi ketegangan akibat konflik antara Id dan Superego, ia dapat menyerah pada tuntutan Id, tetapi berarti dihukum Superego dengan perasaan bersalah. Untuk menghindari ketegangan, konflik atau frustrasi, Ego secara tak sadar lalu menggunakan meknisme pertahanan ego, dengan mendistorsi realitas. Secara singkat dalam Psikoanalisis, perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (Ego), dan komponen sosial (Superego); atau unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).

                                                                                                                                                 
Hakikat manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
Sifat hakekat manusia merupakan ciri-ciri yang karakteristik, yang secara principal membedakan manusia dengan hewan, walaupun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama secara biologis (lihat orang hutan). Karenanya banyak filsuf menamakan manusia identik dengan heawan seperti : Socrates, menyebut manusia Zoon Politico (hewan yang bermasyarakat); Max Schaller ; menyebutkan : Das Krantetier (Hewan Ynag Selalu Bermasalah); demikian pula Charles Darwin dengan teori evolusinya telah membuktikan bahwa manusia berasal dari kera (Primat) tetapi dia gagal yang disebutnya dengan The Missing Link.

Manusia dan Kebudayaan
                Sebagai mahkluk sosial yang berkumpul dan menetap tentunya manusia mengadakan interaksi terhadap sesamanya. Dan selain berinteraksi dengan sesamanya tentunya manusia juga mengadakan interaksi terhadap linkungan alam diamana ia tinggal. Didalam interaksi itu yang dilakukan terus-menerus bahkan dapat menimbulkan sesuatu hal/kebiasaan dalam lingkungan masyarakat yang berulang dan menjadi kebiasaan atau diturunkan kepada masyarakat selanjutnya, hal ini kerap dikenal dengan istilah Kebudayaan.
                Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
Hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai 1) penganut kebudayaan, 2) pembawa kebudayaan, 3) manipulator kebudayaan, dan 4) pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

sumber: www.google.co.id

Sabtu, 02 Oktober 2010

Data Penjualan Produk Motor


Dalam dua tahun terakhir, PT Astra Honda Motor (AHM) telah menginvestasikan dana senilai 800 juta dollar AS. Investasi sebesar itu dipergunakan perusahaan patungan antara Jepang dan Indonesia ini untuk memperkuat manufaktur dan industri komponen guna meningkatkan kandungan lokal.
                 Dengan demikian, produk kendaraan roda dua dengan merek Honda makin kuat kompetisinya. Demikian dikatakan Presiden Direktur PT Astra Honda Motor Minoru Yamashita saat peluncuran sepeda motor Honda unit ke-10 juta di Jakarta, Senin (26/5).
                Pelepasan produk ke-10 juta itu dilakukan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan yang juga mantan Presiden Direktur PT Astra International, Rini MS Soewandi.
                  "Saya melihat, saat ini pangsa pasar sepeda motor di Indonesia sungguh luar biasa sehingga kami akan menambah nilai investasi, termasuk akan meluncurkan produk baru. Namun, berapa besar jumlah investasinya kita masih melihat minat masyarakat di Indonesia," kata Minoru Yamashita.
                Perkembangan produksi sepeda motor Honda di Indonesia, papar Yamashita, tergolong sangat pesat karena dalam kurun waktu 32 tahun sudah mampu memproduksi unit yang ke-10 juta.
                 "Inilah rekor kedua dalam produksi sepeda motor Honda setelah Jepang. Di Jepang sendiri membutuhkan waktu 56 tahun baru bisa memproduksi sepeda motor Honda sebesar 60 juta unit," ujarnya.
                 Namun, yang jelas, dari data yang ada, tren pertumbuhan sepeda motor di kawasan Asia cukup tinggi, khususnya untuk jenis sepeda motor. Produk motor bebek ini paling kuat masuk ke pasar di Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
                  Dari ketiga negara tersebut, Indonesia termasuk yang paling tinggi peminat, sedangkan di Thailand pertumbuhan berjalan agak lambat.
                Sementara itu, data dari kalangan produsen motor di Indonesia menunjukkan angka penjualan sepeda motor Honda (Astra) periode Januari hingga April 2003 mencapai 484.907 unit. Non-Astra mencapai 334.329 unit dalam periode empat bulan itu.
                  Dari total volume penjualan sepeda motor Honda tersebut, 437.955 unit adalah produk sepeda motor bebek. Sementara produk non-Astra juga didominasi jenis motor bebek, yakni mencapai 296.817 unit. Berarti produk nonbebek hanya mencapai 37.529 unit. Volume meningkat
                Hal itu dibenarkan oleh Direktur Pemasaran PT AHM Johanes Hermawan. Selama Januari-April 2003 pangsa motor motor Honda meningkat tajam. Hal tersebut bisa dibandingkan dengan data penjualan pada bulan lalu.
                  Pada periode Januari-April 2003 ini bisa mencapai 480.000 yang meliputi jenis Honda Supra 200.000 unit, Kharisma 122.000 unit, dan Honda Legenda 78.000 unit serta sisanya dari Honda tipe lainnya.
                 Jumlah ini meningkat 40.000 unit dibandingkan penjualan dalam periode yang sama tahun 2002, yakni 440.000 unit. "Melihat trennya, manajemen AHM memprediksikan total penjualan tahun 2003 mencapai 1,5 juta unit, " kata Hermawan.
     
                 Mengenai ekspor, Hermawan mengatakan, setiap negara memiliki selera yang berbeda. Oleh karena itu, Indonesia tidak pernah mengekspor sepeda motor Honda.
                 Namun, yang bisa diekspor oleh mereka sampai saat ini masih dalam bentuk terurai atau suku cadangnya. Kemudian produk atau suku cadang yang diekspor itu disesuaikan dengan selera atau jenis sepeda motor yang diinginkan oleh masyarakat. Namun, khusus ke Timor Timur, yang diekspor bukan suku cadang, tetapi bentuk jadinya.
SUMBER:
1. KOMPAS
2. www.google.co.id

Market Leader, Follower, Challanger, and Nicher


Strategi Marketing dan Distribusi Obat
Menilik dari sejarahnya, sebenarnya industri farmasi kita berasal dari berkembangnya Pedagang Besar Farmasi ( PBF ) dan Importir di masa lalu. Jadi, kalau kita menyaksikan industri farmasi yang memiliki fasilitas manufaktur seperti sekarang ini, sebenarnya hal itu baru berkembang sekitar tahun 1970-an.
Sekarang tantangan berat yang dialami industri pada saat yang bersamaan juga mengimbas ke perusahaan-perusahaan distributor farmasi atau distributor obat, terutama dihadapi oleh kalangan distributor lokal yang memiliki daya saing rendah. Pasalnya, ketimpangan yang tajam antara jumlah perusahaan farmasi dengan jumlah distributor obat, apotek dan toko obat, semakin kurang kondusif bagi perkembangan usaha jika dilihat dari sisi skala ekonominya.
Kondisi industri farmasi nasional sekarang ini terasa sangat timpang. Betapa tidak, dengan hanya 196 pabrik obat, jumlah distributornya (PBF-Pedagang Besar Farmasi) ada sebanyak 2.250, yang berarti 1 pabrik obat rata-rata berhadapan dengan 11 distributor, ditambah lagi 1 distributor (PBF) berhadapan dengan 2,3 apotek. Ketimpangan tersebut bagaikan sebuah piramid terbalik, dimana untuk mencapai skala ekonomi atau efisiensi, seharusnya jumlah distributor nasional jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pabriknya. Dengan begitu, akan diperoleh rasio dimana 1 distributor obat dapat melayani puluhan pabrik, tidak seperti sekarang ini dimana 1 pabrik obat dilayani oleh beberapa puluh distributor. Kondisi ini pula yang justru menjadikan PBF lokal, terutama yang tidak memiliki bentuk kerjasama, misalnya sebagai ‘distributor tunggal’ atau ‘sub distributor’, tidak lagi mampu bersaing.
Ketidakseimbangan ini semakin mendorong tidak efisiennya biaya operasional pendistribusian obat. Kecilnya volume yang didistribusikan oleh satu PBF, bukan saja tidak efisien, juga tidak ekonomis, sehingga tidak dapat bersaing secara baik. Dampaknya, obat-obat yang telah diproduksi mengikuti CPOB (cara pembuatan obat yang baik) tidak dapat disimpan dan didistribusikan dengan baik. Begitu juga kualitas obatnya pun tidak lagi terjamin oleh distributor, karena PBF tersebut tidak sanggup melaksanakan GDP (good distribution practice).
Berdasarkan regulasi pemerintah, setiap pabrik obat dalam mendistribusikan produk obatnya harus menggunakan jalur PBF. Saat ini jumlahnya sudah mencapai 2.250 distributor. Sedang jumlah retailer-nya: sekitar 5.695 apotek dan 5.513 toko obat – besar dan kecil.
Selain itu, dari 196 perusahaan farmasi, sekitar 60 pabrik obat menguasai lebih dari 80% total pasar, sedangkan 20% sisanya diperebutkan oleh 140 parik obat lainnya. Dari jumlah itu perbandingan antara perusahaan lokal dan multinasional masih 60 berbanding 40. Gambaran ini menunjukkan betapa lemahnya persaingan industri farmasi di Indonesia, termasuk lemahnya skala ekonomi distributornya, sehingga tak heran bila harga obat di Indonesia bisa begitu melangit.
Peningkatan jumlah PBF yang sangat dramatis, selain karena rata-rata pabrik obat mendirikan PBF sendiri, juga lebih dikarenakan regulasi pemerintah yang memungkinkan perusahaan-perusahaan yang tidak berbasis industri farmasi untuk mendirikan PBF. Jadi, meski jumlah pabrik obat tidak bertambah, sebaliknya malah berkurang, namun jumlah PBF terus meningkat.
Perusahaan-perusahaan distributor dari negara- negara maju, yang memang telah terdukung oleh aplikasi TI, mereka dapat lebih efisien. Selain itu, skala ekonomisnya sangat baik terpenuhi, karena volumenya sangat besar, sehingga meski mendapatkan margin penjualan yang tipis, yakni antara 3-4% dari penjualan, hal itu masih sangat menguntungkan.Di Indonesia rata-rata besar marginnya masih antara 11-12% dan tergantung pada beberapa faktor lainnya, sehingga dalam konteks ini kemampuan distributor nasional untuk bersaing semakin kecil alias tak mampu bersaing dengan baik.Pada tahun 2003, pasar produk-produk farmasi diperkirakan tumbuh sekitar 20%, namun daya beli masyarakat sudah sangat menurun. Produk obat-obatan yang selama ini diproduksi oleh 196 pabrik obat, 4 di antaranya merupakan 4 BUMN, 31 perusahaan PMA, dan sisanya adalah PMDN.
Hanya saja, 31 pabrik obat yang berstatus PMA ini tak kurang menguasai sekitar 50% pangsa pasar farmasi nasional. Hal ini masih ditambah lagi dengan terjadinya merjer dan akuisisi sejumlah pemain regional dan global, sehingga semakin menyulitkan perusahaan-perusahaan lokal untuk bersaing di pasar yang diperkirakan sebesar 17 triliun rupiah itu. Belum lagi, kalangan pabrik obat nasional pun masih besar ketergantungannya terhadap impor bahan baku obat mancanegara, yang berarti semakin meningkatkan tekanan terhadap pabrik obat dalam upaya menyediakan obat-obatan yang terjangkau.
Dibukanya pasar AFTA (ASEAN Free Trade Area), yang merupakan harmonisasi perdagangan di kawasan ASEAN, ternyata masih menyisakan persyaratan, seperti pelaksanaan current GMP (c-GMP), diharuskan adanya penelitian terhadap BA-BE Studies (Bio-Availability_Bio-Equivalent) untuk obat-obat tertentu yang akan dipasarkan di negara-negara ASEAN. Hal itu boleh jadi akan memberikan, baik peluang maupun ancaman, bagi industri farmasi di Indonesia.
Pada sisi pandang masyarakat luas ( konsumen), Konsumen obat di Indonesia selama ini tidak pernah mendapat informasi jelas mengenai harga obat. Pasien selalu hanya menerima secarik kertas resep dari dokter —yang tulisannya tak terbaca— kemudian harus menukarkannya dengan obat di apotek dan diharuskan membayar sejumlah uang. Tidak pernah ada perincian harga obat dengan jelas. Dari satu apotik ke apotik lain, harga obat bisa berubah-ubah. Maka tak heran kalau banyak yang lari ke pasar obat bebas alasannya, di sana lebih murah.
Obat dalam pandangan masyarakat merupakan suatu produk sosial yang harus berharga murah dan pihak industri tidak boleh mengambil untung terlalu banyak. Namun apa mau dikata, pada kenyataannya di Indonesia, obat justru suatu produk yang kadang hanya bisa dijangkau oleh lapisan tertentu. Kalaupun ada obat yang ”murah meriah” terbukti tidak semujarab obat yang berharga mahal. Penyakit-penyakit berbahaya yang butuh penanganan khusus seperti kanker justru memerlukan obat impor yang harganya mahal.
India, kendati tergolong negara berkembang sama seperti Indonesia, terdapat sekira 13.000 pabrik farmasi yang mendapat subsidi pemerintah sebanyak 30-40 persen. Jumlah pabrik obat di Indonesia hanya sekira 196 buah, termasuk empat perusahaan milik negara dan 34 perusahaan asing (PMA), sedangkan sisanya merupakan perusahaan swasta lokal.
Dari jumlah ini, 60 perusahaan di antaranya menguasai kurang lebih 84 persen pangsa pasar. Sedangkan perbandingan antara perusahaan obat lokal dan multinasional masih 60 banding 40. Dan total keseluruhan perusahaan farmasi Indonesia tergolong kecil, hanya tiga persen saja dari total jumlah pabrik obat di seluruh dunia. Gambaran tersebut bisa menunjukkan betapa lemahnya persaingan industri farmasi di Indonesia. Namun, bukan berarti bahwa industri farmasi established cukup mempertahankan pasar, ingat bahwa persaingan perdagangan bebas tingkat ASEAN atau ASEAN Free Trade Area (AFTA) bagi industri farmasi sudah dimulai pada bulan Juni tahun ini. Otomatis perusahaan farmasi lokal harus berani bersaing dengan perusahaan asing yang juga akan mengedarkan produk obatnya di Indonesia. Namun ada kunci- kunci yang harus dipegang oleh perusahaan farmasi agar mampu tetap mampu berkompetisi dan memenangkan persaingan dalam skala nasional maupun internasional, yaitu :
· Buat sistem yang kuat. Dengan langkah identifikasi bagian vital dari informasi kompetitif, identifikasi sumber terbaik dari informasi kompetitor, dan pemilihan SDM yang akan mengatur sistem dan pelayanan.
· Pengumpulan data. Data diambil dari basis lapangan ( sales, saluran pemasaran, pemasok, riset pemasaran perusahaan, asosiasi perdagangan), dari orang yang melakukan bisnis dengan kompetitor, dan dari data yang dipublikasikan. Internet adalah senjata baru yang sangat ampuh dalam pengumpulan data intelijen perusahaan.
· Evaluasi dan analisa data. Pengukuran untuk validitas, tingkat kepercayaan. Interpretasi, dan organisasi
· Pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan. Dengan sistem yang baik, manajer perusahaan akan menerima informasi tentang kompetitor via email, telephone, buletin, koran, dan laporan. Manajer dapat menghubungi intelijen perusahaan jika mereka ingin tahu kekuatan dan kelemahan kompetitor serta berdiskusi untuk menentukan arah perusahaan
Mendesain strategi kompetisi adalah cara terbaik untuk mengetahui dan menempatkan level perusahaan, apakah : pemimpin pasar ( market leader), penantang ( challenger ), pengikut ( follower), atau sisa ( niche ).
· Strategi Pemimpin Pasar ( market leader). Untuk produk farmasi yang telah menjadi pemimpin pasar, maka perusahan akan menghadapi tiga hal secara bersamaan yaitu : Mencari cara untuk terus meningkatkan permintaan market, kedua, perusahaan harus mampu mempertahankan bagian pasar ( market share) dan ekspansi ke market lain, dan ketiga, perusahan harus mampu meningkatkan pembagian pasar walaupun pangsa pasar tetap.
· Strategi Penantang ( challenger). Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh penantang, yaitu pertama, mendefinisikan strategi pemasaran dan sasaran lawan, bisa dengan menyerang market leader, menyerang perusahaan selevel yang memiliki kesulitan keuangan, atau menyerang perusahaan lokal- regional yang kecil. Kedua, pilih pola penyerangan apakah frontal, pengepungan, potong jalur, atau sporadis.
· Strategi Pengikut ( follower). Kebanyakan produk farmasi adalah hasil copy. Namun bukan berarti tanpa inovasi, follower harus mengetahui cara mempertahankan konsumen lama dan memenangkan pembagian pasar (market sharei) yang adil. Follower harus mampu menurunkan biaya manufaktur dengan tetap mempertahan kualitas terbaik dari produk.
· Strategi Sisa ( niche). Strateginya adalah dengan menjadi pemimpin di pasar yang lebih kecil (small market leader). Kunci penting dari strategi ini adalah menjadi produk spesifik dan spesialis.
Khusus untuk pengaturan rantai pasok ( Supply Chain Management), teknologi informasi (TI ) sangat direkomendasikan. Persoalannya tak hanya menyangkut daya saing, melainkan bagaimana perusahaan dapat mengelola sistem pendistribusiannya dengan efisien dan efektif. Selain itu, penerapan TI akan berdampak pada meningkatnya kemampuan manajemen dalam mengambil berbagai keputusan strategis karena berdasarkan data dan informasi yang akurat dan riil, yang dapat tersaji secara lebih lengkap, bervariasi dan lebih cepat.
Penerapan TI di suatu perusahaan distributor obat, juga dapat sekaligus memantau peredaran dan kemungkinan mengurangi beredarnya obat-obat palsu, karena setiap migrasi obat akan terpantau dengan baik dan, bahkan, dalam hal-hal tertentu, secara real-time. Kemampuan bersaing juga ditentukan oleh dimilikinya struktur SDM yang handal, dan mampu mengoptimalkan pemanfaatan TI yang sudah dimiliki. Karena pada dasarnya, para distributor asing yang memasuki pasar Indonesia setidaknya membawa tiga faktor penting, yakni teknologi informasi yang canggih, dukungan keuangan yang kuat, dan penawaran margin yang rendah.
SUMBER: http://bisnisfarmasi.wordpress.com/2008/03/16/strategi-marketing-obat-a-little-bit-of-writer%E2%80%99s-stupid-talk/